Part 35

45 7 5
                                    

"Alea mana sih"
Mata Raina menjelajah diruangan ini

Yah, hari ini adalah hari perayaan kelulusan mereka tak terasa 3 tiga tahun mereka bertemu bukan karena sengaja melainkan takdir yang bermain dengan mereka

"Tau tuh anak"
Tambah Kesya

"Hai"
Gadis bergaun hitam menambah kesan elegan diwajahnya ditambah polesan make up naturan yang membuat kaum Adam sesak nafas

"Wah gila ini Alea?"
Ucap Gio kagum, Alea mengangguk sementara Raina menatap tajam Gio

"Eh hai guys"
Rio datang dengan senyum namun itu tak bertahan lama ketika matanya bertemu pada Kesya

"Mmm guys gue ke toilet bentar yah"
Pamit Kesya

Tak lama Rio menyusul menemui Kesya untuk memperbaiki semuanya

"Hey hey Key"

"Gue mau ke to-"

"Key mau sampai kapan kamu kaya gini?"

"Lo mau apa lagi sih"

"Aku cinta sama kamu, aku tahu kamu juga gitu kan?"

"Hah? Sok tau lo"

"Key"
Langkahnya mendekati Kesya

"Aku tahu kamu udah ngak percaya sama aku"

"Emang kenyataannya kan, apa lo mau bilang kalau Yura bohong?"

"Ngak, ngak Key, Yura itu benar, aku itu bejat ngak punya hati, bajingan, semua itu benar Key"

"Tapi kamu harus tahu aku udah berubah, aku bukan Rio yang dulu yang pecundang"

"Hah sudah lah kamu ngak bakal percaya lagi"
Rio membalikkan badan siap meninggalkan Kesya

Entah kenapa sesak yang dirasakan Kesya ia merasa disini ia yang salah

"So, thanks yah buat semuanya Key, bukan berarti gue nyerah, tapi hati kamu mungkin punya pilihan yang lain"
Ucapnya tersenyum manis pada Kesya seraya meninggalkan Kesya

Kesya tak kuasa manahan semuanya, benar apa yang dikatakan Gio waktu itu

Flashback On

"Kesya"

"Ya? Ada apa Gi"

"Lo putus ama Rio?"

"Heh dasar pengecut, dia past-"

"Bukan, dia ngak ngomong sama gue, Raina yang kasi tau gue"

"Please cukup Key, iya gue tau Rio itu bejat dulu gue tau Key gue yang sahabatnya sendiri kecewa ama dia tapi gue bisa maafin dia, karena gue pake logika, kalau Rio masih bejat kenapa dia ngak kejar Alea saat Alvin udah ama Meni? Kenapa? Lo mau tau kenapa? Dia cinta sama lo Key, karena cinta itu butuh otak juga Key"

"...."

"Gue gue minta maaf Key, hhh mungkin kalau Rio tau kalau gue bentak lo dia pasti mukul gue, but sekarang pikirin lagi atau lo bakan ngesel Key"

"...."

"Gue cabut yah, Raina udah nunggu skali lagi maaf yah"

Kesya kini tak mengeluarkan sepatah kata apapun mulutnya seketika bungkam

Flashback Off

Semua merasakan euphoria kelulusan mereka tapi tidak dengan Rio dan Kesya, mereka terganggu oleh pikirannya

~~~

"Weh selamat ya bro, calon dokter ini"

"Wah Alea Andriana, nama lo Al gila ini sih kita ngak kaget lagi, emang dari sononya otak lo udah encer"
Cerewet Raina

"Wah wah dokter couple nih"
Kini Gio yang memberi Rio dan Alea sanjungan

Rio dan Alea diterima di universitas jurusan kedokteran di Jerman berbeda dengan Alea yang sudah merencanakannya dari jauh hari, hal ini awalnya Rio hanya mencoba saja namun ini memang sudah takdir yang berbicara

"Gimana kalau kita makan-makan?"
Cetus Gio

"Boleh boleh gimana Al, Yo?"
Tanya Jevon antusias

"Sip"
Jawab Rio mengacungkan jempul sementara Alea hanya mengangguk

~~~

Tak terasa mereka berjalan mengalir mengikuti minat dan bakat mereka dimana Alea dan Rio menimba ilmu di Jerman untuk mendapat gelar dokter, Gio menggeluti dunia bisnis meneruskan ayahnya, Jevon mengikuti pelatihan militer, Raina menggeluti dunia fasion sebagai desainer, Kesya menggeluti seni musik, Alvin menimba ilmu dengan menjadi arsitek yang handal

Mereka memilih jalannya masing-masing

~~~

Drittt Drittt

"Halo"

"...."

Kakinya berlari secepat mungkin, ia tak peduli situasi ini tepat atau tidak tujuannya sekarang adalah Stephanie

~~~

"Sabar yah Vin ini cobaan buat lo"

"Hmm iya Sekarang Meni udah ngak rasain sakit lagi kaya dulu, and so biarin dia tenang disana dan tugas lo sekarang adalah iklas"
Jevon menguatkan Alvin

"Dia udah tenang disana Vin"
Kini Raina yang berbicara

Alea dan Kesya hanya diam menatap semua takdirnya, secepat inikah? Itu yang ada di pikiran mereka

Alvin tak bisa berucap lagi lidahnya seakan menahan batu, kenapa semua harus pergi kenapa semua harus seperti ini apakah takdir sedang bermain dengan saya? Tanyanya pada dirinya sendiri

Semua sahabat dan keluarga Stephanie mengalami luka mendalam hari ini tapi semua harus iklas dengan keadaan

Telah terbaring gadis cantik dibawa gundukan tanah Stephanie Poetrie Denandra

Waiting For You  Donde viven las historias. Descúbrelo ahora