30

1.8K 143 14
                                    

Hari-hari Hyein setelah liburan sedikit berubah, saat dia dan teman-temannya pulang dari Canada dia langsung di jemput oleh Chanyeol. Padahal dia tidak memberitahu kepulangannya dari sana, dia langsung saja pamit dengan teman-temannya saat sudah melihat Johnny yang berdiri di depan pintu kedatangan.

Dia merutuki dirinya sendiri saat melihat Johnny yang menunjukkan reaksi mata maaf, dia tidak mau membuat orang yang bertanggung jawab pada dirinya merasa bersalah karena tidak bisa mencegah yang akan terjadi nantinya.

Ya, dia tahu dengan Johnny setelah Chanyeol memberitahu dirinya sesudah seminggu mereka bertunangan.

"Maafkan saya Nona." Kata Johnny dengan sedikit menundukkan kepalanya, Hyein hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya pelan. "Tak apa." Ujarnya sambil mendorong troli bandara, Johnny pun dengan segera mengambil alih apa yang dilakukan oleh Hyein.

Chanyeol tak ada di depan pintu kedatangan, tapi dia berdiri di sisi mobil dengan gaya angkuh nya. Hyein yang melihat itu hanya tersenyum kecil dan Chanyeol yang melihat itu pun ikut tersenyum tipis.

"Apa kabar?" Tanya Hyein saat sudah di depan Chanyeol, yang di tanya tidak menjawab melainkan langsung menghilangkan jarak dan memeluk Hyein dengan erat.

Hyein tentu sudah tidak kaget dengan perlakuan Chanyeol, tentu. Dia sudah paham betul kebiasaan Chanyeol. Jika dia di peluk dengan erat, berarti dia baik-baik saja dan dia sedang rindu dirinya.

"Aku baik, sama sepertimu." Kata Hyein lagi sambil membalas pelukan Chanyeol dan mengelus pelan punggung belakang yang dia peluk.

Chanyeol tersenyum dan melepaskan pelukannya, mencium dahi Hyein dengan lembut dan melepasnya.

"Ayo kita pulang." Ujar Chanyeol yang di angguki pelan oleh Hyein.

Chanyeol membuka pintu penumpang dan Hyein segera masuk, saat dia sudah duduk dia tidak sengaja melihat luar mobil dari jendela, dia melihat ada teman-temannya. Dia tersenyum lebar dan melambaikan tangannya, Chanyeol melihatnya dan ikut tersenyum kecil sambil mengangguk kecil.

Teman-teman Hyein membalas itu sambil membungkuk kecil dan membalas lambaian tangan Hyein.

Setelah itu, Johnny langsung mengemudikan mobil saat Chanyeol menyuruh nya untuk pergi.

Sesaat setelah mereka sampai di apartemen, Chanyeol yang membawa ransel dan koper Hyein. Hyein hanya mengikuti dari belakang sambil menundukkan kepala dan memainkan ujung sweater yang dia kenakan.

"Kenapa?" Buka Chanyeol saat mereka telah berada di dalam lift, Hyein yang mendengar itu pun langsung mendongak dan menatap Chanyeol yang tidak menatap dirinya.

"Apa?" Tanya Hyein bingung, sedangkan Chanyeol hanya diam sampai pintu lift terbuka dan dia keluar duluan.

Hyein pun akhirnya mengikuti Chanyeol lagi, dan mendahului Chanyeol. Membuka pintu apartemen dengan kunci digital yang sudah dia ingat di luar kepala.

Hyein membuka pintu dan masuk duluan, menghidupkan lampu. Chanyeol pun sudah masuk dan naruh tas ransel serta koper Hyein di sisi ruang tamu, menutup pintu dan mengunci secara digital dari dalam dengan sandi berbeda lagi.

Setelah selesai dia membuka sepatu dan segera menyusul Hyein yang sudah di dalam kamar dengan membawa koper serta ransel, dia melihat Hyein sedang menaruh koper di sisi lemari dan ransel di atas meja kerjanya.

Setelah itu Chanyeol langsung menutup dan mengunci pintu kamar Hyein, membuat wanita itu menatap Chanyeol bingung. "Ada apa?" Tanya Hyein bingung saat melihat Chanyeol sudah di hadapannya. "Apa maksud dari semua yang kamu lakukan di Canada? Apa?" Tanya Chanyeol masih dengan suara tenang.

[Series 1] Dosen || Park Chanyeol ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt