Part 39

15 4 0
                                    

"Hey Alvin bagun"
Samar samar Alvin mendengar suara yang sangat ia kenali

"Sayang bangun dong"
Alvin mendengar jelas sekarang tapi matanya berat untuk dibuka

Sebuah kecupan singkat mendarat dipipinya, siapa lagi kalau bukan Alea penyebabnya, saat itu juga Alvin terbangun semangat

"A Alea"

"Iya ini aku, aku mau bicara sama kamu"

"Mau bicara apa?"
Alvin masih tak percaya apa yang ia lihat sekarang, Alea yang mengenakan Piyama Merah senada dengan Piyama yang ia kenakan berada disampingnya kini

"Aku tunggu didepan tv"
Ucap Alea berlalu menuju ruang tv yang tak jauh dari tempat Alvin tertidur tadi

"I iya"
Ucapnya masih mengucek matanya yang terasa berat, Alvin berjalan menuju ruang tv beberapa figura tepampang disana, seorang pasangan suami istri yang mengenakan pakaian pernikahan, awalnya biasa saja lama kelamaan.....

"What itu gua? Sama Alea"
Ucapnya tak percaya

"Alvinnn"

"I iya iya"

"Kamu lama banget sih, duduk sini"

"Iya, kamu mau ngomong apa?"
Ucap Alvin lembut

"Aku punya sesuatu buat kamu"

"Apa?"

"Nih buka aja"
Sebuah kota berbentuk lonjong kecil kini berada di tangan Alvin

"Di buka?"

"Jan mulai deh Vin, buka aja"

"What?"
Ucapnya tak percaya lagi,sebuah testpack bergaris 2, apa semua ini? Tanyanya dalam hati

"Kok respon kamu kaya gitu sih? Kamu ngak seneng, tau ah kamu"
Ucap Alea ngambek

"Ngak gitu Al, ini anak siapa?"

"Anak tetangga"

"Lah trus kenapa kamu bawa kesini?"

"Alvinnnnnn, itu anak kamu, kamu ini kenapa sih"

"A anak aku?"

"Iya anak kamu aku cuma bawa"

"Ini beneran? Ngak mimpi kan?"

"Terserah kamu, susah yah ngomong sama kamu"
Ucap Alea membalikkan badannya malas melihat suaminya yang bukannya bahagia dia malah kelihatan bocah yang tak tau apa apa

"Thank you so much more"
Sebuah tangan kekar melingkar di perut Alea yang masih rata, sebuah bisikan lembut Alvin lontarkan yang suksen membuat lengkungan di bibir manis Alea

"Vin, Vin, udah larut kamu ngak pulang?"

"Hmm i iya Al, Ini jam berapa?"
Ucapnya gelagapan, iya sadar dari mimpi indahnya dengan Alea

"Jam 9 malam"

"Lama juga aku tidur yah, maaf nyusahin"

"Ngak lah aku malah yang nyusahin kamu, kamu pasti capek"

"Ngak kok udah biasa, oh ok kalau gitu aku pamit yah, besok aku ke sini lagi, oh iyya kamu ngak ikut balik?"

"Ngak usah lah nanti ngerepotin"

"Udah ngak kok ngak baik cewek pulang malem apalagi sendiri, kamu juga ngak bawa mobil kan"

"Iya sih mobil aku lagi dibengkel"

"Udah ayo"
Alvin menarik pelan tangan Alea untuk mengikutinya

"Kamu masih ngak berubah Vin? Apa kamu masih cinta sama aku? Ngak ngak aku ngak boleh kaya gini, Alvin mingkin udah punya pacar lagi ngak mungkin aku sama dia, bisa ajakan dia kaya gini sama semua cewek, li ngak boleh g r Al ngak boleh"
Batinya, sebenarnya Alea ingin bertanya apakah Alvin susah memiliki kekasih kembali ataukah belum, namun ia tak mau atau kah malu untuk menucapkannya dan sebenarnya kesuanya masih saling mencintai ini hanya sedikit dukungan alam yang akan mempersatukan keduanya

Waiting For You  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang