Tujuh Belas : Hujan

2.3K 216 5
                                    

"Ah, kenapa harus hujan sih?!" Gerutu seorang gadis yang sekarang sedang berteduh di sebuah gedung yang digunakan orang orang untuk menimba ilmu- gedung sekolahnya.






Matanya berkali kali melirik ponsel digenggamannya yang menampilkan layar berwarna hitam dan tidak bisa dihidupkan. Ponselnya mati total, dan itu yang membuatnya bertambah kesal. Kaki nya mengetuk ketuk lantai dengan tak sabar. Gadis yang masih berusia 13 tahun itu berkali kali merutuki dirinya yang menolak ajakan teman teman wanitanya tadi yang mengajak pulang bersama.





"Haaaa~ padahal tadi aku bisa pulang dengan Sakura."






"Kalau saja aku dengan Hinata, pasti menyenangkan sekali bisa melihat Toneri dari jarak dekat."






"Hufft, kenapa tadi aku tak ikut dengan Ino saja? Kalau tahu begini lebih baik aku bawa payung saja setiap hari."






Masih dengan gerutuan, Naruto mulai berjalan kesana kemari dengan kedua telapak tangan yang saling ia usapkan, menahan rasa dingin yang menjalar. Dalam hati dia mengutuk sang sahabat Emo yang entah dimana keberadaannya saat dirinya membutuhkan.






"Mungkin lebih baik aku menunggu di dekat halaman belakang saja." Gumamnya kemudian berjalan melewati satu persatu koridor sepi sekolahnya. Tentu saja sepi. Sekarang sudah jam 5 sore, sudah 3 jam setelah bel pulang sekolah berbunyi.






Andai Naruto itu seorang yang penakut, mungkin ia akan menjerit sejadi jadinya disini. Bagaimana pun sekolah dengan keadaan hening hampir malam bukan pilihan yang baik untuk jantung. Ditambah lagi hanya ada beberapa orang yang tersisa, yaitu anak klub Basket dan juga klub Peneliti. Dan untungnya, Naruto hanya takut pada petir, huft.





Dalam perjalanan, ia melirik sekilas kelas 1-C yang mana merupakan kelasnya. Keadaan yang remang remang ditambah rumor yang beredar luas dimana ada salah satu siswa yang merangkap sebagai ketua kelas dikelas yang dulunya adalah kelas 1-A ini ternyata bunuh diri didalam sana- dengan cutter yang entah didapat darimana mengiris nadi serta menusuk tepat dijantungnya itu cukup membuatnya sedikit merinding. Ingat! Hanya sedikit, tekannya dalam hati.






Ia berjalan cepat dengan degupan jantung yang menggila saat tiba tiba lampu kelas yang sebelumnya mati mendadak berkedip dengan sendirinya. Ditambah lagi ia merasakan ada yang sedang mengawasinya dari jauh, dan suara berjalan didalam kelasnya. Sepertinya keputusan untuk pergi ke taman belakang bukan hal yang bagus, batinnya nelangsa.





Ia ingin melarikan diri. Tapi mengingat saat ini masih hujan deras, ia memilih terus berjalan cepat dan mencari salah satu dari beberapa anggota klub Basket dan Peneliti yang bisa menemaninya.





Suara debuman dibelakangnya membuat Naruto berjengit kemudian menutup rapat rapat matanya. Astaga, kenapa dia jadi sepenakut ini? Bukankah dia orang yang pantang takut dengan hal kecil? Bahkan saat menonton tayangan horror sendirian saja ia tak mengalami masalah. Pengalaman langsung memang lebih mengerikan, benar bukan?


Tap
      Tic

Tap
      Tic

Grep




"HUAA JANGAN SENTUH!!" Jerit Naruto masih dengan mata terpejam erat saat ada sesuatu yang memegangi pundaknya.





"Ish, kau membuatku kaget dengan teriakanmu, Naruto."





Dengan kecepatan cahaya Naruto membuka matanya kemudian menoleh mendapati teman sekelasnya- Shikamaru dengan rambut acak acakan dan wajah bantal. Oh, jangan lupa gerakan menggaruk canggung khas nya selain kata 'merepotkan'.






"Adanya kau yang membuatku kaget setengah mati, dasar hantu nanas! Bagaimana bisa kau masih berada di sini?!" Hardik Naruto kasar. Sungguh, ia sangat ingin mencabik cabik wajah pemalas didepannya ini. Tak tahu kah ia kalau jantung Naruto bahkan hampir saja lepas dari lari dari tempatnya saking terkejut melihat dirinya.






"Aku tadi tertidur, hoamm. Kau sendiri masih disini. Siswi perempuan sepertimu tidak boleh pulang malam, tahu."






"Memangnya kau pikir aku akan tetap berada disini kalau aku bisa pulang?" Naruto menunjuk rintikan deras air hujan lalu melanjutkan ucapannya. "Hey~ aku tidak secinta itu dengan sekolah ini." dan ia terkekeh seolah ada hal yang lucu. Mereka terdiam selama beberapa saat, sampai...






"Hoi, dobe! Kemana saja kau, huh?!" Sasuke datang dan menepak kepala Naruto dengan kasar ditanggapi dengan ringisan dari si pemilik kepala yang mengerucutkan bibirnya kesal. "Kau meninggalkanku!"






"Aku sudah beri pesan padamu kalau aku sedang latihan dan menyuruhmu datang kesana."






"Oh ya?! Memangnya kau latihan apa, dasar tuan sok sibuk."






"Jangan bilang kau mendadak amnesia dan tidak ingat dengan jadwal latihan klub Basket hari ini."






"Eh? Astaga, aku lupa kalau kau bagian dari klub Basket, hahaha. Dan masalah pesanmu itu, Ponselku habis baterai. Aku lupa mencharge nya semalam, jadi saat kubawa hanya tersisa 21%"






"Hn. Dasar dobe ceroboh, merepotkan orang lain. Lalu apa yang kau lakukan bersamanya disini?"






"Kami tak sengaja bertemu, saat aku ingin ke halaman belakang. Oh ya, kau tidak pulang, Shika?"





Shikamaru menunjuk dirinya sendiri kemudian menjawab dengan malas. "Ini aku baru saja akan pulang. Untung saja tadi kau lewat didepan kelas dan membuatku bangun."





Ia sedikit melirik sang bungsu Uchiha yang menatapnya dengan sinis. Entah karna mereka memang sudah menjadi rival dalam bidang akademik sejak lama, atau karna hal lain? Shikamaru mengendikan bahu tak peduli. Ia menggaruk pundak kanannya yang sedikit gatal ketika Naruto tiba tiba mendorong pundaknya- memaksanya untuk berjalan sambil berkata.





"Kalau begitu, kita pulang bersama saja. Mumpung hujannya sudah berhenti. Ahh~ akhirnya aku bisa pulang dan tidur."





To Be Continued







Haloo~ kemaren sebenernya sempet mogok nulis lhoo gara gara kecapekan #SokSibuk

Bukan capek gara gara sibuk sebenernya. Dibilang capek juga enggak, cuma jadi sering ketiduran aja hohoo. Apalagi suasana nya lagi adem adem walaupun gak hujan. Ditambah lagi saya lagi masa masa batuk, dan tau sendiri kan kalau obat batuk itu ada campuran obat tidur jadi bikin ngantuk #PelukBantal

Jadi karna saya juga orangnya Heavy sleeper, saya jadi gampang banget tidur. Setiap saat ngantuk. Sekali nya tidur bisa ngebo minimal 5 jam.

Sekian semoga kalian suka ya

Salam hangat,
Lavender Joo

[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum