Hyungjun merangkul Jinwoo lalu mengusap-usap pundaknya. Dirinya pun sama takutnya dengan Jinwoo, tapi kalau dia bertingkah mencurigakan, otomatis nyawanya lebih cepat melayang nantinya.
"Sang, lo mau bawa kita kemana sih sebenernya?"
"Ke rumah Kak Wonjin."
Hyungjun membulatkan matanya. "Kak Wonjin gak jadi dipenjara?! Serius?" Tanyanya tak percaya.
"Kak Wonjin orang baik, untungnya dia berhasil kabur. Kalo enggak dia beneran dipenjara," jawab Eunsang.
"Ta-tapi kalo bukan Kak Wonjin, pelakunya siapa?" Tanya Jinwoo gemetar.
Langkah kaki Eunsang terhenti. Hyungjun refleks menahan Jinwoo agar tidak bergerak dari tempatnya berdiri sedikitpun.
Nafas mereka berdua tercekat, karena Eunsang mendadak diam tak bersuara.
"Sang, lo gak apa-apa, kan?" Tanya Hyungjun khawatir. Bukan khawatir, lebih tepatnya was-was.
"Kalian pergi dari sini. Cepetan!" Perintah Eunsang tiba-tiba. Jinwoo terlonjak kaget, begitu juga dengan Hyungjun.
"Eunsang..."
"Cepetan pergi sebelum dia dateng kesini!" Perintah Eunsang lagi, dia panik.
Hyungjun memundurkan langkahnya pelan tanpa melepaskan rangkulannya dari Jinwoo. Jinwoo pun ikut mundur karena takut.
"Yang lo maksud dia itu siapa?" Tanya Hyungjun sambil mengambil ancang-ancang untuk lari.
Belum sempat Eunsang menjawab, seseorang datang dari arah yang berlawanan dari mereka dengan seringaian senangnya.
Yang pasti, seseorang tersebut adalah seseorang yang tidak mereka duga. Seseorang yang seharusnya tidak ada disinim
"Halo, Hyungjun. Halo Haenami."
"KAK JINHYUK!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
