Part 27

28 5 0
                                    

Sudah seminggu Alea dan Ryan jadian, Ryan selalu saja memperlakukan Alea dengan manis, Alea berpikir bahwa Alvin akan cemburu namun nihil Alvin tak terpengaruh apapun itu bahkan mereka telah berteman dengan Kesya, Raina bahkan Ryan dan Alea, terlebih lagi hal itu membuat Alvin menjauhi kebiasaan buruknya, guru-guru heran dengan tingkah dan otak Alvin yang ecer, Alvin memang ditakdirkan memiliki otak cerdas namun ia sembunyikan karena suatu hal

"Alvin Alvin coba dari dulu kamu kaya gini, kan ibu ngak bakan ngomel-ngomelin kamu"
Ucap Ibu Nara yang terkenal galak disekolah ini

"Hhh lucu aja liat ibu marah-marah"
Ibu Nara melotot ke arah Alvin

"Becanda bu, gini bu semua orang terlahir baik, pinter, cantik, ganteng, tapi itu bukan intinya Bu orang yang cerdas sesungguhnya itu orang yang mengerti perasaan seseorang, berpikir seribu kali untuk mengucapkan apa yang ia inginkan itu salah tapi ucapkan apa yang orang inginkan, menjadi baik itu memang susah Bu, bertarung dengan ego itu sulit, jadi Alvin kaya gini itu suka berantem juga kok, berantem ama ego, ego Alvin bandel selama ini, Alvin baru nyadar Bu karena Ibu ini, makasih yah Bu"
Ucapnya menyelami tangan Ibu Nara lalu meninggalkan ruangannya

~~~

Stephanie Poetri, adalah siswa baru disekolah ini, baru beberapa hari ia disini terlebih lagi wajahnya yang bule hidungnya yang mancung perfect

Stephanie Poetri, adalah siswa baru disekolah ini, baru beberapa hari ia disini terlebih lagi wajahnya yang bule hidungnya yang mancung perfect

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Guys"
Ucap Alvin menghampiri teman-temannya dengan Stephanie

"Wess siapa tuh Vin cantik amat"
Ucap Gio yang menatap Stephanie tanpa berkedip

Plak
"Dasar genit"
Pukulan mendarat di kepala Gio akibat Raina

"Iya beb maaf kelepasan"
Ucapnya mengelus kepalanya yang dipukul oleh Raina

Raina dan Gio memang telah berpacaran hari sebelum Party Garden diadakan

"Duduk duduk"
Ucap Jevon memperasilahkan keduanya duduk

"Bro dia siapa?"
Tanya Rio penasaran, Alvin tersenyum kepada mereka, senyuman yang Alea rindukan dimana dulu senyuman itu yang sering menyambutnya

"Dia pacar gue"
Ucapnya merangkul Stephanie sangat manis

Trak
Alea merasa sesak didadanya merasakan tak terima jika Alvin sebegitu cepatnya melupakannya atau dia yang egois telah mencampakkan Alvin, ia mulai berfikir jika Alvin ingin menjauh darinya mengapa ia tak jadian saja dengan Yura, ada apa ini apa yang terjadi, pikiran Alea mulai berputar-putar

"Apa waktu itu adalah salah paham?"
Tanya Alea pada dirinya sediri

"Pajak Jadiannya dong Vin"

"Iya iya gue yang bayar"
Ucap Alvin tersenyum pada teman-temannya, Alea melihat senyuman itu adalah senyuman tulus bahwa ia tak main-main dengan Stephanie

Jevon sedari tadi melihat respon Alea yang tersenyum tapi dipaksakan olehnya, ia sudah pasrah dengan keputusan Alvin yang tidak membiarkan Alea tahu tentang kesalahpahaman ini karena menurut ia jika Alea tulus dan percaya pada Alvin mengapa ia terbuai dengan kesalahpahaman

~~~

Brukkk

Sebuah bola basket mengenai lengan Stephanie

"Ouhhh sakit yah kasian mana cowok lu, ngak nolongin kasian banget yah lu"
Ucap lelaki yang tadi sengaja mengenai kepala Stephanie

"Stephanie!"
Teriak Alvin melihat kekasihnya terduduk dilantai lapangan yang memegangi lengannya akibat benturan bola basket tadi

"Hhh ini dia cowok lu, yang dulunya preman dan sekarang jadi cowok cupu yang lembek kaya adonan donat letoy"
Tawa Arnold dan teman-temannya, Alvin mengepalkan tangannya rahangnya mulai mengeras

"Kenapa? Stephanie lo itu cocok ama gua yang bisa buat lo jadi kepuasaan sesaat terus di buang"
Mereka kembali tertawa

Brukkk
Sebuah pukulan menghantam pipi Arnold mengakibatkan ia terayun keras kebelakan

"Hhh baru disentil udah kaya gini"
Smirk Alvin

"Hhh songong lu"
Ucap Arnold berdiri lalu beranjak memukul balik Alvin, namun nihil kemampuannya tak sekuat Alvin

Brukkk
Pukulan maut itu mengenai perut Arnold

"Kayanya jago karate, hhhh kemampuannya kaya banci pasar malam, hhh yang letoy siapa hahhh!"
Teriak Alvin meradang membuat teman-teman Arnold dan siswa yang berada disana bergedik ngeri melihat keadaan Arnold

Arnold emosi melihat Alvin yang mempermalukannya ia bangkit untuk melawan meski darah telah keluar dari mulutnya, ia kembali memukul Alvin namun sekali lagi Alvin menangkisnya lalu memukul habis-habisan Arnold yang telah menghina Stephanie

"Alvin stop"
Alvin menghentikan pukulannya mendengar Stephanie berteriak histeris melihat Arnold yang mulai tak sadarkan diri

"Dia bisa mati"
Lanjut Stephanie lalu Alvin meliriknya lalu mendekatkan dirinya di telinga Arnold

Alea melihat semua itu kembali merasa sesak, melihat Alvin begitu menyayangi Stephanie

"Denger baik-baik sekali lagi lo ngehina Stephanie lo gue buat lu menderita"
Ucapnya pelan namun masih bisa didengar oleh semua yang menontonnya

"Denger kalian, kalo ada yang ganggu Stephanie, gue buat lo lebih parah dari si banci ini"
Ucapnya lalu berbalik mengangkat Stephanie menuju UKS

~~~

Semua teman Alea dan Alvin datang ke UKS menghampiri Stephanie

"Step udah enakan ngak"

"Iya"
Ucapnya menduduki dirinya

"Kamu istirahat aja disini"

"Tapi aku-"

"Stephanie, kamu nurut yah"
Stephanie mengagguk pasrah

"Alvin!"
Teriak Pak Danu menggema di UKS untung hanya Stephanie yang dirawat di UKS ini jadi tidak terlalu mengganggu

"Kamu kenapa kaya gini Alvin kamu hampir membunuh Arnold"
Alvin diam dia masih emosi melihat Arnold ditambah lagi Pak Danu yang memarahinya

"Jawab Alvin!"
Tariak Pak Danu, Alvin terlihat kembali meradang lalu berdiri menghampiri Pak Danu

"Apa yang bapak mau?"

"Tanggung jawab Alvin, kamu ini sudah membersihkan namamu lalu mengitorinya lagi, karena Stephanie"

"Saya tahu pak, saya berubah menjadi lebih baik itu bukan karena iangin membersihkan nama saya pak, saya tak peduli orang lain mau bilang apa tentang saya, saya berubah menjadi lebih baik ini karena Stephanie, piala-piala yang saya dapat akhir-akhir ini itu karena Stephanie Pak, jadi apa saya salah Pak? Dan ingat Pak, saya tidak suka jika Bapak menuduh Stephanie"

"Saya akan tanggung jawab Pak, saya tau saya salah, Pak, Bapak tau rasanya orang yang bapak cintai dilempar bola lalu di hina? Bapak tau, permisi Pak"
Ucapnya meninggalkan UKS menuju ruang BK

Alea berpikir sejenak ia terlalu berharap selama ini ia mengira Alvin berubah karenanya namun tidak, Alvin berubah karena Stephanie

~~~

"Alvin"
Alvin mengangkat kepalanya meninggalkan

"Sekarang kamu kerumah sakit, Ayahmu ada disana"

"Baik Pak"
Ucapnya bangkit meninggalkan sekolah menuju RSU

~~~

Alvin kini telah berada digedung bernuansa putih dimana Arnold sedang dirawat

Alvin duduk menunggu dokter keluar

"Biar Alvin aja Pah"
Ucapnya mencegah Ayahnya

-Tbc

Waiting For You  Where stories live. Discover now