RDH 29. ~ Reality ~

346 24 9
                                    

Happy reading ❤️

Author POV

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Mencoba sendiri walau sakit,mencoba tangguh walau rapuh

🥀🥀🥀

Rintihan-rintihan kesakitan itu terus terdengar, ya sesampainya di kampus Sea langsung dibawa Samudra ke UKS,pria jangkung yang akhir-akhir ini cukup mewarnai hidupnya itu sekarang ikut andil lagi,sapuan lembut itu masih dirasakannya, pipinya masih dikompres.

"Udah Sam,aku bisa sendiri. Makasih"ucap Sea berusaha mengambil alih tugas Samudra namun ditolak oleh empunya.

"Lo diem aja, nurut kalo gak diobati ini bakal jadi bengkak"balas Samudra,detik selanjutnya matanya beradu dengan mata Sea tatapan itu seakan tak mau lepas keduanya sama-sama diam seolah menikmati, aksinya juga berhenti. Entah kenapa jantungnya mulai tak normal.

Sea yang sadar lebih dulu langsung mengalihkan pandangannya,ya aksinya sukses membuat Samudra kembali menjalankan aksinya lagi dan berhenti menatapnya.

"Udah Sam,udah baikan kok"Samudra menurut,handuk itu diletakkannya, dirinya mulai membereskan semuanya.

"Kalo butuh apa-apa kabarin gue, Lo tanggung jawab gue"cetus Samudra spontan.

"Hah? maksudnya gimana Sam"sejak pertama ketemu Samudra pertanyaan mengenai alasan Samudra selalu membantunya itu sampai detik ini belum terjawab, Sea hanya tak ingin ambil pusing dan membiarkan Samudra tetap seperti itu,toh nyatanya peran itu mampu menggantikan Kean,mantannya. Memang secara tak langsung kata putus itu sudah menjadi pedoman Sea,Kean menghilang begitu saja dan Sea pikir hubungannya tak ada apa-apanya lagi. Putus. Itu yang terbaik untuk saat ini.

Samudra mengangkat bahunya acuh "Lupain, Lo selesai kelas jam berapa?"

"Jam sebelas,nanti aku kerja,gak usah nungguin"balas Sea lalu meraih tasnya diatas nakas.

"Gue anter"

Sea mengangguk pasrah,enggan mempersulit"Sam sampe detik ini aku masih gak enak kalo liat Ara,emang gak bisa dimaafin aja,lagian menurutku Sahara jujur kok,dan bos Marvin gak mungkin nglakuin apa-apa"

Rasa Dua Hati { Completed } ✓Where stories live. Discover now