Part 8 ( Ungkap Hati ) ✔

46.9K 1.8K 38
                                    

Happy Reading❤
Warning : Typo bertebaran!

Author POV

"Mencintai sendiri itu sakit. Berjuang sendiri itu lelah. Lo ngertikan?"
~Deon Rifal Baskoro~

Kegiatan belajar sudah berlalu. Kini berganti dengan kata 'istirahat' yang membuat Siswa/i bersorak bergembira. Bukan apa-apa, bukan tidak menghargai guru atau menyepelekan pelajaran.

Namun, sungguh melelahkan karena otak yang sudah bekerja dari Pagi sampai Tiga jam lebih. Itu masih Tiga jam, belum lagi jam keempat, kelima, dan seterusnya. Sampai bel berbunyi kembali menandakan Siswa/i harus pulang.

Disini Deon sekarang, Kantin. Bukan hanya Deon, namun kedua sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Fajar dan Rama.

"Eh Yon! Lo semalam kenapa gak dateng?" Rama mulai ambil bicara sambil menyantap mie ayam di hadapannya.

"Iya. Di telfon gak di angkat. Jamuran Kita nungguin Lo! Kalo niat gak dateng, kabarin dong! Jangan ngilang gitu aja! Aku butuh kepastian Bang..." Kata Fajar yang berujung lebay.

"Najis!" Jawab Deon.

"Jijik anjirrr!" Umpat Rama.

"Apa salah Dedek Bang? Bunuh saja Dedek! Bunuh!" ungkap Fajar.

"Sini Lo, Gue bunuh!" jawab Rama dengan menarik kerah Fajar.

"Woy! Woy! Selow geh, haha..." ucap Fajar menurunkan kedua tangan Rama yang ada di kerah bajunya.

Deon hanya tersenyum. Melihat tingkah kedua sahabatnya itu. Bisa-bisanya bertingakah seperti Anak kecil. Meski begitu, Deon senang berkawan dengan Mereka. Karena merekalah yang ada saat Deon berada di titik paling lemah, sampai saat ini.

Tiba-tiba senyum Deon menghilang. Ketika melihat sepasang manusia yang sedang berbincang di meja kantin di ujung sana. Yang tak jauh dari tempat yang Ia duduki.

Tangannya mengepal. Menggenggam sendok yang Ia gunakan dengan cengkraman yang kencang.

Sadar akan tingkah sahabatnya yang berubah. Membuat Fajar dan Rama menoleh ke arah yang di tuju Deon.

Damn!

Rio dan Caca. Mereka sedang asik berbincang. Dengan tangan Rio yang sedang memegang sebuah mangkuk, yang mungkin itu berisi bakso.

"Sendirian aja Neng." Sapa Rio.

"Ah iya,"

"Lah, Rita kemana?" Tanya Rio pada Caca. Tak biasanya Caca ke kantin tanpa Rita.

"Owh Rita, Dia lagi ngerjain tugas di kelas. Tadi belom kelar." Jelas Caca.

"Oo... em, Gue boleh duduk sini gak?"

"Haha... kaya apa aja sih Lo. Sini-sini duduk." Ujar Caca sambil menepuk-nepuk bangku disampingnya.

Akhirnya Rio duduk di samping Caca. Dan saat itu juga Deon menatap mereka dengan rahang yang mengeras. Menandakan bahwa Deon sedang menahan amarahnya.

Fajar dan Rama menjadi diam. Saat terjadi situasi tak enak kini. Sadar dengan hal itu, Rama mulai ambil bicara.

"Yon. Jangan mau kalah Lo sama Ketos itu! Buruan di gebet! Keburu di sabet sama si Ketos! Lo mau Caca di ambil sama Rio?"

Possesive! [ TAMAT ] ✔Where stories live. Discover now