Part 14

47 19 0
                                    

"Al lo harus kuat jangan cengeng Alea lo itu kuat masa gara-gara Alvin berengsek itu lo nangis"
Batinnya meneguhkan dirinya sendiri

"Al Alea dengerin aku yang kamu liat itu tad-"

"Kita bicara di taman belakang"
Ucapnya memotong pembicaraan Alvin karena melihat kondisi semua mata tertuju kepadanya

Alea memang dewasa

"Al tadi kamu itu cuma-"

"Cuma ganggu lo"
Ucapnya lagi lagi memotong pembicaraan Alvin

"Alea aku minta maaf udah bikin kamu cemburu"

"Cemburu? Hhhh I'm sorry I'm okey"

"Kamu ngak cemburu Al?"
Tanyanya penuh harapan

"Gue cuma kasian sama cewek tadi yang jadi korban mainan cowok brengsek kaya lo"

"Aku kira tadi itu kamu Al jadi aku refleks megang tangan dia"

"...."

"Aku ngak tau kalau itu Yura, please Al percaya"

"Lo ngeyakinin gue buat apa?"

"Gue cinta sama lo Al tolong ngerti, apa lo ngak cinta sama gue Al?"

"Gue cuma mau jawab pertanyaan lo yang di lorong sekolah, jawabannya gue ngak mau"
Ucapnya berlalu

"Arghhhhh"
Alving mengerang frustasi

"Alvin kita ke kantin yuk"

"Lo udah gila, puas lo hah pergi pergi apa lo budek gue bilang pergi yah pergi!"
Bentaknya pada Yura

Di seberang pria itu tersenyum devil menatap kejadian itu

"Alea udah makan umpan gue dan sekarang gue tinggal tarik"

~~~

Alea berjalan menuju kelasnya enggan untuk ke kantin nafsu makannya telah hilang saat ini

Kringggg

Bel berbunyi bertepatan dengan Alea memasuki kelasnya

~~~

"Key udah bel tapi kok Alea belum nongol tuh anak kemana sih?"

Tinggg
Bunyi ponsel Kesya menandakan ada pesan masuk

"Gue udah di kelas"

Tanpa membalas chat dari Alea, Kesya mengerti maksud Alea

"Dia udah di kelas, yuk"
Ucap Kesya menarik tangan Raina agar meninggalkan kantin

"Kebiasaan tuh anak, bikin kita nunggu tapi ujung-ujungnya php"

"Cerewet lu"
Tegur Kesya

Kesya tahu bahwa Alea sedang tidak baik-baik saja maka dari itu ia tidaj mengomel seperti Raina

Kesya merupakan sahabat Alea dari kecil,sama seperti Alea ia juga Introvert jadi tak heran mereka sering sependapat mungkin Alea bisa berbohong dengan orang lain tapi tidak dengan Kesya

~~~

"Al kok lo-"
Ucapan Raina terpotong karena Kesya memberinya kode agar diam

"Why?"
Tanyanya pada Kesya dengan gerakan mulut tanpa mengeluarkan suara

Kesya hanya melempar tatapan tajam yang mengakibatkan Raina menelan ludahnya susah payah

Tak lama Alvin datang menatap Alea hingga ia duduk di bangkunya, Alea tak mengubris tatapan Alvin ia tampak biasa saja seolah-olah kejadian tadi hanya angin lewat

Sedari tadi Kesya memerhatikan gerak gerik Alea yang tatapannya kosong

"Al"
Kesya memegang bahu Alea, Alea mengangkat kedua alisnya seolah bertanya "ada apa?"

"Lo kosong kan nanti?"

Alea mengangguk

"Kita ke cafe tempat biasa yah"
Ajak Kesya, Alea mengangguk lagi

~~~

Kringgggg
Bel berbunyi menandakan sekolah telah berakhir hari ini, seluruh siswa berhamburan keluar kelas menuju tujuannya masing-masing

"Gue duluan yah bokap udah nunggu, dah"
Alea melambaikan tangan ke kedua sahabatnya

"Dah Al"
Ucap keduanya

Mobil itu berjalan meninggalkan sekolah siap untuk menemui hiuk piuk jalan kota

"Na nanti gue jemput lo"

"Kemana?"

"Ke Cafe biasa"

"Oh, Alea udah lo ajak?"

"Udah"

"Kok baru kasi tau gue, Kesya curang kenapa ngak kasi tau berdua aja coba?"
Ucapnya memanyunkan bibirnya seperti anak kecil yang tak di belikan permen

"Sama aja"

"Raina ngambek"
Ucap Raina lagi

"Raina"
Kesya mengelus kepala Raina

"Raina kalau di turunin disini gimana mau ngak"
Ucap Kesya tersenyum di buat-buat

"Hehehe ngak maap maap"
Ucap Raina cengengesan menyatukan kedua tangannya seolah memohon

~~~

Alvin berjalan menuju parkiran memikirkan kejadian tadi

Mata Alvin berhenti melihat Alea berjalan memasuki mobil

"Gue duluan yah bokap udah nunggu, dah"
Alea melambaikan tangan ke kedua sahabatnya

"Dah Al"
Ucap kepada Kesya dan Raina

"Maafin gue Al gue bego"

"Alvin!"
Seru seorang gadis berlari menuju Alvin

Alvin mengepalkan tangannya mendengar teriakan Yura seakan siap menghantam siapa saja yang ia lihat

"Kamu jalannya cepet amat sih Alvin"
Ucapnya bergelayut manja di lengan Alvin

Rahang Alvin mengeras

Alvin menghempaskan tangannya agar Yura tak menempel dengannya

"Lo punya malu hah"

"Lo udah hancurin semuanya trus lo mau apa lagi? Buat lo malu di depan siswa di sini hah?"

"Maaf Vin gue-"

"Cukup lo buang air mata buaya lo gue udah muak"
Bentak Alvin memasang helm full facenya

Semua mata tertuju pada mereka

Alvin menyalakan motornya lalu meninggalkan sekolah tak perduli jika Yura telah menangis karnanya

"Liat aja Vin lo bakan jadi milik gue dan hanya milik gue bukan milik cewek brengsek itu!"
Gumamnya dalam dalam seraya menghapus air matanya



Maaf kalau banyak typo

Yang mau complain atau mau request cerita atau mau cerita yang lalu mau di publisin lagi boleh dm di Instagram aku
👇 👇 👇

And so
Don't forger to voment yah :)
Dan jangan lupa follow ig penulis
@arvinadamayanti181 jangan jadi silent readers karena Vote dan Comment kalian mempengaruhi cerita and so happy reading

See you next part 💕

Sabtu, 18 mei 2019

Waiting For You  Donde viven las historias. Descúbrelo ahora