Part 38

20 7 0
                                    

Tit tit

Sebuah mobil bmw hutam berada di depan gerbang coklat yang ukurannya sekitar 4 meter

"Eh non, baru pulang non?"

"Iya lembur tadi"

"Monggo non"

"Papa udah pulang?"

"Baru aja non 5 menit yang lalu"

"Oh, saya duluan yah pak"

"Monggo non silahkan"
Pak Jum mempersilahkan, Pak Jumardi adalah satpam baru disini pasalnya satpam sebelumnya berhenti denfan alasan ia ingin bekerja saja dikampunya agar tak jauh dari keluarnya

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam yaampun non, lembur lagi yah, pasti capek, bibi pijitin non?"
Bi Rani menawarkan, Bi Rani juga baru disini ia adalah asisten rumah tangga dan juga Istri dari Pak Jum

"Ngak papa Bi cuma mau istirahat aja"

"Sayang kamu udah pulang?"

"Iya pah"

"Ngak cape apa?"

"Cape si cape pah, yah gini lah"

"Istirahat gih besok libur kan?"

"Aku ke RS bentar ambil dokumen aja Pak"

"Kalau gitu papa mau bicara sama besok sama kamu"

"Sekarang aja Pah Alea belum ngantuk kok"

"Kita bicara di ruang keluarga, kamu ganti baju dulu"

"Iya Pah"
Alea berjalan menaiki anak demi anak tangga

Hanya butuh 15 menit untuk Alea mengganti pakaian dan bersih-bersih ia bukan tipe perempuan yang ribet ia sangat mengargai waktu, Alea berjalan dengan piyama berwarna merah marron yang menambah karisma didalam dirinya

"Mau ngomong apa Pah kaya serius amat"
Ucapnya bercanda

"Iya Papa mau bicara serius sama kamu nak"
Alea menaikkan sebelah alisnya, jarang sekali Ayahnya berbicara seserius seperti ini pada Alea

"Ayah mau minta persetujuan kamu"

"Persetujuan? Maksudnya?"
Ucap Alea ngerutkan alisnya, ia menerka-nerka apa yang akan di katakan Ayahnya selanjutnya

"Iya nak, Papa ini udah lama sendiri, Papa mau persetujuan kamu buat Papa nikah lagi?"

"Papa becandanya ngak lucu ah"

"Papa serius Alea"

"Untuk apa Pah? Dan kenapa? Papa ngak sendiri ada Alea aku pikir Papa sayang sama Mama tapi nyatanya ngak"
Ucapnya mulai beramarah, Alea baru kali ini marah seperti ini, ia sangat tidak suka dengan keadaan seperti ini

"Iya sayang Papa juga sayang sama Mama tapi kenyataannya seperti ini, Papa udah mengiklaskan Mama kamu nak, Papa sayang sama kamu Papa mau kamu merasakan punya Ibu lagi nak"
Ucapnya menenangkan Alea

"Kalau Papa minta persetujuan Alea jawabannya tetap ngak Pah, tapi kalau Papa tetap kekeh mau nikah itu urusan Papa toh Alea ngak berguna lagi buat Papa"
Alea berjalan menuju kamarnya, sangat sulit untuk menetralisirkan amarahnya saat ini, bagaimana mungkin Alea mengijinkan Ayahnya untuk menikah lagi ia sangat mencintai Ibunya meski mereka sudah berada di dunia yang berbeda

Tanganya menangkup seluruh wajahnya, yah ia menangis saat ini

"Why?"
Ucapnya menatap figura pasangan sepasang suami istri dengan gadis mungil berumur 2 tahun yang berada di gendongan Ayahnya, gadis itu adalah Alea

Waiting For You  Where stories live. Discover now