1: Me ji ku hi bi ni u

7.8K 157 8
                                    

Semester ganjil, bulan pertama kelas X1

"Me ji ku hi bi ni u.."

Alexa menghitung jari-jari yang terkapar di atas meja.
Sementara aku santai dengan dengan empat jari andalanku. Dengan tenang aku menunggu..

"Hijau!"
Alexa berseru girang.

Sudah kuduga...

"Kenalin, Alexa
Sahabatku dari SMP yang paling baik, agak cerewet, dan pintar, dia juga sering curhat masalah perasaannya."

"Dana,
Sahabatku dari kelas X, pintar, sedikit pemalu, lebih cerewet, dan super polos"

Dana terperanjat, memasang wajah Dinginnya menjadi dua kali lipat. Beku. Aku di samping Dana tertawa, ini kali kedua ia kalah,

"Ya.. Gue lagi yang kena.."

Dana mendengus, alisnya bertaut, membuat mata sipitnya tinggal segaris.

"Tantangan ato pertanyaan?"

Alexa setengah berteriak menatap Dana dengan mata membelalak, ia paling bersemangat dengan permainan legendaris ini. Sebenarnya bukan hanya kami. Di sudut belakang, ada sekumpulan para cowok yang sedang bermain permainan serupa.

Dan yang lain? Yang lain ada yang lagi bergosip, ada yang sibuk makan Plus jualan, ada yang main kejar-kejaran, ada yang sibuk mainin penghapus dan spidol ngembangin bakat dalam hal coret mencoret.

"Tantangan tantangan! ya? ya?"

Alexa membujuk Dana, sembari menggosokkan kedua telapak tangannya persis orang yang lagi kedinginan.

"Ya.. Sa.. Gak mau ah! Pertanyaan aja"

"Ah lo, gak seru amat sih, ayoo dong.. "

Alexa tetap ngotot membujuk Dana.

"Gue gak mau..!"

"Ayolah.. "

"Nggak!"

Hem, lagi-lagi aku harus turun tangan menjadi hakim di bidang ini.

"Sudah sudah.. Kasian Dana, Alexa.. Kali ini kita kasih pertanyaan dulu aja ya"

Dan seperti biasa juga, kedua temanku ini langsung terdiam kalau aku sudah turun tangan. Diantara kami bertiga, aku yang paling kecil. Sementara mereka berdua setahun lebih tua dari umurku.

Tapi bagi mereka aku yang paling dewasa, aku yang paling bisa memberi masukan masalah curhat, padahal diantara mereka aku yang paling tertutup masalah perasaan, aku paling nggak bisa menceritakan perasaanku dengan siapa pun. Bagiku perasaanku cukup aku yang tahu.

"Ya sudah, iya" Alexa pasrah.

"Nah gitu dong.. Gue setuju"

"Jawab yang jujur ya.. Di antara cowok di kelas ini lo naksir siapa hayo..?"

Dana tersenyum malu, bola matanya berputar ke atas.

"Em.. Siapa, kayaknya enggak ada"

"Jangan boong lo"

"Ada mungkin tapi belum"

"Maksudnya..?"

Kami berdua terkejut, menyahut dalam waktu bersamaan.

"Hehh.. Nggak ada, iya bener gak ada"
elak Dana.

Kali ini giliranku yang ngasih pertanyaan.

"Pacar yang paling lo sayang siapa Na?"

Wajah cemberut Dana kembali muncul, aku mulai cekikikan.

Novel Remaja: R Kuadrat (Completed)On viuen les histories. Descobreix ara