33.

1.3K 136 3
                                    

Kriet...

Dokter bersalin keluar menggendong seorang anak bayi keluar dari ruangan, membuat orang orang disana berdiri.

"Ini anaknya laki laki, ingin dinamakan siapa?" Tanya sang dokter

"Cha Yeonho"

"eum.. saya hampir lupa, maaf kami sudah bantu semaksimal mungkin.. istri anda----

Semuanya memasang wajah panik.

Dokter itu terkekeh pelan, "istri anda baik baik saja, hanya sedang beristirahat sekarang" kata sang dokter memberikan bayi itu kepada perawat untuk dibersihkan.


°[Happy Family]

Tamatin jangan?

Beberapa bulan kemudian.

Yeonji dan Yeji sedang berkumpul diruang tamu, Yeonji sedang menggendong anaknya sedangkan Yeji akhir akhir ini sedikit berubah sifatnya. Bahkan, Junho lebih repot ke Yeji yang meminta ini itu dibanding kepada Yeonji dan Yeonho.

Dia mau curhat kemana sekarang? Mingyu, Nayoung sudah bertunangan dan pindah ke Swiss. Junhyuk ada pekerjaan dikantor kakak angkat Minhee, Na Jaemin. Dia gak akan mungkin pulang ke rumahnya menceritakan semuanya.

Bisa bisa, Junho meninggal ditangan papanya.

"Ji, ambilin minum donk"

"Ambil aja sendiri Yeji, gue lagi mau kasih susunya Yeonho" kata Yeonji lembut sambil memberikan Yeonho susu.

Kriet...

Junho pulang dari rumahnya, melihat Yeji yang ada dirumahnya membuat Junho menjadi spechless. "Gue udah bilangkan, kalau ada apa apa tinggal telepon aja gak perlu gangguin Yeonji yang lagi sibuk sama Yeonho" kata Junho

"Ho.."

"Ada apa? Gue udah tranfer bulanan lu" kata Junho

"Ho, dia tamu"

"Well, yaudah lha.. terima kasih ya"  Yeji senyum, "maaf ganggu, padahal mau ngomong sesuatu ke Yeonji" sambung Yeji menoleh sedikit lalu terdapan seringai tipis.

Yeji menghilang dari pintu.

Junho melingkarkan tangan kanannya dipinggang Yeonji, membuat wanita itu menoleh. "Ada sup, mau dihangatin dulu?" Tanya Yeonji yang masih menggendong Yeonho.

"Boleh deh, biar gue yang sama Yeonho" kata Junho mengambil Yeonho dari dekapan Yeonji, membawanya  ke ruang tamu.

"Yeonho, nanti besar jangan kayak gini ya?" Junho tersenyum kepada tatapan polos dari Yeonho, sebenarnya Junho gemas ingin mencubit pipi Yeonho sekeras kerasnya.

"Gak ngerti lagi mama Yeonji ngasih kamu apa sih, sampai gembul gini" Junho menatap setiap inchi wajah anaknya.

Matanya mirip dengannya, pipi dan bibirnya mirip dengan Yeonji. Sejauh itu yang Junho lihat.

Junho membuka skype nya, entah sejak kapan dia berteman dengan Mingyu sedekat ini. Bahkan, Mingyu sering banget minta kabar.

Mereka gak homo, hanya aja Mingyu minta kabar Yeonho dan Yeonji.

"Haii"

"Ada apaan lagi, gyu? Masa setiap 1 jam sekali lu minta kabar sih?" Decak Junho melihat wajah Mingyu dari layar skype nya.

"Daddyble sekali anda, btw itu Yeonho kan? Udah dua bulan gak ketemu makin mbul aja"

"Iyalah! Orang dikasih makan"

"Gak dikasih susu? Setau gue umur segini belum ada gigi deh, makan bubur juga belum bolehkan?"

"Bego nya natural sekali, mantan ketua osis kita"

"Yeonho, semoga inget ya perkataan om eh salah uncle yang gans ini.. nanti besar gantengnya jangan kayak papa Junho! Kayak uncle Mingyu aja senyumnya juga mirip aja kayak mendiang uncle Minhee, oke?"

"Terus, mirip gue dimana donk!"

"Dijempol nya aja"

"Mingyu sialan"

"Gue mau tidur, bye"

Layar skype gelap, seketika Yeonho menangis keras membuat Junho sedikit kaget.

"Uncle nya matiin skype aja nangis, apalagi mati beneran"

Ctak!

"Omongan dijaga" Yeonji memukul kepala Junho memakai sendok nasi bewarna hijau yang dia pegang.

"A--awh" rintih Junho mengusap kepalanya.

"Eh, sakit beneran? Padahal tadi pelan lho mukulnya" kata Yeonji mencoba memandang wajah Junho dari tempat dia berdiri, belakang sofa.

Junho menoleh, jarak mereka bahkan sangat dekat.

Chu~

"Tapi, bohong!"

"JUNHOOOO"



Gak gantung kan ya?

Uwuwuwuwu... bye byee

Hug ° Cha Junhoحيث تعيش القصص. اكتشف الآن