RDH 33. ~ A Taste ~

370 24 0
                                    

Minal aidzin wal faidzin ya guys, mohon maaf lahir dan batin ya 🤗
Ini belum direvisi sama sekali typonya pasti banyak🙏🙏🙏🙏
Selamat tenggelam....

Minal aidzin wal faidzin ya guys, mohon maaf lahir dan batin ya 🤗Ini belum direvisi sama sekali typonya pasti banyak🙏🙏🙏🙏Selamat tenggelam

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


***
Cinta adalah ketulusan hati bukan paksaan, kapan saja bisa datang dan kapanpun bisa pergi, kita disini hanya dituntut bersabar menunggu giliran, bukan menghakimi atas semua yang terjadi

💮💮💮

S

ahara mengulas senyum diwajahnya, matanya masih setia menikmati keindahan langit malam ini, rooftop rumah sakit menjadi tempatnya sekarang, sejak pagi tadi dirinya sudah berada disini, rumah keduanya ini. Hari ini dirinya akan melakukan kemoterapi apa itu artinya dia akan sembuh dan menjadi gadis biasa seperti dulu? sepertinya tidak.

Sahara sudah tak terlalu berharap tentang hal itu, jika dulu semangat untuk kesembuhannya sangat menggebu-gebu tidak untuk sekarang, tolehan itu ia lakukan saat pintu rooftop dibuka.

"Ngapain malem-malem dirooftop?Lo gila mau nyiksa tubuh Lo?"semprot Marvin,entah karena siapa pria itu kesini menemuinya padahal berita mengenai kemoterapi yang tepat jatuh pada hari ini tak Sahara beritakukan, namun pemuda itu tau.

"Harusnya gue yang tanya ngapain Lo kesini"tanya balik Sahara lalu mengalihkan pandangannya kebawah tepat pada jalanan yang sudah sepi.

Marvin berjalan lebih dekat, gitar itu sedikit dinyamankannya "Gue baru tau kalo Lo kemoterapi hari ini makannya gue kesini"

"Buat apa Lo kesini?"

Marvin menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali, tak mungkin dirinya kesini karena khawatir "Gue cuma pengen kasih dukungan, Lo gak butuh dukungan seorang teman?"

"Lo temen gue?"

Marvin menganga tak percaya, apa yang harus dijawabnya "Lo gak anggep gue temen?"cicitnya.

Sahara tertawa kecil melihat tingkah Marvin, entah karena apa itu terlihat lucu "Haha, gue becanda Lo anggep serius?"

"Enggak lah"sewot Marvin lalu duduk tepat disamping Sahara.

"Ngapain bawa gitar segala?"tanya Sahara saat Marvin mulai mengeluarkan gitar dari tasnya.

"Gue dari rumah temen, gue bawa gitar kesana, terus gue dapet kabar kalo Lo hari ini kemoterapi makannya gue kesini"terang Marvin, jarinya kini mulai memposisikan pada senar-senar gitar.

"Lo pergi gitu aja karena mau kesini?"

"Enggak lah, pede amat Lo, kebetulan udah selesai aja, terus gue kesini. Gue kira malah Lo udah selesai kemoterapi"

"Jam satu nanti, sebenernya tadi sore tapi gue gak mau dan bisanya diundur sampe jam satu nanti"

"Ngapain pake diundur? Lo sembuh pengennya diundur?"

Rasa Dua Hati { Completed } ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt