3

35.8K 7.5K 1.9K
                                    

"Kita pulang dulu ya!" Pamit Dongbin dan Yunseong pada yang lain.

"Hati-hati di jalan ya, kak."

Mereka berdua mengangguk membalas ucapan Dongpyo. Setelah itu, mereka berjalan kaki meninggalkan rumah Wooseok.

Di perjalanan, mereka berdua asik bercanda. Sesekali Dongbin iseng meledek Yunseong yang jarang sekali tersenyum.

"Bin, lo percaya gak kalo Kak Jinhyuk meninggal gara-gara death note?" Tanya Yunseong tiba-tiba.

"Gue sih antara percaya gak percaya. Soalnya death note kan cuma ada di film doang."

"Bener sih, tapi gue ngerasa pemilik buku itu ada di antara kita berdua puluh dua."

"Hah? Kita kan cuma delapan belas orang?"

"Heh, lo lupa sama empat temen kita yang rumahnya di luar kota?"

"Hmm."

"Yeu, hmm doang lo."

Yunseong tersenyum tipis, Dongbin mendengus kesal. Untung dia Yunseong, si laki-laki yang pendiam dan tidak banyak bicara.

"Lo gak mau mampir?" Tawar Yunseong ketika sampai di depan rumahnya.

"Gak dulu deh, gue ada perlu, nih," tolak Dongbin.

Yunseong mengangguk.

"Gue pulang dulu, ya," pamit Dongbin sambil melambaikan tangannya.

Setelah Yunseong masuk ke dalam rumah, Dongbin lanjut berjalan menyusuri jalanan komplek perumahannya yang sepi.

Dia bersiul membuat sebuah lagu asal yang dia buat sendiri. Sesekali dia menendang kerikil untuk mengatasi rasa bosan.

Beberapa saat kemudian, dia menyipitkan matanya ketika tak sengaja melihat siluet seseorang di depan rumahnya.

"Woi, lo siapa?!"

Seseorang di depan rumahnya tersebut terlonjak kaget karenanya. Namun Dongbin ikut terkejut ketika matanya melihat sesuatu di tangan orang itu.

Sebuah buku dan pulpen.

"I-itu kan..." Dongbin langsung berlari menuju orang itu dengan tatapan nyalang.

Orang tersebut dengan santai menulis sesuatu di buku tersebut, membuat kedua mata Dongbin membola.

"Jangan tulis nama gue disitu!"

Tapi terlambat, orang tersebut menutup bukunya dengan seringaian.

Kemudian, sebuah tangan dari balik pohon yang dilewati Dongbin menarik pundaknya.

Lalu mencakar badannya, menusuk tubuhnya dengan kuku panjang, bahkan merobeknya.

Setelah itu, dia didorong hingga menancap di ranting pohon hingga tembus ke bagian belakang tubuhnya.




"KIM DONGBIN!"





"Sial, kenapa mereka harus dateng, sih?"









































"Kakak-kakak!"

Jyunhao dan Mahiro yang sedang bersenda gurau di jalan langsung menoleh ketika ada yang memanggil mereka.

"Loh, Jinwoo? Bukannya lo sakit?" Tanya Mahiro kebingungan.

Jinwoo berhenti di depan mereka dengan nafas terengah-engah, tangannya menunjuk-nunjuk sebuah arah tak beraturan dengan panik.

"Tolongin Kak Dongbin!"

"Dongbin kenapa?!"

"Ayo ikut!" Jinwoo langsung menarik tangan kedua orang itu untuk ikut bersamanya.

Jyunhao dan Mahiro yang ditarik saling melempar pandang kebingungan.

"Eh, menurut lo kita mau kemana, Gun?" Bisik Mahiro.

Jyunhao menggeleng tanda tak tahu. Kemudian mereka kembali menatap ke depan.

Begitu sampai disana, mereka berdua sontak berseru kaget. "DONGBIN KENAPA?!"

Empat orang yang berada disana refleks menoleh karena kaget.

Mereka berdua pun ikutan kaget.

"Kak Gichan, Eunsang, Minhee, Jungmoo?!"





Koo Jungmoo, Kang Minhee, Han Gichan, Lee Eunsang

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Koo Jungmoo, Kang Minhee, Han Gichan, Lee Eunsang










Ini castnya kenapa makin banyak ya:v

|1| Death Note | Produce X 101 ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin