Dua Puluh Tujuh : Drama

2K 202 6
                                    

Chapter ini akan membahas usaha usaha kelas XI-B untuk merealisasikan drama mereka, pyong~

.

.

.

.

Cerita





"Jadi?" Shikamaru mengetuk ngetukan jarinya pada meja dihadapannya. Matanya menatap serius satu persatu manusia disana.





"Aku ingin menggunakan tema dark." Usul Ino. Shikamaru mengangguk kemudian berkata. "Usul lain?"





Suasana hening sejenak, sampai Naruto akhirnya mengangkat tangannya dan berseru. "Aku setuju dengan Ino."




"Iya benar. Aku juga setuju."




"Aku juga."





"Ya, tidak buruk."





"Baik, baik. Tema sudah diputuskan. Drama apa yang akan kita perankan?" Semuanya kembali terdiam, terlihat berpikir keras.





"Aku... ini keinginan pribadi ku, sih... Tapi aku ingin memainkan drama yang mencerminkan perasaan kita semua sebagai murid kelas XI-B." Ucap Sakura dengan suara pelan. Semuanya saling melirik kemudian mengangguk dengan kompak.






"Perasaan kita selama di kelas ini.... Apa ya? Kebersamaan? Tapi kan kita memakai tema dark." Kata Kiba.






"Tidak. Kita harus memikirkan perasaan yang lain."






Semuanya kompak menatap Naruto ketika si pirang itu terlihat ingin mengatakan sesuatu.





"Satu satunya sisi gelap yang kurasakan saat bersama kalian, aku merasa kita dianak tirikan oleh guru disini."






Karin menggebrak meja dengan kasar kemudian berseru lantang. "Benar! Kita selalu mendapat perlakuan buruk. Kita perankan saja Cinderella."






"Iya! Kita buat Cinderella versi dark- yang Out of character, dan mencerminkan perasaan kita selama ini untuk guru guru."






"Cinderella yang lemah, kita buat dia melawan ibu serta kakak tirinya!"





"Betul!"






"Aku setuju!"

.

.

.

PEMERAN




"Sukarelawan untuk peran Pangeran silahkan maju!" Teriak Tenten sambil menunjuk ke depan. Yang merasa siswa disana kompak menggeleng geleng menolak.





"Kalau tidak ada yang mau... Aku akan memilih secara acak dan dia tidak boleh menolak."






Tenten melirik Shikamaru, kemudian berjalan kearah ketua kelas setengah tertidur itu. "Menurutmu siapa yang cocok?" Bisiknya.





Shikamaru menguap pelan kemudian membalas. "Pilih yang tampan saja." Jawabnya enteng.





Tenten terlihat menimang sambil meneliti wajah siswa disana. "Shino.. tidak, dia terlalu tertutup. Chouji.. sepertinya tidak. Kiba.. oke, dia cukup tampan tapi tidak. Lee tidak masuk hitungan." Matanya mengerling ke arah pemuda disampingnya. "Shika tampan, tapi bebannya sudah terlalu banyak."





[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon