Dua Puluh Delapan : Mistake

2.2K 202 10
                                    


Pada suatu kala...

Hiduplah seorang wanita yang sangat cantik. Rambut dan mata hitamnya yang berkilau ketika diterpa cahaya membuatnya menjadi incaran para pria, terutama yang berhidung belang.

"Lihat, dia sangat cantik."

"Benar, aku jadi ingin menikahinya."

"Dia mana mau dengan pria tua gendut sepertimu. Dia jelas akan lebih memilih diriku."

"Hahaha kalian terlalu berkhayal!"

Di balik semua pujian itu, sang wanita berjalan dengan kepala tertunduk. Ia merasa sangat geram. "Kenapa pria pria itu terus mengatakan ingin menikahiku?" Decihnya sebal.

Ia melanjutkan perjalanannya memasuki sebuah rumah mewah. "Ayah!"

"Oh, kau sudah kembali? Kebetulan sekali ada yang ingin ayah kenalkan." Sang Ayah menunjuk ke arah 3 orang wanita. 1 diantara mereka terlihat sudah tidak muda lagi. "Mereka adalah calon ibu dan saudara barumu. Kami akan menikah minggu depan"

Si wanita cantik shock. Ia menatap tak percaya sang ayah dan 3 orang lainnya. "Apa apaan ini, ayah?!"

"Ibu baru saja pergi meninggalkan kita selama sebulan, dan ayah berkata ingin menikah?!"



PLAKK






"Dimana rasa sopanmu pada ayahmu sendiri?"

Wanita itu mengangkat kepalanya- menatap nyalang sang ayah. "Lalu dimana rasa hormat ayah kepada jasad ibu?!"

Sang ayah menarik nafas kemudian menghembuskannya dengan kasar.

"Maaf, keputusan ayah sudah bulat. Ini demi kebaikanmu juga."

"Persetan dengan kebaikanku!"

.

.

.

.

"Hei, tidak bisa kah kau menyapu dengan benar?" Wanita itu menoleh dengan decihan kesal. "Diam saja kau."

2 saudara tiri wanita itu tertawa bersama kemudian mendorong sedikit bahu sang wanita. "Memangnya kau siapa?"

"Aku?" Wanita itu kembali berdecih. "Aku ANAK KANDUNG dari pemilik rumah ini." Jawabnya sambil menekan pada kata 'Anak kandung'

"Ya ya, anak kandung cengeng yang hanya bisa berlindung di balik badan ayahmu."

"Pergilah sebelum aku melukaimu."

"Haha, lihatlah dirimu. Kasian sekali."

Wanita itu mencoba meredakan emosinya lalu melanjutkan kegiatannya- menyapu.

"Andai saja mereka tak pernah kesini... Ayah pasti tidak akan berubah."

"Dasar 3 wanita ular! Didepan ayah saja perilakunya bak malaikat. Dibelakangnya.."

"Hahhh aku jadi ingin pergi- Oh! Apa ini?"

Dia membuka segel didalam amplop kemudian mengeluarkan isinya.

"Wow, sepertinya ini akan seru."

.

.

.

.

"Silahkan masuk..."

'Wah besar sekali rumah ini.' pikir si wanita cantik. Mata nya menatap sekeliling dengan kagum.

"Oh hai!" Wanita itu menoleh kearah laki laki yang tak ia kenal dan hmm, cukup tampan dengan rambut pirangnya- ralat. Dia benar benar tampan.

"Ayahku pemilik acara ini. Silahkan masuk!"

Kepribadiannya terlihat cerah dan ceria. Ia juga terlihat sering mengumbar senyumnya. Tanpa sadar sang wanita ikut tersenyum- tersipu malu.

Keduanya akhirnya memutuskan untuk berkenalan dan berbicara tentang banyak hal. Sampai tiba tiba alarm otaknya berbunyi, ketika melihat kedua saudara tirinya berada dalam radius 10 m dari tempatnya berdiri sekarang. Apalagi ketika mata kedua saudaranya itu melirik genit sang pemuda tampan.

Mereka berdua meneruskan berjalan dengan santai.




Bruggh






"Aduh, kakiku sakit sekali..." Salah satu dari kedua saudaranya terjatuh. Wajahnya terlihat sekali sedang berpura pura dan mendramatisir keadaan.

"Heh! Aku pasti terjatuh karena ulahmu. Dasar wanita sialan!"

Sang pemuda tampan mengangkat sebelah alisnya kemudian berkata. "Tapi bahkan dia tidak menyentuhmu."

"Tapi dia kan memang pembawa sial!"

"Hooo, memang kau tau darimana?"

"Tentu saja kami tahu! Ibunya kan meninggal karena melindunginya."

"Tutup mulut busuk kalian." Desis sang wanita kemudian berbalik sambil menahan tangisnya. Akibat matanya yang tertutupi air mata, penglihatannya memburam.



Tap

Tap

Tap



Duagh




"Akkh-"

"Woof wooff."

"Minu!!"

.

.

.

.

"Hah?"

Para penonton terlihat melongo.

Sasuke menyeringai puas.

"Jadi maksudnya si wanita cantik itu, Sai?!"

"Astaga Sai! Kau bakat sekali menjadi model androgini!"

"Uhuk! Ahhh padahal aku sempat ingin menggebetmu tadi!"

Kalian penasaran apa yang terjadi?

Jadi, seharusnya ketika bagian terjatuh akan ada adegan kissing antara wanita- Sai dan pemuda- yang baru saja diketahui adalah Naruto karna ia langsung mengeluarkan suara cemprengnya.

Dan entah datang darimana, Sasuke secara ajaib sudah berada di pinggir panggung dan melemparkan sebuah bola bulu bernama Minu kearah Sai.

Nah! Ketika Minu sudah mendarat dengan aman (?) dikepala Sai, tanpa sengaja cakar panjangnya menarik dan melepaskan wig hitam panjang milik Sai- sehingga akhirnya terbongkarlah penyamaran mereka.

"Ahhh! SASKEY! AKU MENYIAPKAN ADEGAN INI BERHARI HARI DAN SEENAKNYA SAJA KAU MENGGAGALKANNYA?! HAH! MATI SAJA KAU, SIALAN!"

Oh, tadi itu teriakan marah dari si pemuda pirang yang merasa wanitanya diganggu, hohoo






To be Continued







Hahaha chapter kali ini gaje banget astaga #Tepokjidat. Wattpad error bener bener makan hati kayaknya nih :") saya aja ngulang berapa kali chapter ini #Nangislebay

Aduh ide saya bener bener mentok gara gara nulis ini berkali kali dan akhirnya ilang. Mau ngulang idenya tapi keburu lupa #Miris

Maapkan kegajean saya yaa readers-san. Semoga nanti di chap depan wattpad saya udah bisa mengatasi errornya #Doa

Sekian semoga kalian suka ya.

Salam hangat,
Lavender Joo

[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNDonde viven las historias. Descúbrelo ahora