Dua Puluh Tiga : Basket

2.1K 207 11
                                    

"Oh, Naruto?"


Yang merasa dipanggil segera menoleh ke sumber suara alias si pemanggil. "Ya? Ada apa, Sakura?"




Sakura berlari kecil menghampirinya lalu menggeleng kecil dengan senyuman lebar. Dibelakangnya Ino mengikuti dengan tak kalah semangat.




"Kau tak pulang?" Tanya Ino pada Naruto. Naruto menggeleng kemudian menunjuk sebuah gedung- gedung olahraga indoor kemudian menjawab. "Si teme memintaku menunggunya."





"Maksudmu Sasuke? Hahh~ kalian itu berpacaran ya? Dimana mana selalu saja menempel seperti perangko." Naruto mengernyit mendengar perkataan Ino.



"Tidak lah. Memangnya kalian pernah dengar kabar aku berpacaran dengannya? Tidak, kan?"



"Memang tidak pernah, sih. Tapi kalian itu benar benar seperti pasangan kekasih. Bahkan itu menjadi rumor terpanas sepanjang kita sekolah disini." Kata Sakura ikut menimpali. Naruto menggeleng lalu menepuk roknya yang sedikit berdebu sambil berkata. "Aku saja tak berani membayangkan berpacaran dengan ayam itu."




Ino dan Sakura terkikik geli kemudian berkata sambil berlari pergi.




"Sepertinya klub memasak kami sudah mulai. Ya sudah, kami pergi dulu, ya!."





"Selamat menemani waktu dengan ayammu itu, hihihi."





Naruto mendengus kasar kemudian melanjutkan perjalanannya menuju tempat sang sahabat emo menjalani kegiatan klubnya.

.

.

.

.

"Satu, dua. Satu, dua. Satu, dua." Naruto memandang penuh minat pada anggota klub basket yang sedang melakukan pemanasan ringan. Ia saat ini sedang duduk di kursi penonton, omong omong.





Ia memandangi satu persatu anggota tim yang memang sudah dihapalnya diluar kepala. Ada Sasuke, Juugo dan Suigetsu dari kelas XII, Konohamaru dari kelas X, Gaara, Kiba, Shikamaru- yang sampai sekarang Naruto tak percaya kalau orang pemalas itu ternyata adalah kapten tim basket, dan lain lain.






Lalu di ujung ruangan, ada beberapa penari cheers yang terlihat semangat sekali mendukungnya. Tentu saja, ini kan gladi untuk pertandingan basket mendatang yang waktunya sudah tak lama lagi.




Para anggota berlatih bersama guru pembimbing mereka Hatake Kakashi- yang lagi lagi Naruto tak percaya kalau paman mesum sekaligus senseinya di sekolah ini ternyata memiliki stamina yang wow sekali. Seperti biasa, Naruto tahu kalau latihan akan memakan waktu cukup lama apalagi saat persiapan seperti ini. Jadi, untuk mengisi waktunya sesekali Naruto mengotak atik ponselnya berusaha menulikan telinga dari pekikan pekikan di ujung sana.





"Ayo semangat!"



"Konoha pasti menang!"


"Sasuke semangat!"



"Gaara jangan menyerah!"



Arggh! Naruto memicing memandangi makhluk makhluk yang bahkan lebih berisik darinya itu dengan pandangan terganggu.




Lagipula Kakashi memang terlampau pintar karna memisahkan Sasuke dan Gaara dalam tim yang berbeda- hanya kali ini sebagai persiapan. Tentu saja hal itu membuat para anggota cheers yang 100% adalah pemuja keduanya turut terbagi menjadi dua bagian, yang satu dikanan dan satu lagi dikiri. Apalagi pekikan mereka saling bersahutan seperti ini. Oh god, batin Naruto sengsara.



[✓] Teme & Dobe Forever ▶SFNWhere stories live. Discover now