Part 22 ( Dengan Rio )

29.2K 1K 1
                                    

Happy Reading❤
Kalo ada typo, coment ya😉

Author POV

Selamat pagi semesta.
Selamat pagi penghuni bumi.
Semoga hari ini lelah mu berkah.

Teruntuk yang patah, bangunlah. Jangan malasan apa-apa karena suasana hati yang sedang remuk hancur.
Setiap luka akan ada obatnya, belajar dari yang sudah-sudah.
Semoga secepatnya kembali membaik.
~Rosalia Dwi .M

Kini Caca sedang berusaha membuka panca indranya. Membuka, memejam, dan kemudian membuka kembali. Seperti itu terus menerus. Hingga nyawanya terkumpul penuh.

Dengan langkah gontai, Caca berjalan ke arah kamar mandi. Ingin membersihkan diri dan bersiap-siap sebagai seorang pelajar.

Sehabis selesai mandi, Caca menyiapkan beberapa mata pelajaran untuk hari ini. Biasanya, Caca sudah menyiapkan saat malam hati. Namun, semalam matanya terasa lengket untuk di buka. Oleh sebab itu, Caca menyiapkan bukunya pagi-pagi.

Lalu, setelah menyiapkan semua keperluan sekolah Caca keluar dari sarangnya. Ingin sarapan serta berkumpul dengan keluarga kecilnya.

"Pagi Caca." Sapa Zigas dengan tumben-tumbennya.

Caca terkekeh, "Kesambet apa bang? Ini masih pagi loh."

"Cowok memang gitu ya, serba salah!" Kesal Zigas. Padahal niatnya baik untuk menyapa sang adik di pagi hari. Eh, tapi berujung dengan sebuah dugaan bahwa ia kerasukkan.

"That's true!" Seru Damar membenarkan pernyataan Zigas.

"Sa ae lo panci bolong!" Ucap Caca kemudian duduk di samping Zigas. Seperti biasa.

Semua terkekeh. "Owh iya, besok keluarga tante udah mau pindah." Kata Sarah yang membuat wajah Caca tiba-tiba berubah.

"Yahh, cepet banget sih." Kata Caca sambil mengerucutkan bibirnya.

"Alah, masih bisa ketemu juga. Kan pindahnya diperumahan deket pertigaan di ujung jalan sana." Ujar Zigas.

"Ih kok bang Zigas tau?"

"Lah gue kan temennya lambe turah."

"Pantes ember!" Caca memutar bola matanya jengah. "Emang iya tan?"

Sarah mengangguk. "Kamu kalo lagi gak sibuk main-main ke sana ya?"

"Iya, jangan sok sibuk lo!" Kata Damar memperingatkan Caca.

"Aish, iya iya. Tenang ae..." Jawab Caca santai sambil memakan nasi gorengnya.

"Kalo kesana ajak-ajak Mama loh Ca." Ucap Runi yang sehabis minum.

"Iyaa Mama..."

"Yaudah, cepet makannya udah siang ini." Kata Rahmat yang sudah menghabiskan makannya.

"Iya Pa." Zigas bersuara.

"Ayo kak, kita juga ada meeting pagi ini." Ungkap Yudha memberitahu Rahmat.

"Ayo." Rahmat berdiri. "Kalau begitu kami berangkat dulu." Sambungnya.

"Iya hati-hati." Kata Runi yang menyalimi Rahmat.

Tak hanya Runi. Sarah pun menyalimi suaminya. Serta Caca, Zigas, dan Damar.

Kemudian Rahmat dan Yudha pergi ke kantor. Kini Caca yang sudah ingin berdiri.

"Ayo bang!" Ajak Caca pada Zigas yang masih santai duduk.

"Eh iya, lo berangkat sama Damar. Soalnya gue jadwal kuliah siang. Dosen ada acara, jadi di undur siang." Jelas Zigas.

Possesive! [ TAMAT ] ✔Where stories live. Discover now