Part 24

28 4 0
                                    

"Kamu tega Vin"

Alea berlari meninggalkan rumah Alvin tanpa sepengetahuannya

"Hah"
Alvin menghempaskan tubuh  kasar agar menjauh dari Yura

"Kamu kenapa sih Vin"

"Lo yang kenapa, lo jebak gue kan"

"Ngak Vin"

"Lo udah ngak berarti buat gue lagi lo itu sampah"

"Kamu berubah Vin, kamu berubah karena apa hah? Karena Alea perempuan murahan itu? Iya?"

"Tutup mulut lo yang busuk itu, Alea ngak murahan lo yang murahan, Alea jauh lebih baik dari lo, yang ninggalin pacarnya demi cowok lain cih murahan"

"Tapi gue-"

"Stop sekarang lo pergi dari sini atau gue seret lo keluar"

"Vin aku"

"Pergi!"

"Alvin"

Brukkk

Vas bunga kaca menghantam dinding akibat lemparan keras oleh Alvin

Yura memejamkan mata kaget lalu pergi meninggalkan Alvin

Alvin memijit pelipisnya yang berdenyut karena kemarahannya

~~~

Alea melajukan mobilnya diatas rata-rata

"Hah"
Ucapnya menyadari jika dirinya melaju sangat cepat

Kepalanya ia sandarkan rasanya kepalanya akan pecah ia terus merutuki dirinya, tak lama ia melanjutkan kembali mobilnya

Alea enggan untuk pulang kerumah perasaannya sudah campur aduk sekarang

Alea duduk disebuah taman yang menghadap langsung kesebuah danau

"Al"
Sesosok lelaki berkacamata menyapanya seraya duduk disamping Alea, refleks Alea menghapus air matanya, ia tak ingin terlihat cengeng didepan Ryan hanya karena Alvin

"Kamu nangis?"

"Ngak tadi cuman kena angin, angin disini banyak yah datengnya baren-bareng lagi"
Ucapnya mengelak mencari alasan agar Ryan tak mencurugainya

"Aku tahu kok Al"

"Hiks hiks hiks"
Alea menghempaskan dirinya didada bidang Ryan seolah melepaskan semua yang ia tahan sedari tadi, tangan Ryan terangkat untuk mengelus kepala Alea memberikan ketenangan padanya

Perlahan Alea menjauhkan kepalanya didada Ryan

"Ngak usah nangis"
Alea mengangguk pelan

"Al tunggu sini yah"
Untuk kedua kalinya Alea mengangguk

Tak lama Ryan datang dengan sebuah ice crem vanila dan coklat ditangannya

"Nih buat kamu"

"Makasih"

Mereka membuka ice cremnya masing-masing

"Al"
Alea menatap kearah sumber suara

"Kamu boleh cerita sekarang"
Alea menunduk

"Gakpapa klau ngak mau cerita"

"Maaf yah Yan gue ngak bisa sekarang"

"Iya gakpapa"
Ucap Ryan mengelus kepala Alea, Alea merasakan kehangatan disana, ia berpikir mengapa ia tak bisa jatuh cinta pada Ryan padahal Ryan lah yang selalu ada untuknya menemaninya, membuatnya tersenyum disaat-saat seperti ini Alea kini sadar ia tak boleh egois pada Ryan

"Gue ngak bakal buat lo menderita kaya gini Al gue tau lo nangis karena Alvin brengsek itu, gue harus milikin lo Al ini demi kebaikan lo gue ngak mau Alvin mainin lo Al"
Batinnya menatap Alea

~~~

"Al Al ada Party out door nih, lo ikut yah"

"Kapan?"
Tanya Alea yang masih sibuk dengan bukunya

"Nanti malam, lo ikut yah nih gue ada tiketnya"

"Tapi, cuman satu Al ini juga di kasi"

"Nanti gue beli sendiri"

"Ok, tumben mau ke party biasanya kan anti party party kaya gini"

"Yaudah ngak usah pergi kalau gitu"

"Eh eh jan gitu dong Al becanda, ikut yah"

"Hmm"

"Awas loh ngak pergi, ok gue duluan yah Al"

Alea menatap sahabatnya yang meninggalkan kelas

Alea berjalan keluar kelas ia bosan berada dikelas, langkahnya menuju taman belakang yang sering ia datangi disaat-saat seperti ini

"Al"
Alea menoleh kearah suara

"Yan"
Ucapnya mendapati Ryan yang tersenyum kepadanya

"Nih buat kamu"

"Party Garden"
Ucapnya membaca tulisan yang ada di selembar kertas tepatnya sebuah tiket

"Datang yah"
Ryan tersenyum lagi berharap Alea akan datang

"Makasih"
Ucapnya setelah dipikir-pikir ia perlu sedikit hiburan untuk menghapuskan semua masalahnya dan melupakan Alvin

"Aku jemput ya"
Alea mengangguk ia juga malas membawa mobil yang membuatnya kembali frustasi

"Ok, kamu ngak balik ke kelas? Bentar lagi kelas di mulai loh"

"Iya ini mau masuk"

"Yuk"

~~~

Kesya telah siap dengan gaun yang ia kenakan, gaun bernuansa putih yang ia pilih begitu juga dengan Rio yang menggunakan Toxedo putih yang senada dengan gaun milik Kesya

"Cantik"
Ucap Rio tulus dalam hatinya ia merasa dia telah jatuh cinta yang sebenarnya

"Apaan sih kamu juga Ganteng kok"
Ucap Kesya malu

"Yuk"
Ucap Rio menggandeng tangan Kesya

~~~

Ryan tak henti hentinya mencuri-curi pandang pada Alea yang telah mencuri perhatiannya terlebih lagi gaun hitam yang membaluti tubuhnya menambah kesan anggun pada dirinya

Alea tau jika Ryan mencuri-curi pandang padanya tapi ia hiraukan ia kini dalam pikirannya tentang Alvin ia telah terlanjur kecewa pada Alvin ini bukan kali pertama Alvin mengecewakannya

"Al udah sampai, yuk"

"Oh iy yuk"
Ryan tersentak merasakan tangannya dirangkul refleks ia memberhentikan langkahnya

"Kenapa?"

"Oh gakpapa yuk"
Secarik senyuman tergambar diwajahnya kini ia tambah bersemangat melanjutkan niatnya

~~~

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, eh den Alvin"

"Aleanya ada bi"

"Non Alea baru aja pergi den"

"Alea pergi pake baju apa bi?"

"Pake gaun den"

"Ngak salah lagi"
Batinya mengetahui kemana Alea pergi

"Oh makasih kalau gitu bi"

"Iya deh hati-hati"

"Siap bi"
Ucapnya mengacungkan jempolnya semangat

Alvin mulai melajukan mobilnya hingga sampai dilampu merah ia berhenti, tangannya meraup benda berukuran kecil sebuh kotak merah yang berisi cincin berlian yang akan ia berikan pada Alea

"Kok deg degan gue baru kali ini grogi kaya gini"
Kotak itu kembali ia masukkan di sakunya lalu kembali melanjutkan perjalanannya

- Tbc

Waiting For You  Where stories live. Discover now