Part 1 ( Sebuah Pertemuan ) ✔

127K 3.7K 25
                                    

Happy Reading❤

Author POV

Cowok berparas bule dengan mata cokelat kini tengah duduk sendiri di bawah pohon rindang. Bersama dengan angin yang berhembus dan ramainya orang yang berlalu lalang didepannya.

Muka penuh lebam! Ralat! Mukanya yang tampan penuh lebam! Ia meringis menahan sakit dan sesekali memegang ujung bibirnya yang dipenuhi darah.

Miris. Satu kata yang cocok untuk cowok itu. Sendiri, sedih, dan tak ada yang peduli padanya saat ini. Taman yang ramai dengan pengunjung pun seperti kuburan baginya.

Kini Ia telah bangun dari duduknya. Ingin pergi dari tempatnya. Ingin pergi menyusul sang Ibu. Ingin pergi di dunia ini.

"Tunggu!"

Satu teriakan yang mampu membuatnya membeku tiba-tiba.

"Lo gak papa?" tanya cewek itu.

Ia masih diam. Enggan untuk bicara. Masih terkejut dengan kedatangan cewek di depannya. Entah mengapa jantungnya berdegup lebih cepat.

"Hai... Lo... masih sadar 'kan?". Sambil melambaikan tangan mungilnya di depan wajah tampan itu.

"Hm." jawabnya singkat.

"Ikut Gue aja yuk!". Menarik tangan cowok dingin secara tiba-tiba.

Tunggu! Dia nyentuh tangan Gue! Selama ini gak ada Cewek yang berani nyentuh Gue! Bahkan seujung jari pun! Tapi, tapi kenapa sentuhan tangan Dia buat Gue tenang?! Agh! Kenapa Gue?!
~Batin sang Cowok.

Cowok itu masih diam. Enggan untuk melangkah. Masih sibuk dengan apa yang Ia pikirkan.

"Udah ayo ikut aja, Gue gak bakal macem-macem."

Akhirnya cowok itu melangkah dan mengikuti sang cewek dari belakang. Agh! Bukan mengikuti, lebih tepatnya tangannya ditarik paksa.

Sampailah Mereka di tempat tujuan, tempat parkir.

"Sampe deh," Tersenyum ke arah cowok yang masih diam tadi.

Please jangan senyum! Lo nyiksa batin Gue!
~Batin sang Cowok.

"Ca! Lo dari mana aja sih?! Lo tau gak Gue itu dari tadi nyariin Lo muter-muter parkiran! Muter-muter taman! Lo gak tau apa capek nih kaki Gue! Bete Gue sama Lo!"

Datang tiba-tiba. Dan langsung marah-marah.
Hm, SAHABAT LAKNAT!

"Yaelah Gue tinggal bentar aja, Lo udah kaya cacing kepanasan. Kenapa? kangen?" Jawab cewek itu tak kalah sengit.

"Bodoamat! Eh itu siapa? Cek ilah pake pegangan tangan lagi! Jomblo mah bisa apa?" Melirik tangan yang sedang bertautan.

"Eh!" Melepaskan pegangan tangan.

"Bukan siapa-siapa kok, Gue cuma mau nolongin Dia aja."
"Hmm, Lo tunggu sini dulu ya Gue mau ambil obat di mobil." Ujar cewek itu lagi.

Setelah mengambil obat di dalam mobil. Ia langsung menarik tangan cowok itu ke bangku di sekitar area parkiran.

"Owh iya sampe lupa Gue! Nama Lo siapa?" Tanya cewek tersebut. Sambil mengoleskan obat dimuka lawan bicaranya.

"Deon."

"Owh iya, kenalin." Mengulurkan tangan. "Nama Gue SASHA DEANITA. Biasanya orang panggil Gue Caca. Terserah sih Lo mau panggil Gue apa." Masih menatap kedua mata coklat milik cowok tersebut.

"Dea." Jawab Deon singkat.

"Ah Dea? Lucu juga. Not bad."

"Kenapa?" Tanya Deon.

"Kenapa, apa?" Bingung Caca. Sebab dari awal Deon hanya berbicara singkat.

"Kenapa Lo bantuin Gue?" Saut Deon agak lebih panjang.

"Ya gak papa. Berhubung Gue tidak sombong, rajin membantu dan suka menabung. Jadi, liat Lo dengan keadaan yang kaya gini, hati Gue jadi kasihan. Lo sendirian kaya anak ilang tau gak? Hahaha..."

Manis.
~Batin Deon

"Ehm! Kalian masih sadar 'kan disini ada gue?"

Yups! Itu adalah suara sahabat laknat, namanya RITA AGISTIANTI. Biasa disapa Rita. Sahabat Caca dari kecil. Karena yaa rumah meraka bersebelahan. Sudah sebelahan, satu sekolah pula. Gak kebayang 'kan bagimana bosennya Caca menghadapi sikap Rita yang cerewet seperti dirinya. Tapi, Rita adalah sahabat terbaiknya. Tempat mencurahkan dan berbagi keluh kesahnya kehidupan di dunia yang sadis ini. Bukan sahabat yang datang saat ada butuhnya saja.

Agh sudah lupakan.

Bersambung...

Aduh.. gmna nih ceritanya? Absurt bgt ya... maaf ya kan masih otw belajar😂

Jangan lupa vote❤
Coment
And Share❤

REVISI
Kalianda, 12 Desember 2019

Possesive! [ TAMAT ] ✔Where stories live. Discover now