Part 15 ( Meet )

37.7K 1.5K 24
                                    

Happy Reading❤
Warning : Typo bertebaran.

"Terkadang hidup harus egois, agar kita tidak ditindas dengan kehidupan yang terlampau sadis"
~Deon Rifal Baskoro~

Deon semakin kesal sekarang. Bisa-bisanya Caca memilih sepupunya itu dibanding dirinya! Yang masih sakit dan menginginkan Caca di sampingnya.

Rama dan Fajar mencoba menenangkan. Menjelaskan tentang kedekatan kepada sepupu itu adalah hal yang amat wajar.

Namun, Deon tetap saja tidak suka jika Caca mengabaikannya. Tak ada yang boleh merebut Caca. Walaupun hanya sebatas sepupu. Caca hanyalah miliknya! Milik Deon semata! Dan akan tetap selamanya milik Deon!

Egois memang. Apalagi dengan Deon yang bercemburu akan kedekatan sebatas sepupu itu.

Terkadang hidup harus egois, agar kita tidak ditindas dengan kehidupan yang terlampau sadis, begitu pikir Deon.

"Udah Yon, Caca pasti balik lagi kok. Lo masih inget kan, omongan Zigas?" Kata Rama menenangkan Deon.

Deon melirik Rama tajam, "Kalo Caca gak kesini gimana?"

"Gue jemput." Jawab Rama santai.

"Sekarang lo istirahat deh. Gue sama Rama tunggu di sana." Ujar Fajar kemudian menunjuk sofa yang ada di pojok ruangan.

"Gue bosen."

"Yaelah belum juga satu hari." Kata Rama.

"Rokok lo mana?" Tanya Deon sambil mengadahkan tangan ke arah Rama.

"Jangan bilang lo mau ngerokok sekarang."Curiga Rama.

"Ck, udah sini cepetan." Tangan Deon masih dalam posisinya, meminta Rokok kepada Rama.

"Gak bakal gue kasih! Gila ya lo?! Lo belom sembuh anjir!"

"Bilang aja takut abis gue minta!" Kesal Deon. "Mana Jar?" Sambungnya.

"Gue gak bawa. Lagian ini kan rumah sakit. Bener juga kata Rama kalo lo masih sakit." Jawab Fajar dengan santainya.

"Shit!" Umapat Deon dan langsung merebahkan tubuhnya.

Rama dan Fajar menggelengakan kepalanya kompak. Tak habis fikir dengan keinginan sahabatnya itu. Merokok saat sedang sakit? Dasar Gila!

Kemudian Rama dan Fajar memutuskan untuk duduk saja di sofa. Sudah kesal dengan tingkah Deon yang childish. Apalagi, waktu bersama Caca. Agh! Seperti bukan Deon yang mereka kenal. Bahkan, Deon seperti anak berusia lima tahun yang merengek minta dibelikan permen.

🌺🌺🌺

Sedangkan Caca baru saja menuruni mobil barsama dengan Zigas. Dan langsung berlari masuk ke dalam rumah.

"Ca awas jatoh!" Zigas yang baru saja menuruni mobil dan menggelengkan kepalanya akibat ulah Caca yang seperti tak bertemu dengan sepupunya berabad-abad.

"BANG DAMAR..." Teriak Caca yang dapat memekakkan telinga bagi pendengar.

"Woy jangan teriak-teriak! Budeg gue entar!" Seru Damar dari dalam rumah.

Caca langsung berlari menuju Damar. Damar yang tak siap dengan perlakuan Caca agak sedikit terhuyung ke belakang. Sebab Caca memeluknya dengan tiba-tiba.

"Kangen..." ucap Caca memeluk Damar.

"Sama..." kata Damar menirukan gaya bicara Caca.

Possesive! [ TAMAT ] ✔Where stories live. Discover now