10

24.5K 5.9K 3.1K
                                    

Wooseok menghela nafas samar. Tangannya mengetuk-ngetuk meja sambil berpikir keras. Dirinya pusing karena tak kunjung berhenti memikirkan siapa pemilik death note tersebut.

Tapi beberapa menit yang lalu, Gichan menelponnya dan memberi tahunya kalau buku itu adalah milik Junho.

Apakah ia harus percaya? Kalau ternyata memang milik Junho, berarti Junho lah pelakunya selama ini.

Tapi Wooseok tidak yakin, Junho yang dia kenal adalah orang baik. Tidak mungkin Junho tega membunuh teman-temannya sendiri.

Tapi Eunsang bilang-

"Ah tau ah, kepala gue bisa meledak kalo kelamaan mikir ini. Tapi liat aja, siapapun pelakunya, gak bakal gue biarin dia berkeliaran bebas. Gue bakal masukin dia ke penjara. Gedeg gue."


Tin tin


Terdengar suara klakson motor dari luar rumah. Wooseok mengernyit, siapa yang datang pagi buta seperti ini?

Tak ingin membuat tamu di luar menunggu lama, Wooseok langsung membuka pintu dan keluar dari rumah.

Dilihatnya ada sebuah motor terparkir di depan gerbang rumahnya, dengan si pengendara yang sedang melambaikan tangannya menyuruhnya menghampirinya.

"Eunsang, ngapain lo kesini pagi-pagi buta kayak gini?" Tanya Wooseok bingung.

Eunsang menaikkan kaca helmnya, raut wajahnya terlihat panik.

"Lo harus ikut gue sekarang, ada hal yang mau gue kasih tau ke lo. Penting!"

"Gue belom mandi."

"Lo mau mandi mau enggak tetep ganteng, buruan naik." Eunsang memaksa sambil memberikan sebuah helm ke Wooseok.

Dengan malas Wooseok memakai helm yang diberikan Eunsang dan naik ke motornya setelah menutup gerbang.

"Sang, emang apaan yang mau lo kasih tau ke gue?!" Tanya Wooseok dengan suara keras karena takut Eunsang tidak mendengar ucapannya.

"Lo bakal kaget setelah lo liat, kak."

Wooseok mengernyit bingung dan memilih diam sampai dia tahu apa yang terjadi.

Begitu sampai di tempat tujuan, Wooseok turun dari motornya. Matanya menatap tajam ke sekelilingnya, sampai akhirnya terpusat pada seseorang yang tengah bersimpuh di depan mayat seseorang.

Dan ada death note di tangannya.

"M-Minhee?! L-lo apain Yunseong, hah?!"

Iya, mayat tersebut adalah Yunseong, dengan kepalanya yang terpisah dari badannya.

"K-Kak Wooseok, sumpah bukan gue."



















































Mahiro menggigil sambil mengeratkan selimutnya. Sudah dua hari dia demam. Entah apa penyebabnya, dia demam secara tiba-tiba.

"Mahiro, sebenernya lo kenapa, sih?" Tanya Sihoon khawatir.

Sihoon memang melaksanakan operasi usus buntu beberapa hari yang lalu. Tapi dia memaksa untuk pulang saja daripada dirawat di rumah sakit untuk merawat Mahiro yang tinggal seorang diri.

"K-Kak Sihoon, gu-gue mau ng-ngomong," kata Mahiro dengan suara bergetar.

"Sshh, lo istirahat aja, biar cepet sembuh," ucap Sihoon sembari tersenyum lembut.

Mahiro menggeleng. "Gu-gue mau ngomong ini, g-gue tau waktu gue gak lama lagi."

Senyum Sihoon mendadak sirna, digantikan dengan raut wajah terkejutnya.

|1| Death Note | Produce X 101 ✓Where stories live. Discover now