Part 40

18 5 0
                                    

"Aku mau kita kaya dulu Al, aku ngesel udah bohongin perasaan ini, and so Alea Andriana, will you marry me?"
Alea diam, lidahnya membeku

Tak sepatah katapun kata yang Alea lontarkan, Alvin masih menunggu

"Ngak mungkin Al, Stephanie cinta sama kamu, kamu juga sebaliknya"
Alea menunduk tak mungkin ia melakukan ini pada Stephanie

"Aku cinta sama kamu, dan aku udah janji Stephanie"

"Maksudnya"

"Yah, waktu hari terakhir Stephanie aku udah bicara sama dia, Stephanie bilang kalau aku harus jaga kamu karena dia tau kalau kamu sama aku itu saling suka Al, and so sekali lagi will you marry me Alea?"
Ucap Alvin menatap Alea dalam dalam, Alea memalingkan wajahnya tak percaya

"Alea look me please"
Ale menatap Alvin dengan mata yang basah, dengan sigap Alvin menyapunya dengan tangannya lembut

"Yes, i will"
Dengan tak percaya Alvin memeluk Alea refleks dengan erat namun lembut, Alvin tak percaya ini, jika ini mimpi indah ia berharap akan tidur selamanya

"Cieee yang mau nikah ni ye"

"Sirik aja lo, lo nya kapan nikah, pacaran mulu"
Ucap Gio

"Lu juga, ngeledek aja lu"
Jawab Rio

"Gue jomblo gue diem"
Jevon menanggapi

"Selamat ya Al, enak yah kalau ada yang serius, ya ngak Key?"
Singgung Raina pada Gio dan Rio, sementara Kesya hanya mengangguk

~~~

"Fania tunggu"

"Apa mas?"

"Aku akan meyakinkan kembali Alea aku janji"

"Bagaimana jika Alea tak bisa menerimaku dia sangat menyayangi Ibunya"

"Iya aku tahu tapi setidaknya jika kau ada dia bisa merasakan memiliki Ibu kembali meski itu sulit"

"...."

"Percayalah aku akan meyakinkannya"

"Aku akan membantumu meyakinkannya"

"Makasih Fania"

Ayah Alea memang masih mencintai Istrinya tapi bagaimana lagi ia sudah tiada, ia tak ingin terus begini terlebih lagi Ibu Alea merestuinya

Flashback

"Hai apa kau?"

"Yah ini aku"

"Aku sangat merindukanmu"

"Aku juga"

"Bagaimana keadaan Alea? Dia sudah besar bukan? Dia sangat cantik? Dia tumbuh dengan baik"

"Dia baik-baik saja, dia cantik sepertimu, aku pandai membesarkan putri kita bukan?"

"Hhhh kau ini tak pernah berubah"

"Hhh iya, lalu apa? Kau tidak merindukanku? Kau hanya merindukan Alea? Hanya itu?"

"Kau ini selalu begitu cemburu dengan anak sendiri, aku juga merindukanmu sangat merindukanmu"

"Iya aku tahu, itu pasti bukan? Aku ini tampan"

"Yah maka dari itu berhentilah merindu, kau butuh wanita yang bisa menemanimu disisa hidupmu"

"Kau ini bilang apa?"

"Carilah penggantiku bicarakan baik-baik dengan Alea, aku tahu ini tak mungkin tapi kita berada di gelombang berbeda aku hanya ingin kalian bahagia, jangan pedulikan aku, aku baik-baik saja"

Waiting For You  Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu