Part 18

37 16 3
                                    

"Dan denger Alea itu cewek baik, jauh dari lo"
Ucapnya meninggikan suaranya

"Dan sekarang lo ngomong sama Alea atau hadiah yang lo dapat"
Ucapnya mengancam Yura seraya meninggalkannya

~~~

Dritttt dritttt
Ponsel Kesya berdering menandakan pesan masuk

"Key kita ke cafe biasa gue mau ngomong"

Just Read

Mobil mewah berwarna hitam itu berjalan berbaur dengan hiuk piuk kota melaju menuju tujuannya

Kesya kini duduk di cafe yang biasa ia kunjungi bersama Raina dan Alea jika mereka sedang kosong

Terlihat gadis berbalut pakaian santai alanya memasuki cafe tak lama melihat orang yang ia inginkan datang lantas secarik senyuman mengambang di bibir mungilnya

"Key"

Tak ada jawaban dari Kesya, ia hanya menunjuk jam tangan yang melingkar di tangannya seolah mengatakan "gue ngak punya banyak waktu"

Alea mengangguk mengerti lalu memulai pembicaraan

"Key gue minta maaf gue ngak sengaja Key gue emosi gue egois Key"

Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Kesya hanya sepasang mata Kesya saja yang bekerja

"Key lo sahabat gue dari kecil Key yang gue omongin kemarin itu bohong Key"

"And so maafin gue"

Mulut Kesya seolah terkunci enggan untuk mengeluarkan kata-kata ia masih kecewa dengan Alea, niatnya hanya ingin mendengarkan cerita dan keluh kesanya saja toh Kesya bukan orang baru untuknya Kesya meresa jika ia bukan orang yang dapat dipercaya oleh Alea

Kini Alea sedang rapuh benar benar rapuh batinya telah merutuki dirinya sendiri bagaimana bisa ia mengatakan itu pada Kesya

"Key gue nyeles Key, gue tau gue egois buat jadi sahabat lo Key, maaf cuma itu yang bisa gue bilang Key, dan sekarang lo tetap sahabat gue Key terserah lo mau ngehindar atau ngak itu hak lo, Thank you so much much more Key"
Ucapnya sendu air matanya tak bisa lagi ia bendung

Melihat tak ada respon dari Kesya Alea meninggalkan cafe harapannya rapuh

"Key gue pamit yah"
Ucap Alea berusaha tersenyum

Alea beranjak dari duduknya

"Al"
Panggil Kesya berdiri di belakang Alea yang berada di depannya sekitar dua langkah

Alea membalikkan badan menatap sahabatnya, Alea merasakan kehangatan ketika Kesya meletakkan tangannya memeluk Alea menyalurkan rasa yang ia rasakan dari dulu hingga sekarang

Tak ada yang lebih baik dari sahabat
Dia sulit dipertahankan namun mudah pergi meninggalkan
Dia selalu ada ketika dunia mengacuhkanmu
Namun satu yang menjadi unsur penting adalah "Kepercayaan"

"Makasih Key"
Kesya mengangguk sebuah senyuman terukir di wajah keduannya

"Pulang yuk malu di liatin orang dikiranya nanti kita ngak normal"

Alea terkekeh sadar melihat orang-orang menatap adegan mereka

"Yuk"
Jawab Alea menggandeng tangan sahabatnya itu berjalan keluar menampakkan bahagianya kepada dunia

Jlebbb
Mata Kesya dan mata Ryan bertemu merasakan suasanan masalalunya

Flashback On

"Udah boleh di buka belom"
Ucapnya meraba matanya tang tetutup kain merah

"Belum"
Ucap Ryan menarik tangan Kesya yang ingin membuka kain penutup itu

"And..... Open"
Ucap Ryan berdiri tersenyum disamping kekasihnya itu

"Wah"
Ucap Kesya membelalakkan matanya takjub melihat keadaan sekitar, lampion bertebaran di langit malam

"Key"
Kesya berbalik melihat Ryan membawa lampion yang siap di terbangkan

Mereka bejalan membawa lampionnya menuju kerumunan orang yang melakukan hal yang sama, dan mulai menyalakannya

"Key"

"Make a wish"
Kesya mengikuti instruksi dari Ryan

Keduanya menutup mata mengucapkan harapannya masing-masing



Maaf kalau banyak typo

Yang mau complain atau mau request cerita atau mau cerita yang lalu mau di publisin lagi boleh dm di Instagram aku
👇 👇 👇

And so
Don't forger to voment yah :)
Dan jangan lupa follow ig penulis
@arvinadamayanti181 jangan jadi silent readers karena Vote dan Comment kalian mempengaruhi cerita and so happy reading

See you next part 💕

Sabtu, 25 mei 2019

Waiting For You  Where stories live. Discover now