Sembilan Belas : Jatuh

2.2K 205 15
                                    

"Baiklah, murid murid. Karna pelajaran telah berakhir, silahkan bersiap siap untuk pelajaran selanjutnya. Ganti baju, dan langsung ke lapangan."





"Terima kasih untuk pelajaran hari ini, sensei."






Para murid menghela nafas lega setelah akhirnya Anko sensei- salah satu dari jajaran guru guru terkiller di KJHS akhirnya keluar dari kelas. Naruto dengan riang mengacak acak isi tasnya untuk menemukan satu setel baju olahraga khas Konoha. "Sakura, Ino, Hinata, ayo berganti bersama."






"Iya, tunggu sebentar ya." - Hinata






"Tentu." - Sakura






"Kan memang biasanya seperti itu." - Ino






Para murid laki laki memandangi mereka sambil berbisik bisik dengan nada jenaka. Salah satunya adalah kumpulan Sasuke cs.







"Aku masih penasaran sampai sekarang. Naruto itu benar benar perempuan?" Bisik Kiba dibalas pukulan dikepalanya oleh Neji yang berdesis. "Tentu saja dia perempuan, meskipun aku ragu."






Sai tersenyum kemudian menimpali. "Tidak kok. Naruto itu benar benar perempuan. Dia juga manis sekali."







"Dobe itu? Manis?" Dengus Sasuke mengejek. "Kurasa matamu itu harus diperbaiki, Sai."






"Hmm, kenapa kita jadi menggosip seperti ini? Lagipula aku setuju dengan Sai. Naruto itu cukup manis- kalau saja dia tidak bandel, tidak suka berantem, dan tidak merepotkan." Kata Shikamaru dengan mata yang masih terpejam dan tangannya yang membuka sleting tasnya.






"Hn."

.

.

.

.

"Guy sensei, jadi hari ini kita akan bermain apa?" Tanya Naruto semangat pada guru nyentriknya yang mirip dengan Lee. Guy memberikan senyum terbaiknya kemudian berteriak. "Aku suka semangat masa mudamu, Naruto! Dan hari ini, kita akan bermain basket!"






"Yahhh sensei!" Keluh anak perempuan, berbanding terbalik dengan anak laki laki yang bersorak "Yes!" dengan keras.






"Woaa, kita main basket?! Yey aku mau satu tim dengan teme!" Seru Naruto dengan tatapan berbinar. Bukan tanpa alasan ia ingin sekali setim dengan sahabatnya itu. Dia- Sasuke kan ACE nya tim basket KJHS. Sayangnya, binaran itu terganti dengan rengutan lucu ketika Sai dan Guy dengan kompak berkata.






"Kau tidak akan bisa setim dengannya, Naru."






"Tidak, tidak. Untuk laki laki dan perempuan akan dipisah."






"Yahhhh~ tidak seru." Naruto menendangi batu dengan gestur merajuk yang membuat para murid perempuan terkikik melihatnya. Sakura datang menghampiri Naruto kemudian berkata. "Sudahlah, kita perhatikan mereka dulu nanti baru kita peragakan." Naruto menggangguk patuh dan mengikuti Sakura ke pinggir lapangan untuk duduk bersama dengan sahabat sahabatnya. Matanya terlihat menatap bosan para pemain di lapangan dengan tangan berpangku pada pahanya.






"Tidak seru~" gumamnya untuk yang kesekian kalinya. Ia benar benar merasa mengantuk saking bosannya. Saat ia baru saja menutup mata, "Kiba! Lemparkan kesini!!"






DUGHH






"Ups.."







Mereka segera berlari mendekati Naruto yang terjengkang dari bangku dengan tak elitnya setelah sebuah bola salah sasaran mengenai tepat di kepalanya. Mata birunya membola dengan tatapan terkejut sedangkan tangan kanannya memegangi kepalanya yang berdenyut denyut.







"Naruto, astaga! Kau tidak apa apa kan?"







"Astaga! Maafkan aku, Naruto. Aku benar benar tak sengaja."






"Lihatlah, Kiba. Bagaimana kalau Naruto mengalami gegar otak?!"





"Hn." Tanpa peduli dengan teman temannya, Sasuke berjalan santai menuju Naruto kemudian dalam sekali sentak-





HUPP






Naruto telah berada di gendongannya. Murid murid perempuan memekik histeris bercampur gemas melihat mereka, sedangkan yang laki laki- bahkan Guy sensei dengan kompak bersiul dan menggumamkan "Sepertinya akan ada pasangan baru." dengan suara dibuat sekeras mungkin. Disisi lain Sasuke bersikap seolah olah tak mendengarkan mereka dan terus melanjutkan langkahnya membawa sang sahabat ke UKS.







Oh, jangan berpikir macam macam terlebih dahulu, karna tentu saja ini tak seperti yang kalian bayangkan. Pose romantis seperti bridal style? Percayalah, di usia yang masih menunjukan angka 13 tahun ini, ia tak cukup percaya diri untuk melakukan pose itu- ditambah lagi ia tahu diri kalau sahabat pirangnya ini punya tubuh yang walaupun kurus tetapi tetap berat. Tapi, ini juga buka seperti gendongan belakang yang sering dilakukan oleh kakak terhadap adiknya yang sedang menangis karna meminta lolipop.







Jujurlah, kalian pasti awalnya tidak akan membayangkan kalau Sasuke akan menggendongnya seperti induk koala, bukan? Ah~ benar benar menggemaskan. Apalagi saat melihat wajah Naruto yang melongo bodoh, mungkin belum sadar situasi.






Lalu seperti apa kelanjutannya?






Tentu saja-






"TEME AHO!! CEPAT TURUNKAN AKU, DASAR PAYAH!!





- Tentu saja cerita ini tak akan lengkap jika tanpa teriakan membahana seorang Namikaze Naruto.





To Be Continued






Yo yo~ Saya balik dengan segala kegajean saya #KetawaNista. Ini cerita apaan yang saya buat hadeuh saya keabisan ide. Oh ya, kalian ada yang sadar gak kalau semakin kesini saya bikin hubungan mereka makin manis? Biasanya kan terlalu terlibat friendzone, tapi kayaknya Sasuke lagi meronta biar dikeluarin dari zona nya deh #Peace

Maaf ya kalo kemaren saya gak update sesuai jadwal 😌 soalnya kemaren saya bener bener gak ada waktu buat update #Nunduk

Oh ya, sedikit bocoran buat kalian semua- soalnya saya lupa pake Nipon paint, makanya bocor #Tabok. Oke lanjut di topik awal. Saya sebenernya lagi ngerjain satu ff lagi disamping ff ini, tapi entah kapan bakal saya publish, mungkinnya sih setelah ff ini tamat- tapi belum tentu juga yaa~ jadi kalau kalian punya waktu luang, boleh lah baca baca huhuu.

Dan terakhir, QnA nya bakal dibuka lagi buat 2 Chapter mendatang, jadi silahkan bertanya jika memang ada yang mengganjal dipikiran kalian semua.

Sekian, semoga kalian suka ya.

Salam hangat,
          Lavender Joo

[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang