'Rasa yang sama pada dua hati yang berbeda'
Ini bukan cerita si anak bad boy yang jatuh cinta sama good girl ataupun sebaliknya, tapi ini cerita tentang Samudra, Sahara,dan Sea(Tentang kita Bertiga)
*
Samudra pria pecinta musik yang memang sudah lam...
Happy reading..... Ketemu aku lagi guys😅cussss baca sekarang juga...
Kau adalah alasanku menemukan kata bahagia,tau alasannya?
🌱🌱🌱
Awalan
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Author POV
Cup!
Alunan musik,kicauan burung,bahkan suara remang-remang tadi hilang lenyap bak ditelan bumi. Woyyyyy sadar ini bukan mimpi ini memang nyata. 1 detik yang lalu bibir merah milik Samudra itu mendarat sempurna dipipi Sahara, Samudra juga bingung kenapa gerakannya terlihat begitu ambigu.
Hingga suara tepukan,jeritan,bahkan tangisan sekalipun kini mulai terdengar. Samudra tersenyum lalu membawa Sahara kedalam pelukannya.
"You are mine"bisik Samudra sebelum mengucapkan kata terimakasih dan turun dari panggung.
Sahara masih enggan bersuara,pikirannya sangat blank,apa yang ada didalam otaknya? Sahara mencoba menyingkirkan pikiran yang memang seharusnya tak hinggap diotaknya. Genggaman yang Samudra berikan sedikit erat itu membuat Sahara menoleh kearah pria tampan disampingnya.
"Kenapa mukanya merah semua gitu?hayo pasti kamu mikir yang aneh-aneh"goda Samudra sambil tertawa keras.
Sahara menonyor kepala Samudra cukup keras"Sok tau,lagian kamu main nyosor ditempat umum kayak gitu,gak tau kondisi aja kalo mau nyium"kesal Sahara.
Samudra lagi-lagi hanya tertawa renyah melihat wajah kesal Sahara,entah kenapa dirinya jadi gemas sendiri. "Ra gimana kalo nanti malem kita habisin drama waktu itu"
"Gak,kamu harus belajar Udra lagian drama bisa ditonton kapan-kapan, pokoknya kamu fokus ujian aja"tolak Sahara.
"Kan bentar dong,aku juga bakal belajar"
"Enggak Udra,stop jangan bandel kalo dibilangin"
Dreettttt dreettttt
"Siapa?"tanya Samudra.
"Bunda,kenapa ya tumben telpon aku, gak biasanya Bunda telpon di jam kuliah kayak gini"
"Angkat aja siapa tau penting"Sahara hanya mengangguk mengiyakan ucapan Samudra lantas menjawab telpon dari Rani.
