Tujuh : Cita cita

2.9K 266 27
                                    

Hari ini hari Rabu. Dan disinilah kedua tokoh utama kita terdampar. Disebuah rumah bercat merah muda, dan dengan tumpukan buku buku yang bahkan sampulnya saja sudah terlihat membosankan- untuk ukuran anak kecil tentunya.




Jika kalian bertanya tanya, ini adalah rumah salah satu teman sekelas mereka, Haruno Sakura. Kenapa mereka ada disini? Tentu saja karna dengan tak berperike-otak-annya guru Iruka memberikan tugas tugas 'kecil' untuk dikerjakan oleh para muridnya di kelas 1. Iruka menyuruh mereka menggambar cita cita mereka.



Untuk anak kecil, mereka tentu saja bingung dan asing dengan istilah cita cita. Bahkan setelah dijelaskan berkali kali oleh guru Iruka pun, ada saja dari mereka yang tidak mengerti. Contohnya saja Naruto.



Gadis kecil itu terlihat berguling guling di lantai kamar Sakura yang bernuansa merah muda. Sasuke dan Sakura terlihat dengan tenang menggambar apa yang menjadi cita cita mereka. Lalu ada juga Sai, yang ikut menelungkupkan diri di sebelah Naruto untuk membantu teman pirangnya itu mengerjakan tugas yang menurutnya sangat mudah ini.



"Sai, tolong ajari akuu."



"Bagaimana bisa kalian mengerjakan nya dengan sangat mudah?"



"Tolong bagi otak cerdas kalian padaku."



Sai terlihat linglung dengan segala keluhan Naruto. Tapi ia tetap memasang senyum palsu terbaiknya yang malah membuat Naruto sedikit menjauhinya- takut.



"Naru, sebelum kau mengerjakan ini, kau harus tahu arti cita cita itu." Terang Sai membuat Narito mengerucutkan bibirnya dan berbicara dengan ketus. "Itu dia masalahnya!"



Dari arah samping, terdengar dengusan yang sontak membuat Naruto mendelik tajam pada si pelaku yang terus bergumam 'Dobe'.



"Cita cita itu maksudnya kau ingin jadi apa saat besar nanti." Singkat, padat dan jelas. Itu memang ciri ciri utama Sasuke, bukan? Naruto terlihat mengangguk beberapa kali dengan pensil di tangannya yang terus menerus ia putar.



"Aku ingin jadi apa? Hmm.... Sai! Kau ingin jadi apa saat besar?" Sai tersenyum lalu memperlihatkan gambarnya yang bernuansa hitam putih. "Aku ingin menjadi pelukis."



"Kalau Sakura?" Sakura memperlihatkan gambarnya yang baru setengah jadi. Ia pun menjawab "Aku mau menjadi seorang dokter, biar seperti ibu ku."



"Kalau kau, Teme?"



"Rahasia." Naruto melempar sebuah penghapus yang tepat mendarat di kepala Sasuke lalu menjerit "Menyebalkan!!"



"Eh, tapi... Sakura berkata kalau ia ingin seperti ibu nya yang seorang dokter. Kalau Sai ingin jadi pelukis karna apa?"



"Karna aku suka mengambar!" Jawab Sai semangat. Pantas saja gambarnya sangat bagus, batin Naruto speechless. Kemudian Naruto berpikir. Mereka- Sakura dan Sai memiliki Cita cita yang berkaitan dengan diri mereka sendiri, sedangkan untuk Sasuke dia sendiri tidak tahu. Untuknya?



"Aku suka memasak... tapi aku tidak mau jadi chef. Sedangkan Ibu...." Naruto mulai menggambar bayangan yang terlewat di otaknya dengan teliti. Sasuke, Sakura, dan Sai terlihat penasaran dengan sosok si pirang yang mendadak terlihat sangat serius. 10 menit kemudian, Naruto mengangkat gambarnya lalu berkata "Jajang!!"



Gambarnya terlihat sederhana, tak serumit Sai, dan tak seberwarna Sakura. Ia hanya menggambar dirinya saat besar menggunakan apron, lalu dipojok gambar terlihat seorang pria yang sedang duduk memperhatikannya yang sedang memasak. Ia pun menjelaskan maksud gambarnya itu.



"Aku sangat suka memasak. Karna itu, aku akan memasak dirumah- seperti Ibu. Lalu dipojok ini ada Sasuke yang melihatku sedang memasak." Jelasnya antusias. Sasuke dan Sai saling memandang canggung kemudian Sai bertanya "Berarti k-kau ingin menikah dengan Sa-sasuke?"



"Yap! Kata bibi Mikoto, saat besar nanti aku harus menikah dengan Sasuke."



Dan acara menggambar tersebut dilanjutkan, tanpa ada yang menyadari rona kemerahan di pipi salah satu anak disana.




To Be Continued



Hayooo siapa tuh yang pipinya merah #PegangPipi. Kalian pasti bisa menebak itu siapa 😆 Ada yang malu tuhh #Ssst

Akhirnya update huhu #NangisHaru. Mereka manis banget sihhh uwu macam gulali #FansgirlMode

Chapter kali ini pendek huhuu jangan hujat saya #Sujud

Sekian, semoga kalian suka ya.

Salam hangat,
          Lavender Joo

[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang