24

2.2K 156 5
                                    

Setelah dua minggu di rawat, Hyein kembali ke apartemen Chanyeol. Dia seperti tak asing saat memasuki kamar Chanyeol, rasa pusing mendera dan Chanyeol langsung saja menahan tubuh Hyein supaya tak limbrung ke lantai.

"Apa aku pernah datang kemari sebelum nya?" Tanya Hyein sambil melirik Chanyeol.

"Ya, bahkan kamu tinggal di sini." Ujar Chanyeol pelan seraya membantu Hyein untuk berjalan menuju kasur.

Hyein melirik sekilas, kamar bernuansa gelap dengan seprai kasur berwarna putih gading ini masuk ke dalam indera pengelihatan nya. Setelah itu dia melihat Chanyeol.

"Apa aku satu kamar dengan mu?" Tanya Hyein ragu.

"Tidak, kamar mu ada di lantai atas. Tapi sepertinya kamu harus tidur di sini dulu sampai kamu sembuh total, setelah kamu sembuh baru ku izinkan kembali tidur di kamar mu." Ujar Chanyeol yang membuat Hyein menelan saliva nya dan menggenggam kedua telapak tangan.

"Aku sudah sembuh, jadi izinkan aku tidur di kamarku." Cicit Hyein.

"Kenapa? Kamu takut?" Tanya Chanyeol sambil mendekat ke arah Hyein.

"Bu-bukan takut, tapi aku gugup. Entah mengapa aku tak mau satu kamar dengan mu." Ujar Hyein jujur.

"Baiklah, tapi jika kamu butuh bantuan ku. Aku tidak akan ke atas, jadi silakan." Ujar Chanyeol mempersilakan Hyein untuk keluar dari kamar nya.

Hyein melirik Chanyeol sekilas, dia berdiri dan dia menimang-nimang keinginan nya. Dan memutuskan untuk berjalan keluar menuju kamar atas, dia berjalan pelan saat di tangga. Melirik pintu kamar Chanyeol berharap sang empuh keluar dari sana dan menahan dirinya, namun harapan nya kandas karena dia malah mendengar pintu kamar Chanyeol tertutup, bahkan di kunci dari dalam.

• • •

Hyein menghabiskan sisa hari nya dengan duduk di balkon kamarnya sambil membaca novel, entah novel milik siapa, tapi dia akan membacanya. Lagi pula, novel itu berada di rak buku nya. Menutup pintu kamarnya, duduk di balkon menikmati semilir angin sore yang membuat dia tenang.

Membaca novel adalah suatu hal yang langkah bagi Hyein, karena Hyein tidak pernah suka membaca novel. Tapi membaca novel membuat Hyein tenang, dia bisa menjadi pemeran yang ada di novel yang saat ini dia baca. Dia bisa merasakan senang bahkan sedih.

Mungkin membaca novel akan masuk ke dalam list hobi nya sekarang, hihi.

Namun nyatanya membaca sambil menikmati semilir angin sejuk itu sepertinya bukan hal yang bagus, semilir angin itu membuat Hyein mengantuk dan berakhir dia tertidur di sofa dan meletakan kepalanya pada sudut sandaran sofa yang dia duduki. Ssttt! Sofa itu dia tarik dari dalam kamar menuju balkon. Karena Hyein tak menyukai kursi balkon yang menurutnya keras.

...

Chanyeol keluar kamar pada pukul setengah enam sore, menjelang malam. Dia melihat ruang tengah, tak melihat adanya Hyein. Ke dapur pun sama, hanya ada teko air di atas kompor. Seperti seseorang yang ingin memanaskan air, namun air di dalam teko sudah mendingin.

Artinya Hyein sempat turun untuk membuat minuman hangat, dan Chanyeol tidak menyadarinya.

Chanyeol memutuskan untuk naik menuju kamar Hyein, dan dia kaget saat melihat pintu kamar Hyein tertutup. Hyein memiliki kebiasaan mengunci pintu kamar, dan kunci cadangan yang Chanyeol pegang ada di kamar Hyein.

Jadi dia berusaha untuk membuka pintu, namun dia kembali kaget saat mengetahui pintu kamar tidak di kunci. Dia masuk dan menemukan ranjang Hyein kosong, dia menuju kamar mandi dan di sana pun kosong. Pikiran nya sudah jauh, dia berpikir bahwa Hyein pergi lagi.

[Series 1] Dosen || Park Chanyeol ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora