3.

2.9K 300 18
                                    

°[Sick]

1 week

Yeonji sedang bolak-balik ke toilet, padahal dia harus ngelanjutin perjalanannya buat pulang hari ini.

"lu kenapa gak usah ikut perpisahaan aja sih"

"Nay, lu bawa kotak P3K?" tanya Yeonji

"muka lu pucet banget cem syaton" Nayoung terkejut saat Yeonji mengangkat kepalanya.

"kita pulang jam berapa?" tanha Yeonji lemas, sudah ada hampir 10 kali dia memuntahkan isi perutnya.

"mau susu stoberi gue"

"nanti lu muntahin gak?" tanya Nayoung, Kim Nayoung satu satunya teman perempuan dekat Yeonji. Soalnya dia sepupunya Mingyu.

"bentar ya, gue panggilin orang dulu. Soalnya, gue gak mungkin ninggalin lu yang udah kayak kertas" kata Nayoung.

lalu lewat Ham Wonjin, Koo Jungmoo, dan Cha Junho.

"woy, cumi!?"

Yang ngerasa dipanggil itu ngedeket kearah Nayoung dan Yeonji, lebih tepatnya masuk kekamar.

jangan mikir yang enggak enggak.

"lu ke minimarket gih, bentar lagi kan check out hotel"

"ash nyesel gue lewat kekamar anak cewek yang pintunya kebuka" cibir Jungmoo.

"si Yeonji abis lu apain Nay?"

Mata Junho dan Yeonji bertemu.

"lu berdua ya? Moo, Jin"

"hmm"

"nih pake uang gue aja, sama obat panasnya satu" kata Junho nyerahin uang merah ke dua orang didepannya.

"kembaliannya buat lu berdua aja" Jungmoo sama Wonjin udah senyum, lalu lergi.

beli obatnya masalahnya gak seberapa, kembaliannya bikin orang luji syukur.

Yeonji ngebuang arah pandangnya, ilfeel aja gitu ngeliat muka Junho yang disukain sejuta umat.

"lu nungguin si Yeonji bentar ya?" Nayoung berdiri tapi ujung baju Naypung ditahan oleh Yeonji, "bentar doank kok, cuman panggilin Mingyu sama Minhee"

Yeonji cuman pasrah, Nayoung udah pergi.

"apa?"

"sejak kapan lu kayak gini?" tanya Yeonji

Junho mengusap wajahnya kasar, "dari semalem?" pertanyaan Junho hanya dibalas anggukan oleh Yeonji.

"ini, semalem pas dipusat pembelanjaan gue beli ini" Junho menyerahkan benda yang mirip kayak stick. jelas sih itu testpack.

"pakai ini nanti aja" kata Junho yang sadar kalau Jungmoo sama Wonjin bentar lagi dateng.

Yeonji masukin ke saku, lalu Juho berdiri bersandar pada lemari sambil memainkan ponselnya.

"Ho, dipanggil Yohan" kata Jungmoo

"ini obat sama susunya" kata Wonjin ngasih ke Yeonjin yang masih keringat dingin.

"GWS ya" Wonjin menepuk nepuk kepala Yeonjin.

"lu semua gak takut ada guru?" tanya Junho dingin lalu keluar dari kamar Yeonji.

"dadah"

○●○

Yeonji ada dimobil pribadi Mingyu, dia pulang duluan. Untung aja ada mantan OSIS baik hati cem Mingyu.

"mau kerumah sakit?" tanya Mingyu.

Sebenernya gak perlu kerumah sakit juga Yeonji udah tau hasilnya :")

"gak usah Gyu, udah minum obat kok" kata Yeonji

"obat apa?"

"pereda sakit"

"dari?"

"Junho sih"

"tumben" gumam Mingyu pelan, nyaris tak terdengar oleh Yeonji.

2 jam kemudian

Yeonji dan Mingyu ada didokter kandungan, why? karena dia dateng ke dokter umum malah dioper ke dokter kandungan. Udah mana rumah sakitnya punya Om Mingyu, papanya Mingyu.

"anda siapanya?" tanya dokter imut nan pendek bernama Woozi.

"saya, temannya" kata Mingyu sedangkan Woozi natap horror kearah teman anaknya. "bentar ya, sepertinya saya harus berbicara sesuatu kepada atasan saya" kata Woozi pergi meninggalkan Mingyu yang masih duduk manis.

Sedangkan Yeonji masih terbaring.



















































kriet..

Dokter Lee masuk sambil membawa hasil USG dari Yeonji, wajahnya langsung berubah.

"maaf, saya pikir hasil ini salah. Saya mencoba menghubungi ayah anda untuk melihat, tapi hasilnya sama"

"maksudnya?"

"nona Choi hamil dengan usia kehamilan satu minggu"

"HAH!?"






Silahkan tinggalkan jejak kalian, keluarin aja uneg unegnya gpp :") Junho inj yang nanggung uneg uneg kalian bukan author. xixixix

Hug ° Cha JunhoWhere stories live. Discover now