RDH 23. ~See You Again?~

340 28 0
                                    

Happy reading...
Budayakan vote sebelum baca dan comment setelah baca ya guys ☺️😚
Belum direvisi langsung update...

Author POV

Apa sekarang hadirku menjadi beban?maaf kalo begitu

🦛🦛🦛

Awalan

"Udra"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udra"

Deg

Rasanya seperti mimpi,siang tadi hatinya sudah mantap untuk melupakan Sahara,dan siang tadi pula sosok Sahara sudah tak terdaftar sebagai orang penting baginya. Dengan langkah keraguan Samudra kembali melanjutkan langkahnya meskipun terasa begitu berat,ingat dirinya kali ini hanya berhalusinasi lagi.

"Sam,baru pulang? Ara udah nungguin dari tadi lho"ucap Farah kala dirinya membuka pintu utama.

Samudra yang masih tak percaya hanya bergumam pelan membalas pertanyaan Farah.
"Kamu temenin Ara bentar"pinta Farah yang masih membingungkan Samudra.

Sahara menatap binar wajah Samudra,selama dua minggu lebih tak berkomunikasi dengan Samudra membuat dirinya rindu akut seperti ini. Mata elang itu Sahara rindu, rahang kokoh itu juga,senyuman manis Samudra?.... jelas Sahara rindu, tapi kemana senyuman itu? Dengan keberanian yang cukup baik Sahara meraih rahang Samudra menggerakkannya kearahnya.

"Kamu kenapa Udra kok kay---"Sahara cukup terkejut kala tangannya ditepis pelan oleh Samudra.

"Udah malam, mending kamu pulang!!aku capek seharian kuliah"Sahara cukup faham dengan maksud ucapan itu, dirinya diusir secara halus.

"Udra aku kangen"jujur Sahara dengan wajah memerahnya menahan genangan cairan bening di kedua pelupuk matanya. Katakan saja Sahara cengeng namun itu faktanya Sahara memang cengeng dan Sahara mengakui hal itu.

"Untuk sekarang aku lagi----"

"Aku pulang"putus Sahara meraih sling bag berwarna putih yang tergeletak tepat disampingnya.

Samudra menahan pergerakan tangan Sahara,sengatan bak listrik itu kembali terasa tidak bohong dirinya memang rindu,sangat sangat rindu hanya saja egonya enggan berucap.
"Aku anterin"

"Gak perlu,kamu capek seharian di kampus kan! dan aku baru tau kamu ngampus sampe jam sebelas malam kayak gini,aku pamit pulang bilangin sama Tante Farah"Samudra lalu mengurai cekalanny, hatinya menolak Sahara pergi dirinya butuh Sahara dia sangat rindu gadis itu tapi lagi lagi semua itu hanya akan menjadi sebuah keinginan karena untuk saat ini dirinya benar-benar dikuasai ego, membiarkan Sahara berjalan menjauhinya.

Rasa Dua Hati { Completed } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang