18: Galau

991 34 1
                                    

Aku memutar-mutar buku diary bersampul kuning kemarin dengan tatapan horor.

"Sebenarnya.. buku itu bukan punya gue"

"Sebenarnya.. Gue sengaja mengambil buku itu tanpa sepengetahuannya"

"Apa sebegitu pentingnya isi dari buku ini supaya ku baca. Kenapa Vino yang memberikannya, apa yang punya buku tidak sadar kalo bukunya sudah dua hari menghilang.

Atau.. Yang punya buku sudah tahu jika bukunya ada di tanganku sekarang, lalu dia pura-pura enggak tahu gitu?

Atau bisa jadi yang punya buku memang sampai sekarang enggak sadar bukunya hilang diambil sama si Vino.

Tapi pemilik buku itu siapa..? Yang aku tau sahabat Vino di kelas aja banyak, Vino juga dekat sama Dion, dekat sama Ari, dekat sama Aji, Dedi, semuanya deh.. Dia sebangku sama Dedi, tapi enggaklah, masak Dedi."
.........

Aku meraih handphoneku, kali ini Vino harus dipaksa jujur. Dia enggak boleh seenaknya aja kasih teka-teki begini.

Ding,,

"Malam Pelangi,
Ada nomor Dana? Kirim ya kalo ada."

"No baru? No siapa?"

Aku pun melirik ke samping kanan no mor baru itu, di sana tertulis,

~ajiputrangkasa

Ah.. Dari Aji.

Aku terkekeh geli, Kayaknya Dana sebentar lagi dapet lampu ijo ni dari Aji. Wajar kalo aku sama Dana nanya ke dia, eh dia malah cuma fokus ke pertanyaan si Dana.

Aji si anak polos cocoklah sama Dana, selamat Dana, siap-siap ngasih PJ.

Yang aku tahu Aji itu jago Matematika Fisika, sama pelajaran Biologi, pendiam, dan cuek. Aku kira dia takut sama cewek.. Hehe

"Ada kok ji, dengan senang hati."

"Makasih ya"

"Ok, sama2"
........

Oh iya aku tadi kan mau chat si Vino.

"Vin, buku itu punya siapa?, tolong lo jangan ngajak main-main deh sama gue"

Sial, enggak aktif lagi.

Aku mendengus jengkel,
Aku pun mengusap-usap paksa layar handphoneku, baru sadar ketika menatap tanggal di sana.
Besok minggu?
Ya ampun, kok bisa lupa sih. Wajar aja si Vino pasti lagi sibuk malmingan, huff.

****

Minggu, 08:10
Ding

Aji?

Ada perlu apa lagi dia chat pagi-pagi.

"Ngi, sebenarnya gue suka sama lo, lo udah baca buku itu ya? itu buku gue"

Aku membelalak, kaget, panik,
Aku pun mengusap kedua mataku memastikan kalau pesan itu memang dari Aji.

Ternyata benar.

Aji nggak salah kirim pesan apa?
Aji nembak?
Bukannya aku terkejut ditembak,
tapi ini masalahnya terkejut karena Aji yang nembak.

Anak itu..
Dia bukannya suka sama Dana ya,

Anak itu yang ku tahu super pendiem..

Anak itu ternyata bisa juga suka sama cewek..

Aku memegang dadaku, entah kenapa bagiku ini sulit dipercaya. Aku bingung kepalang bingung, harus apa sekarang? Harus dibalas? Atau gimana?

Masalah perasaan Meix aja belum kelar. Kenapa sekarang bertambah lagi begini..

Novel Remaja: R Kuadrat (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang