25

21.7K 5.4K 3.7K
                                    

"Kim Sihoon, Kim Yohan, kalian kami tangkap atas tindakan pembunuhan!"

Keduanya sontak terkejut melihat beberapa orang polisi masuk ke dalam rumah sambil menodongkan senjata dan beberapa polisi lainnya yang langsung memeriksa mayat Minkyu.

"Anjir, kenapa bisa ada polisi?!" Tanya Yohan panik sendiri. "Hoon, gimana nih?"

"Angkat tangan kalian!"

Sihoon berdecak malas, di tangannya sudah tersedia pulpen yang kapan saja bisa menuliskan nama di death notenya.

"Bapak mau mati sekarang apa gimana? Mending kalian semua pergi aja deh, nanti gue tulis nama kalian-"

"Hehe, maaf ya kakak-kakak, bukunya gue ambil dulu, ya." Dohyun terkekeh sembari merebut death notenya dari tangan Sihoon.

"Lo bilang dia udah lo sekap di gudang rumah lo! Kenapa dia bisa ada disini?!" Tanya Yohan marah.

"Bisa dong, kan Kak Mahiro yang bebasin gue." Bukan Sihoon yang menjawab, tapi Dohyun.

Yohan semakin marah. "Lo juga bilang ke gue kalo Mahiro gabung ke kita. Tapi apaan, dia malah nolong Dohyun!"

"Gue gak tau bangsat, santai dong!" Sihoon terpancing amarah. "Itu sebabnya gue nulis nama Mahiro tadi!"

"Pak, silahkan tangkap mereka dan bawa mereka ke kantor polisi sekarang," kata Dohyun santai.

"Apa-apaan, gue gak salah apa-apa!" Seru Yohan ketika para polisi memasang borgol di tangannya.

Sihoon berdecak. "Terima aja sih, berani berbuat berani tanggung resiko," balasnya.

"Lo gak bakal tenang, Nam Dohyun. Suatu saat gue bakal balik," desis Yohan penuh kebencian.

"Ihh, serem banget, jadi pengen ketawa."

Yohan sudah mengambil ancang-ancang ingin menonjok Dohyun. Tapi tidak bisa karena lengannya diapit oleh dua orang polisi, dan kedua tangannya diborgol.

"Lo boleh ketawa sekarang, tapi setelah lo dapet kabar kematian temen-temen lo yang tersisa, lo gak bakal bisa ketawa lagi," ucap Sihoon dengan senyum penuh kemenangan.

"Siapa bilang?" Dohyun tersenyum meremehkan. "Bantuan udah dateng, semuanya bakal selesai."

"Paling dia bohong," gumam Yohan.

Dohyun menggeleng sambil tersenyum lebar. "Bantuan udah dateng dari seorang time traveller yang menyandang status holkay."

"J-Jungmo?!" Yohan terkejut lagi. Kemudian dia menatap Sihoon marah. "Katanya Jungmo udah mati, kenapa dia hidup lagi?!"

Dohyun menggeleng lagi. "Kak Jungmo memang udah meninggal, kok."

Sihoon dan Yohan saling pandang kebingungan.

"Bercanda aja terus, mending gue langsung dibawa ke kantor polisi, pegel kaki gue berdiri terus," kata Sihoon asal ceplos.

"Mulut lo, anjing."

"Hehe, gue yakin kalian kaget setelah tau fakta ini." Dohyun terkekeh.

"Fakta apaan lagi?"

"Fakta kalo sebenernya, yang bantu kita itu Kak Mogu, kembaran Kak Jungmo yang selama ini dirahasiakan."


























































Laki-laki dengan kacamata hitamnya itu terkekeh pelan. Dia menyisir rambutnya ke belakang, kemudian melepas kacamata hitamnya.

"Sorry, gue bukan Jungmo. Gue Mogu, kembarannya Jungmo," katanya sambil mengulurkan tangan, bermaksud untuk berjabat tangan.

"Kok gue bisa lupa sih kalo dia kembarannya Jungmo?" Bisik Wonjin ke Hyunbin.

"Gue juga lupa, lagian mirip banget mukanya," balas Hyunbin berbisik juga.

"Aduh, kalian diem dulu deh. Apalagi lo Hyunbin, jangan mangap terus. Ada serangga masuk tau rasa lo," sahut Minhee sambil mencubit tangan keduanya.

"Cih, gue gak mau jabat tangan-"

"Halo Kak Mogu, kenalin aku Eunsang. Kak Mogu time traveller kan? Ajak aku jalan-jalan dong."

Tiba-tiba Eunsang memotong ucapan Jinhyuk sambil menjabat tangan Mogu yang diabaikan oleh Jinhyuk.

Mogu sempat terkejut, namun dia langsung melebarkan senyumannya.

"Halo juga, salken Eunsang. Mau saya ajak jalan-jalan kemana nih? Tapi jangan ke hati doi ya, gak bakal bisa," balasnya sambil bercanda.

Hyunbin melongo lagi, membuat Minhee langsung memasukkan daun kering ke dalam mulutnya.

"Loh, Eunsang kenapa?" Tanya Hyungjun bingung.

Eunsang terus tersenyum sambil menatap Mogu dengan tatapan kagum dan antusias, seperti anak kecil yang hendak diberikan es krim oleh orang tuanya.

"Lo mau berkhianat?!" Jinhyuk yang geram langsung menarik Eunsang untuk mundur sambil membentaknya.

"K-Kak Jinhyuk ngapain narik aku?"

Sontak Wonjin bersorak penuh kegembiraan sambil bertepuk tangan dengan hebohnya.

"Eunsang udah balik! Eunsang yang asli udah balik! WOHOOOO!"

"Kak Wonjin kenapa?" Hyungjun memiringkan kepalanya bingung.

Wonjin menatap sepupunya itu dengan senyum lebarnya. "Eunsang itu mengidap kepribadian ganda, dan diri aslinya udah balik! Gila, gue seneng banget woi!"

Wonjin melompat-lompat kegirangan sambil memeluk Hyungjun yang belum mencerna perkataannya.

"ARGH! KENAPA SEMUANYA JADI BERANTAKAN BEGINI?!"

Mereka terlonjak kaget ketika Jinhyuk berteriak marah. Jinhyuk yang sudah terlampau emosi langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Sihoon, lo tulis nama Eunsang sekarang! Terus lo suruh Yohan-"

"Maaf Kak Jinhyuk, Kak Sihoon sama Kak Yohan udah ditangkep polisi nih. Hehe, sekali lagi maaf ya. Selamat menempuh hidup baru di penjara."

Tut.

Panggilan dimatikan sepihak oleh seseorang di seberang sana, yaitu Dohyun.

"Gimana? Mau gue anter ke kantor polisi sekarang? Atau tunggu mereka dateng sendiri kesini?" Tanya Mogu dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celana.

"Gak, semuanya gak bisa berhenti disini." Jinhyuk menatap satu persatu orang di depannya.

"Minimal, satu orang di antara kalian harus mati!"





JLEB!










"MINHEE!"

|1| Death Note | Produce X 101 ✓Where stories live. Discover now