15: Aku (?)

1K 33 0
                                    

Hatiku sudah lama berbisik, sedangkan tiap waktu menagihku untuk melakukannya.

Aku mengamati sebaris nomor berisi 12 angka di layar handphoneku, sebenarnya aku sudah lama menyimpannya di deretan kontakku.

Tiap malam, bahkan aku pun lupa dari kapan aku mulai terbiasa menatap nomor-nomor itu, sampai aku bisa mengingatnya tanpa harus ku hafal.

Kadang aku coba menebak, kenapa dia memilih nomor-nomor itu,
ada angka 9 paling mencolok di sana.
Mungkin karena tanggal lahirnya, mungkin juga angka keberuntungannya, atau bisa jadi dia hanya sekedar menyukainya.

Aku sering senyum-senyum sendiri dengan semua terkaan di kepalaku.

Tapi malam ini, hari ini.
Sepertinya aku harus melakukan sesuatu dengan nomor ini,

Aku melirik ke bagian tengah atas handphoneku, sudah pukul 9 malam,

Aku mencoba mengetik satu kalimat di beranda pesanku, tapi sial aku tiba-tiba saja menghapusnya,
tak menyerah, beberapa menit kemudian aku pun mengetik ulang beberapa huruf kemudian tinggal memencet tombol send. Tapi tiba-tiba aku menyimpannya di arsip, ah aku begitu payah. Kenapa menyusun kalimat di handphone pun rasanya sesulit ini.

Aku melepaskan handphoneku,

mencari cara supaya bola mataku tidak candu menatap nomor-nomor itu, aku beranjak mencuci mukaku dari buliran keringat dingin yang masih menempel, lalu tanpa ragu menghempaskan tubuhku ke kasur.

Aku menatap langit-langit, tapi kejadian yang kulihat tadi membayang disana, aku menutup mataku tapi bayangan itu muncul lagi tergambar di ingatanku, Aku berbaring ke sebelah kanan pun kiri tetap saja rasanya sama.

Aku mengepalkan tanganku, kemudian dengan kasar menjambak rambutku.. Membiarkan ketidakberdayaanku meraup semua emosiku malam ini.

Perasaan bersalah terbesit menjelma layaknya sembilu tajam yang siap menyayat perlahan, malam ini, aku gagal lagi menepati janji.

"Aku memang payah... !!!"

Novel Remaja: R Kuadrat (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang