31

1.7K 136 12
                                    

Pagi hari ini tampak sibuk —tidak, ini sudah berlangsung selama 5 hari. Sepasang kekasih itu sedang sibuk di dalam kamar masing-masing, sedang bersiap akan pergi ke tujuan masing-masing.

Hyein yang akan pergi ke tempat magang nya dan Chanyeol yang akan pergi ke gedung pascasarjana.

Hyein dan Chanyeol tidak terlibat dalam pembicaraan yang penting, tetapi Chanyeol sempat menanyakan tempat magang Hyein. Dan Hyein menjawab pertanyaan itu sambil tersenyum cerah.

"Aku magang di Loey Entertaiment. Tempat itu bagus, aku menyukainya."

Mendengar bahwa Hyein menyukai kantornya, Chanyeol bisa tersenyum kecil. Setidaknya Hyein sudah menyukai kantornya.

Namun, saat mereka akan sarapan. Ponsel Chanyeol berdering, Hyein yang akan memakan sarapannya pun menghentikan kegiatannya, menatap Chanyeol dengan penuh tanda tanya karena Chanyeol tidak mengangkat panggilan itu.

"Kenapa tidak di angkat?" Tanya Hyein saat dering ponsel itu telah mati, Chanyeol hanya menggelengkan kepalanya. "Kita sedang sarapan, lagipula siapa yang akan mengangkat panggilan di saat akan sarapan?" Ujar Chanyeol yang mengambil selembar roti. "Makanlah." Lanjut Chanyeol.

Hyein pun melanjutkan sarapannya, yang di katakan oleh Chanyeol memang benar. Ini pagi, dan ini adalah waktunya sarapan. Orang mana yang menghubungi seseorang yang akan sarapan?

Setelah sarapan pun mereka membereskannya dan dengan segera keluar dari apartemen, turun ke basement dan menuju mobil mereka masing-masing yang terparkir bersebelahan.

Chanyeol sudah mengajukan diri untuk mengantar jemput Hyein di kantor, tetapi Hyein menolaknya. Jadi Chanyeol tidak bisa membantah ucapan Hyein.

Waktu demi waktu Hyein lalui, bekerja di perusahaan bidang musik merupakan pekerjaan yang melelahkan. Dia harus memprediksikan apa yang akan terjadi ke depannya.

Memikirkan bagaimana jika saham akan turun karena kelalaian artis dari agensi ini, bagaimana jika saham naik karena agensi mendapatkan kerja sama dengan label terkenal dari luar Seoul seperti Dior, Prada dan apapun yang lain.

Hyein benar-benar memikirkan itu bersama teman magang nya yang berasal dari kampus yang berbeda dengannya. Sampai waktu kerja selesai, dia tidak akan ingat waktu jika teman se-tim nya tidak menegurnya.

"Ayo pulang, Senin nanti kita pikirin lagi." Ujar temannya yang membuat Hyein melihat jam kecil yang melingkar manis di pergelangan tangannya.

"Ah, iya. Sudah waktunya pulang." Ujar Hyein sambil tersenyum kecil, menyimpan map yang berisi rancangan yang telah dia buat kedalam tas laptopnya. "Baiklah kita pulang." Ujar Hyein sambil menatap ke teman-teman nya.

Setelah mengatakan itu, Hyein dan yang lain memutuskan untuk pulang. Turun dari lantai 6 ke lobby menggunakan lift khusus pegawai, saat mereka telah sampai di lobby, mereka akhirnya berpencar untuk pulang.

Sedangkan Hyein tersenyum kecil dan berjalan menuju pintu yang menuju parkiran, dan atensi matanya tidak sengaja melihat seorang laki-laki yang merupakan Manager perusahaan. Dia terlihat sedang sibuk dengan ponselnya.

Tidak bermaksud untuk menguping, tapi Hyein tidak bisa menutup pendengarannya saat mendengar suara Manager itu sedikit besar.

"Anda harus berada di Jepang nanti malam, pertemuan ini telah di atur oleh Nyonya Besar Park. Anda tidak bisa untuk membatalkan pertemuan, Tuan Park."

Hyein yang mendengar itu hanya diam dan segera menuju kearah mobilnya yang terparkir. Dia menyesal mendengar itu. Dan benar saja, setelah dia masuk kedalam mobil dan akan menghidupkan mesin mobil, ponselnya berdering.

[Series 1] Dosen || Park Chanyeol ✔️Where stories live. Discover now