RDH 08. ~New Symptoms~

362 39 0
                                    

Happy reading....
Maaf typo dimana-mana guys🙏

Author POV

Sea masih bingung dengan apa yang dilihatnya,tempat keramaian serta dentuman musik cukup keras juga terdengar nyaring, bahkan bayangan tempat seperti ini saja tak pernah ada dipikiran Sea. Heri menarik Sea sedikit kasar membuat Sea meringis tertahan, mati-matian dirinya tak mengeluarkan suara.

Seseorang bertubuh besar nan kekar itu menghentikan laju Heri yang refleks diikuti Sea,salah satu diantaranya menatap curiga Heri. Tampilan Heri jauh dari kata baik, jarang bahkan nyaris tak ada orang yang berkunjung ke tempat seperti ini dengan tampilan gembel seperti Heri, rata-rata mereka semua berpenampilan layaknya buaya berdasi bukan seperti sampah.

"Anda dilarang masuk,saya pastikan uang Anda tidak cukup"ujar lelaki itu terdengar sedikit merendahkan Heri.

Heri tertawa kecil yang langsung disusul dengan tawa piciknya "Gue emang gak bakal masuk, karena gue cuma sekedar ngantarin anak gue"sahut Heri yang masih diikuti tawa tak beraturannya,tanda tanya besar itu muncul pada diri Sea,apa maksud ucapan Heri?

"Pak, maksudnya apa?"cicit Sea menatap bingung Heri.

Heri menatap Sea tajam,tatapan tersebut sukses membuat Sea kicep. "Gak usah banyak ngomong,lakuin yang Bapak mau,atau ibu gilamu yang jadi korban"bisik Heri menekankan setiap ucapannya, Sea sebenarnya tertohok bahkan marah dengan ucapan Heri namun semua itu sengaja dipendamnya.

"Maksud Anda ap---"petugas itu kembali terbungkam mendengar ucapan sengak dari Heri.

"Lo diem"potong Heri lalu mengeluarkan ponsel pipet yang memang belum mengikuti zaman lantas mendekatkan kearah daun telinganya, Sea yakin jika Ayahnya melakukan sebuah panggilan.

"Hallo"

"...."

"Saya ada didepan Pak"

"...."

"Siap"Heri lalu memasukkan ponselnya kedalam saku kantungnya lalu menatap sinis kearah dua penjaga yang masih bingung dengan maksud kedatangan Heri.

Tak lama kemudian pria kisaran umur 40-an keluar dari tempat itu, tubuhnya dibalut jas lengkap beserta dasinya lalu tersenyum jail kearah Sea. Sea seakan paham dengan tatapan itu lantas menundukkan kepalanya,bukan malu melainkan takut.

"Gadis cantik,sini temani saya malam ini"ucapnya dengan tatapan lurus kearah Sea.

Sea menepis pikiran negatif yang tiba-tiba hinggap diotaknya,dirinya tak mungkin jadi pelacur dan Ayahnya pasti tak tega menjualnya. Bukankah benar begitu?

"Sea,ikuti Om ini,ikuti apa yang dibilang jangan ngebantah kamu ngerti?!!!"tegas Heri mencengkeram tangan Sea.

"Maksud Bapak mau----"

"Iya,salah?sekarang ikuti perintahnya Bapak pulang sekarang"

"Mari gadis cantik ikut saya kedalam dijamin kamu bakal seneng"ucap lelaki tersebut seraya membelai lembut pipi Sea.

Sea menepis kasar tangan pria yang lancang tersebut "Jaga kelakuan Anda"tutur Sea tajam seolah perkataannya itu memang harus dipatuhi.

~Rasa dua Hati ~

Sahara menatap sekelilingnya yang sudah mulai ramai dipenuhi oleh para mahasiswa-mahasiswi. Sahara menoleh kaget saat tangannya tiba-tiba digenggam erat oleh Samudra.

"Kelasnya udah selesai,mau gimana?"tanya Samudra tanpa melepaskan genggamannya.

"Aku agak capek,kita pulang ya. Kamu juga harus belajar bentar lagi ujian gak mungkin aku liat nilai kamu jatuh banyak"tutur Sahara.

Rasa Dua Hati { Completed } ✓Where stories live. Discover now