14

21.1K 5.5K 2.2K
                                    

"Gue gak nyangka kalo Kak Wonjin pelakunya," ucap Hyungjun dengan mata berkaca-kaca.

Wooseok yang duduk di sampingnya mengusap-ngusap kepalanya, mencoba memberikan semangat untuk temannya yang satu itu.

"Terus sekarang gimana?" Tanya Yohan yang bingung harus apa.

"Gue bakal bakar bukunya sekarang," jawab Junho yang sudah memegang bukunya.

"Wonjin gimana?"

"Biarin Minkyu yang urus dia, gue mau bakar bukunya dulu."

Setelah berkata begitu, Junho pergi sambil membawa buku death notenya.

Junho mengusak rambutnya. Sekarang sudah saatnya dia mengakhiri ini semua, membakar bukunya, dan semua selesai.

Hidupnya akan kembali seperti biasa, walau ia tidak bisa lagi melihat teman-temannya yang sudah menjadi korban.

Tak terasa dirinya sudah berada jauh dari rumah sakit. Dan kini dia berjalab sendirian di jalanan yang cukup sepi mengingat kanan dan kirinya adalah hutan.

Seketika kejadian dimana Wonjin menabrak Midam terlintas di benaknya.

Dimana Midam tergeletak di aspal, motornya rusak, darah dimana-mana, dan nyawa Midam tak berhasil diselamatkan.

Junho mendadak sendu, kepalanya tertunduk.

Tanpa menyadari kalau ada truk besar melaju kencang dari belakangnya.

Dan berakhir menabrak dirinya hingga terpental. Tak hanya itu, truk itu tidak berhenti, dan justru melindasnya.
















































Seseorang mendekat ke mayat Junho yang sudah tidak berbentuk lagi.

Dengan santai dia mengambil death note yang berada tak jauh dari mayat Junho.

Sambil menatap death note yang terdapat bercak darah itu, dia menyeringai puas.

"Untung gue nulis nama lo di buku ini."

Tanpa rasa bersalah sedikit pun, dia pergi dari sana sambil mengatakan sesuatu.

"Lo pikir udah ketauan satu orang gue bakal berhenti, gak bakalan sampe kalian semua mati."


















































BRAK!




"EUNSANG, KELUAR LO!" Teriak Jungmo sambil membuka pintu rumah Eunsang dengan kasar.

Eunsang, si pemilik rumah terkejut sampai terjungkal saking kagetnya. Apalagi Jungmo datang sambil marah-marah.

"Sopan dikit bisa kan?" Ketus Eunsang dengan pandangan datar.

"Gue gak mau buang-buang waktu, mana death note itu?" Tanya Jungmo to the point.

Eunsang mengernyit. "Death note? Gue gak tau lah," jawabnya.

"Halah, gak usah sok polos deh. Mana bukunya!"

"Lo dateng ke rumah gue dan nuduh gue, gak tau sopan santun banget ya lo."

Jungmo terkekeh sarkas. "Gue gak mau bersikap sopan ke orang yang selama ini pura-pura gak tau apa-apa dan ngehasut yang lain."

"Lo boleh nuduh gue, tapi emangnya ada bukti?" Balas Eunsang meremehkan.

"Wonjin-"

"Dia cuma mengada-ngada, semua orang ditipu sama dia. Percaya aja sih lo sama dia," kata Eunsang dengan malas sambil mendudukkan diri di sofa.

Jungmo memejamkan mata, mencoba menahan emosinya yang hendak meledak.

"Denger ya, sekarang serahin death note itu atau-"

"Laporin aja ke polisi, yang ada lo yang dipenjara karena berani nuduh gue sembarangan."

"Gue gak nuduh, gue bisa minta Wonjin buat serahin bukti-bukti yang dia temuin ke polisi sekarang juga."

"Wonjin itu bohong, dia mengidap skizofrenia."

Perkataan Eunsang barusan mampu membuat Jungmo diam seribu bahasa.

Eunsang terkekeh kecil lalu menepuk-nepuk bahu Jungmo. "Lo pulang aja, ya. Jangan ganggu waktu istirahat gue," ucapnya, mengusir secara halus.

Eunsang berjalan santai hendak masuk ke kamarnya, namun perkataan Jungmo setelahnya mampu membuatnya berbalik badan dengan tatapan terkejutnya.

"Lo gak tau gue siapa, kan? Gue itu time traveller. Gue bisa menjelajah waktu, dan gue udah kembali ke masa dimana lo gunain death note itu buat nulis nama Kak Jinhyuk. Buku itu gak ada di lo sekarang, kan? Jadi gue bisa bawa lo langsung ke polisi, sekaligus gue serahin bukti yang gue cari sendiri."































































"Anjir, gak mungkin Kak Jungmo time traveller."

Eunsang menguap. Dirinya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh malam.

Eunsang terbangun karena habis bermimpi kalau dia salah satu pemegang death note dan Jungmo adalah time traveller.

Mimpi macam apa itu.

Sejenak dia berdiam diri sambil memeluk gulingnya. Kemudian menghadap ke arah jendelanya yang tidak ia tutup gordennya.

Langit malam dipenuhi bintang yang indah. Eunsang langsung teringat dengan masa kecilnya, dimana dirinya bermain bersama Junho ditengah malam hanya untuk melihat bintang.

Sungguh lucu untuk dibayangkan.

"Sekarang biar bisa tidur gue ngapain, ya?" Gumam Eunsang bingung sendiri.

Eunsang mengerjapkan matanya yang tiba-tiba kelilipan. Tangannya mengucek-ucek matanya.

Setelah merasa lebih baik, Eunsang kembali menatap langit malam.

Namun dia malah melihat sesuatu lewat dari luar jendela, seperti manusia.

Tapi, yang membuatnya terkejut, perawakannya mirip Kim Hyunbin!

"Apa sih, Sang. Mending tidur lagi," gumam Eunsang sambil terkekeh lalu memejamkan matanya.

Tanpa menyadari kalau seseorang yang terlihat mirip dengan Hyunbin menatapnya dari jendela.

|1| Death Note | Produce X 101 ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin