Part 17 ( Tentang Deon )

35.5K 1.4K 13
                                    

"Kita dipertemukan Tuhan agar kita sama-sama melengkapi kekurangan yang kita miliki"
~Sasha Deanita~

Flashback on

Seorang bocah berusia 11 tahun nampak sedang memperhatikan sebuah foto dikamarnya. Yang bergambar seorang wanita paruh baya. Tak henti-hentinya ia memandang. Bahkan sudah 1 tahunan wanita yang ada didalam foto tersebut sudah meninggal dunia.

MONA. Ibu kandung dari bocah tersebut. Pergi meninggalkan bocah tersebut dan seorang suami.

Deon, kini ia merindukan sentuhan ibunya. Setuhan yang membuatnya merasa aman dan nyaman. Sentuhan yang membuatnya ingin selalu didekapan sang ibu. Rindu, amat rindu.

Clek!

Deon menengok ke arah pintu, "Ada apa Pa?"

"Papa ingin bicara dengan kamu." Ujar Bagas.

"Iya, Papa masuk aja." Kata Deon dengan senyuman.

Bagas memasuki kamar Deon yang bernuansa abu-abu itu.

"Papa mau bicara apa?"

"Deon, Papa sudah menikah."

Deon membulatkan matanya. Tak percaya akan yang diucapkan Papanya itu.

"Papa bohong kan? Pa, itu gak lucu." Ucap Deon mencoba tenang. Pasti Papanya berbohong. Ia yakin itu. Jika menikah? Kapan pernikahan itu terjadi? Selama ini Papanya selalu sibuk dengan kantornya.

Bagas menggeleng, "Papa serius Deon. Kini kamu mempunyai Mama baru."

Mata Deon kian memerah. Sepertinya akan ada air mata yang jatuh saat ini. "Ck, kalo Papa sekarang lagi Prank Deon, Papa berhasil! Deon hampir aja percaya!"

Bagas memegang kedua pundak Deon, "Deon, dengerin Papa. Papa sudah menikah. Dengan wanita pilihan Papa. Maaf, Papa tidak memberitahumu terlebih dahulu. Karena Papa yakin, kamu pasti tidak setuju dengan pernikahan ini. Kamu ingat waktu Papa pergi ke Surabaya?"

Deon menganguk.

"Papa menikah Deon. Kamu harus percaya! Lihat!" Bagas menunjukkan cincin yang bertengger di jari manisnya. "Ini adalah bukti, bahwa Papa sudah menikah lagi. Maaf, maaf Papa tidak membawamu saat pernihakan. Maafkan Papa, Papa tau Papa salah. Maaf Deon."

"Papa tidak bisa hidup sendiri Deon. Papa butuh seorang pendamping. Dan kamu juga membuhkan sosok seorang ibu."

Duuuarrr!

Bagai petir yang kini menyambarnya. Deon terdiam, namun kini air mata sudah jatuh di pipinya.

Apa-apaan ini?! Papa yang selalu ia bangga-banggakan, kini menikah dengan diam-diam tanpa sepengetahuan dirinya. Bahkan Deon masih berduka atas kepergian ibunya. Tapi laki-laki dihadalannya ini? Lelaki macam apa dia?!

"Deon, Papa tau Papa sudah salah. Tapi, Papa tidak bisa berlarut-larut dalam kesedihan. Hidup kita harus tetap berjalan. Semoga kamu mengerti akan keadaan ini."

"Saya. Benci. Dengan. Anda!" Ujar Deon yang seraya menepis tangan Bagas. Lalu berlari pergi meninggalkan Bagas seorang diri.

Deon turun dari kamarnya. Ia melihat ada seorang perempuan yang duduk di sofa bagian ruang tamu. Dan ia yakini bahwa itu adalah ibu barunya. Ibu tiri yang akan menggantiakan posisi Mama Deon.

Jengah dengan perempuan tersebut, Deon semakin berlari kencang.

"Hai, mau kemana?!" Teriak Dina.

Possesive! [ TAMAT ] ✔Where stories live. Discover now