RDH 03. ~Worried~

589 50 0
                                    

Happy reading...
Yang belum tau cerita ini dikasih tau ya😊
Vote dulu aja deh sebelum baca😊

Meninggalkanmu adalah hal yang aku sesali,karena keterlambat itu sungguh tak kuinginkan

Samudra Arzachel Zuvenal

🐏🐏🐏

"Pak saya izin"

"Mau kemana Sam?"seru sang dosen sedikit kebingunan.

"Ada sesuatu yang lebih mendesak" jawab Samudra langsung lari meninggalkan ruangan.

Samudra menerobos kerumunan mahasiswa,ia sangat yakin jika itu adalah Sahara.
"Misi" ucap Samudra disela-sela terobosannya.

"Ra,kenapa?" panik Samudra.

"Udra,aa--aku ke--din--ggin-an" balas Sahara yang masih menggigil kedinginan.Dengan gerakan cepat Samudra melepas jaketnya lalu melilitkan ditubuh Sahara.

"Apa perlu dibawa ke rumah sakit?" tanya salah satu mahasiswi yang terlihat juga sama-sama khawatir.

"Tidak perlu,makasih buat bantuannya" balas Samudra lalu menggendong Sahara ala bridal style menuju kantin, ya ia memilih kantin untuk merawat Sahara.

Samudra mempercepat langkahnya ketika semburat putih pucat terlihat dibibir mungil Sahara.

"Lho,lho Mas Samudra, Mbak Sahara kenapa?" tanya Mbak Wati selaku pelayan kantin.

"Sakit Mbak, saya minta tolong bawain satu botol air mineral ya"

"Siapp Mas" jawab Mbak Wati lalu melenggang pergi.

"Gimana masih dingin?" tanya Sahara yang diangguki pelan oleh Sahara.

"Badan juga gatal-gatal Udra" Samudra semakin panik,ia melingkas sedikit lengan jaket Sahara dan mendapati beberapa bentol merah disana.

"Ini Mas air mineralnya" celetuk Mbak Wati meletakkan satu botol air mineral diatas meja.

"Berapa Mbak?"

"Gratis Mas" sahut Mbak Wati.

Samudra dengan telaten mengupaskan obat yang memang sengaja dibawa Sahara, memaksa Sahara untuk meneguk obat tersebut meski ditolak keras oleh Sahara.

"Minum obatnya dulu" akhirnya Sahara mengalah dan meminum obat tersebut, ia menyandarkan kepalanya didada bidang Samudra, cukup ampuh dapat menghalau rasa dingin ditubuhnya.

"Pulang ya?" tawar Samudra yang dihadiahi gelengan samar oleh Sahara.

"Aku masih mau disini,aku berat?" tanya Sahara mendongak keatas menatap wajah panik Samudra yang menurutnya sangat imut.

"Enggak, kalo kamu ngantuk tidur aja" balas Samudra lalu memeluk erat tubuh Sahara.

Samudra mengambil asal minyak angin diranselnya lalu mengoleskan kearah semua bentol yang ada ditubuh Sahara,rasanya ia benar-benar ingin menggantinkan posisi Sahara.

"Udra,jangan sedih gitu" pinta Sahara, ketika Samudra memperlihatkan ekspresi sedih bercampur khawatir.

Samudra menghela nafas panjang "Enggak, sekarang makan ya" Sahara menggeleng cepat,ini benar-benar tak ada nafsu makan sedikitpun.

Rasa Dua Hati { Completed } ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat