26

2.1K 162 10
                                    

Hari ini Hyein sedang berada di mall, dia ingin membeli peralatan makeup. Hey ayo lah, walau Hyein jarang memikirkan penampilan nya saat di kampus, tapi dia tetap memikirkan hari besok yang membuat status nya menjadi bertunangan dengan Chanyeol.

Mengingat hari besok, sahabatnya belum juga pulang ke penthouses. Apalagi dengan keluarga nya, kenapa semuanya belum datang di saat besok adalah hari penting bagi Hyein.

What? Penting? Ayo sadar Hye! Calon tunangan mu saja tidak mengunjungi mu ke penthouses.

Selagi Hyein berkeliling mencari peralatan makeup yang menurutnya bagus, dia juga mampir ke toko buku. Entah siapa yang membuat Hyein menyukai buku novel, tapi dia bersyukur karena hobi nya bertambah dan juga karena membaca, pikiran nya menjadi tenang.

Setelah membeli beberapa buku novel dan juga peralatan makeup, dia mampir ke Cafe untuk membeli coffe favorit nya.

"Caramel machiato satu." Ucap Hyein seraya membuka dompet yang sudah dia pegang.

"Ada lagi?" Tanya sang kasir.

"Tid—"

"Double choco with cream dengan tambahan caramel." Ucap seseorang dari belakang Hyein seraya memberi kartu debit dan mengambil kartu member yang Hyein pegang.

"Baiklah." Ucap sang kasir.

Hyein pun melihat orang yang berada di belakangnya, dan dia mengkerutkan dahi nya akibat bingung. Dia tak kenal dengan orang itu, bagaimana bisa orang itu membelikan dia minuman favorit nya?

Setelah memesan, mereka berdua menunggu minuman mereka yang sedang di buat oleh para barista handal di Cafe itu.

"Oh iya, omong-omong aku tak mengenal mu. Apa kita pernah kenal sebelum nya?" Tanya Hyein membuka pembicaraan.

"Aku mengenal mu, aku tau kamu. Tapi kamu tak perlu mengenal ku, cukup aku saja yang mengenal mu." Ucap laki-laki yang berada di hadapan nya.

"Ah, iya kah? Apa kita berteman?" Tanya Hyein penasaran, laki-laki itu pun menggeleng. "Tidak, kita tak bertemanan sebelum nya. Hanya aku yang mengenal mu." Ucapnya.

"Owh, apa kamu tau juga bahwa aku besok—"

"Bertunangan dengan Dosen yang sangat kamu benci." Ujarnya memotong ucapan Hyein.

"Owh, kamu tau semua nya." Ucap Hyein pelan, laki-laki itu pun menatap Hyein. Mata tajam nya membentuk setengah lingkaran sekarang. "Aku senang kamu sudah sembuh Yen, tapi aku hanya ingin memberitahu. Jika kamu merasa sudah tak sanggup lagi dengan semua yang kamu terima, segera hubungi aku." Ujar nya seraya memberi kartu yang berisi nomor telpon tak memiliki nama di sana.

"Siapa kamu? Aku tak tau nama mu, jadi bagaimana aku menyimpan nomor telpon mu nanti?" Tanya Hyein sambil mengambil kertas kecil itu.

"Kamu cukup hubungi saja aku, dan aku akan datang dalam waktu 2x24 jam." Ucap nya sambil tersenyum, membuat Hyein tersenyum tipis.

"Baiklah, aku akan melakukan nya nanti jika aku sudah tak sanggup." Ujar Hyein sambil menyimpan kertas itu. "Em, apa kamu akan datang besok?" Tanya Hyein pelan, yang ditanya hanya menggeleng.

"Aku akan pulang ke London nanti malam, itulah kenapa aku memberi waktu 2x24 jam. Aku tak berada di sini Yen." Ujar laki-laki itu yang di angguki oleh Hyein.

"Hm baiklah, hati-hati dalam perjalanan pulang mu nanti malam." Ujar Hyein. "Tentu." Sahut nya.

"Caramel machiato atas nama Kak Hyein!"

"Double choco with cream dan caramel atas nama Kak Hyein!"

"Itu pesanan kita Kak." Ucap laki-laki itu yang membuat Hyein bersemu, baru kali ini ada laki-laki yang memanggilnya kakak.

[Series 1] Dosen || Park Chanyeol ✔️Where stories live. Discover now