RDH 19. ~ Critical Again? ~

346 28 0
                                    

Happy reading....
Dimulmed ada Sahara ya guys😊😊😊😊

Awalan

00:56 Bukan waktu yang baik untuk seorang gadis diluar sendirian, Sahara adalah gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

00:56
Bukan waktu yang baik untuk seorang gadis diluar sendirian, Sahara adalah gadis itu. Sejak kabar tak enak yang didengarkannya, dirinya kembali down,nyatanya dugaannya benar, dirinya adalah seorang gadis penyakitan,dirinya mengakui itu.

Angin malam yang tak baik untuknya tetap diabaikan Sahara,setelah suasana Rumah Sakit sedikit tenang dirinya menyelinap kabur kearah taman Rumah Sakit, bagaimana dengan Raka dan Rani?tentu saja mereka tak tau.

Sapuan kasar itu Sahara lakukan untuk yang kesekian kalinya sebagai bentuk kesedihannya. Kakinya mengayun pelan berusaha mencari posisi ternyamannya.

"Limfoma stadium 2"lirih Sahara mengingat ucapan Raka yang didengarnya beberapa jam yang lalu. Sahara menatap tubuhnya yang semakin mengurus, dibelainya rambut panjangnya dan beberapa helai rambut juga ikut dengan tangannya.

"Tuhan, Ara mohon beri kesembuhan,gimana nasib Ayah sama Bunda nanti kalo Ara dipanggil? Ara mohon beri kesembuhan Ara,jika tidak bisa setidaknya beri Ara kesempatan buat bahagiain Ayah sama Bunda"gumam Sahara tak lepas dari aksi menyeka air matanya.

Sahara memeluk tubuhnya sendiri, bayangan pelukan hangat Samudra tiba-tiba ia rindukan. Bentol-bentol merah pertanda reaksi dari penyakitnya kini sudah merata ditubuhnya.

Seulas senyum itu tetap terbit diwajah pucat pasinya. Dirinya harus bisa melawan penyakit ini, dirinya juga harus bisa berdiri sendiri tanpa harus terus menyusahkan semua orang.

"Nggak bakal mati sekarang kan?"tanya Sahara yang ditujukan pada Tuhan,matanya menatap langit dengan tatapan sendunya.

Tiba-tiba dadanya terasa begitu sesak, refleks tangannya mencoba meredam gejolak itu namun nihil, oksigen yang dihirupnya juga semakin minim,dirinya tak mungkin meninggal sekarang kan?

Tuhan pleasss bantu Ara, jangan siksa Ara kayak gini,,,batin Sahara disela-sela aksinya.

Matanya mulai berat begitu pula nafasnya yang sangat sulit ia lakukan,hingga dirinya tak sadarkan diri ditaman sendirian.

Sementara ditempat lain Raka tengah dilanda kepanikan, dirinya kecolongan harusnya ia tak tidur pasti dirinya tau kemana putrinya, mengingat kondisi Sahara yang buruk menambah kekhawatiran Raka,diguncangnya bahu Rani sedikit tak terkendali.

"Bun, Ara gak ada. Kemana dia? Ayah khawatir banget"panik Raka terlihat jelas tatapan mata sendu dikedua matanya.

Rani yang baru membuka mata langsung terkejut mendengar ucapan suaminya."Lha bukannya tadi tidur Mas?terus kemana?"Rani juga sama-sama khawatirnya.

Rasa Dua Hati { Completed } ✓Where stories live. Discover now