Sebelas : Eskrim

2.5K 238 10
                                    

Sekarang di Jepang sedang musim panas. Cuaca hari ini benar benar ekstrim dan hal itu cukup untuk membuat tokoh utama kita terlihat seperti duyung terdampar- diatas kasur. "Hahhh, panas sekali." Katanya sambil mengipas ngipasi wajahnya sendiri. Berkali kali ia membuka ponsel nya untuk mengecek notifikasi pesan yang mungkin saja masuk, tapi sayangnya nihil. Matanya terpejam lalu bergumam dengan drastis "Aku akan menjadi Naruto rebus (*) sekarang..."





Pintu kamar terbuka, Naruto sedikit menaikkan kepalanya untuk melihat siapa yang masuk lalu ia mengerang kesal "Kenapa kau tidak membawa sesuatu?!" Sasuke- orang yang baru saja masuk menaikkan sebelah alisnya, menatap oknum tak bertanggung jawab yang sudah mengacak acak kamarnya disaat ia baru saja kembali dari club yang ia ikuti.




"Berisik, dobe."




Naruto terbelalak kemudian melempari sahabatnya itu dengan bantal saat tiba tiba Sasuke membuka baju basket yang ia kenakan- berniat berganti baju. "Hey! Jangan lupakan keberadaanku disini, teme!" Sasuke hanya menoleh sekilas kemudian melanjutkan kegiatan mencari bajunya seraya berkata "Memang kau kenapa?" dan membuat Naruto geram.




"Aku kan perempuan! Dasar tak tahu malu!"




"Oh, kupikir kau sudah lupa dengan gendermu." Naruto turun dari kasur kemudian membuat gestur seakan ingin mencakar Sasuke dari balik punggungnya. Ia tak habis pikir dengan Sasuke yang katanya merupakan rank 2 pararel seantero KJHS tapi untuk membedakan gender saja tidak bisa- pikirnya.




"Daripada kau terus mengeluh, lebih baik ikut aku." Kata Sasuke yang sudah selesai berganti baju. Ia hanya mengenakan kaos putih-navy dengan bawahan masih menggunakan celana basket. Telinga Naruto seolah olah menegak- saat mendengar kata pergi dari Sasuke. Baru saja ia akan beranjak, tapi ia menahannya.




"Bagaimana bisa kita keluar di hari sepanas ini? Aku akan mati." Keluhnya membuat Sasuke memutar bola matanya dan membalas "Kau tidak akan mati hanya karna kepanasan, dobe. Jadi kau ikut atau tidak?"




"Ikut saja deh... tapi kau harus berjalan didepanku agar aku bisa berlindung di bayanganmu, hehe. Aku tidak mau bertambah hitam."




"Tidak. Berjalan berdampingan, atau tidak sama sekali." Putusnya membuat Naruto mengerucutkan bibir kesal.

.

.

.

.

"Taman?" Beo Naruto saat Sasuke berhenti mendadak. Ia mendengus melihat Sasuke mengangguk mengiyakan. "Untuk apa kita ke taman?"




"Menurutmu?" Tanya Sasuke balik. Naruto terlihat berpikir sebentar kemudian menggeleng. "Aku tidak tahu." Katanya.




Naruto dengan cepat menoleh ke belakang saat mendengar suara yang tak asing di telinganya- suara penjual eskrim. "Eskrim!" Seru nya dengan mata berbinar. Ia melirik Sasuke kemudian menariknya dengan cepat. "Paman! Aku pesan eskrim satu yang rasa coklat! Sasuke yang bayar, ya!"




"Wah, kalian kan dua anak kecil yang dulu pernah membeli disini! Naruto?" Naruto memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung, kemudian beberapa detik setelahnya mata nya terbelalak dan secara spontan berseru "Paman masih ingat?!"





"Haha, tentu saja. Paman tidak menyangka kalian sudah sebesar ini sekarang. Ini, paman berikan gratis untukmu." Setelah eskrim pesanannya siap, tak lupa mereka mengucapkan terima kasih kemudian berjalan duduk di bangku taman yang tersedia.





Naruto menjilati eskrimnya dengan antusias, sedang Sasuke tampak tak berminat. Terkadang Sasuke akan mengernyit saat melihat cara makan Naruto yang berantakan. Sekali dua kali tangannya akan membantu membersihkan noda yang berada di atas bibir Naruto ataupun yang tertinggal di pipinya. Orang tua dan anak anak yang melihat tentu saja merasa gemas dengan interaksi dua manusia beda fisik dan beda sifat itu.





"Saskey! Kau mau coba?" Sasuke menggeleng. Ia tak terlalu suka makanan yang manis manis. Anak yang baru berusia 13 tahun itu entah mengapa merasa lidahnya menjadi pahit setelah memakan makanan dengan gula berlebih itu. Melihat gelengan sang sahabat, Naruto memilih mengendikan bahu tak peduli sebelum melanjutkan acara makan eskrimnya. Saat sedang asik makan, mata saphire nya tak sengaja menangkap sebuah pemandangan tak mengenakan- dimana seorang anak laki laki kecil, berumur sekitar 9 tahun terlihat ditindas oleh beberapa orang disekelilingnya.





"Hey! Apa yang kalian lanjutkan dasar bocah bocah nakal!" Teriak Naruto sambil memasang diri menjadi tameng untuk anak kecil itu. Sasuke terlihat terkejut saat melihat Naruto disana, padahal rasa rasanya beberapa detik lalu Naruto masih duduk manis disebelahnya.





Kembali ke Naruto, anak anak itu tertawa mengejek kemudian mendorong bahu mungil Naruto. "Kau tak usah sok menjadi pahlawan, cebol." Lalu mereka kembali menertawai Naruto yang terlihat akan meledak. "YAK! AKU LEBIH TUA DARI KALIAN!"





Anak kecil yang berada dibelakang Naruto terlihat ketakutan. Sasuke segera mendatangi mereka dan menarik lengan Naruto dengan keras. "Apa yang kau lakukan, bodoh!" Bisiknya kesal. Naruto mendelik kemudian menunjuk satu persatu anak kecil tak sopan itu dan berkata "Kau tak lihat? Mereka membully anak ini! Aku tidak bisa membiarkannya! Mereka harus diajari sopan santun!"





Sasuke menatap tajam anak anak disana- ada sekitar 5. "Pergi, atau kalian akan menyesal." Gertaknya sambil melangkah maju satu langkah, membuat anak anak itu merasa terintimidasi kemudian mulai mundur.





"Kau tak apa?" Tanya Naruto setelah mereka hilang dari pandangannya. Tangannya terulur untuk membantu anak itu berdiri.





"Aku baik baik saja. Namaku Konohamaru." Anak itu berlari menjauh "Terima kasih kakak cantik!" Lanjutnya membuat Naruto tersedak eskrim. Sasuke yang berada di sebelahnya terlihat menatap tajam anak yang bernama Konohamaru itu kemudian menarik tangan Naruto.






'Enak saja mau merebut dobe' batinnya kesal. Ups, cemburu?






To Be Continued



Halooo yuhu balik lagi setelah akhirnya ada ide lagi. Klasik, tapi saya sukaa #BlinkBlink. Ekhem, ada yang kangen sama ff ini? Atau malah kangen sama saya? Hahaha #KetawaCanggung.

Chapter ini lumayan panjang. Saya bikinnya tengah malem lhoo. Disela sela ngantuk eh malah dapet ide dan saya itu kalo udah dapet ide gak bisa ditunda tunda nulisnya. Jadi ya sekarang saya jadi sering dikira panda #GarukKepala

Kalian ada solusi gak buat yang susah tidur biar tidurnya jadi lebih nyenyak tanpa obat tidur? Kalau tau, jangan lupa berbagi yaaa #BungkukBadan

Sekian, semoga kalian suka ya.

Salam hangat,
          Lavender Joo

[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNWhere stories live. Discover now