13: Mendadak Kesambet!

1.1K 42 2
                                    

"Meix kesambet apa sampai-sampai jadi kurang waras kayak gini?"

Aku berseru dongkol di dalam hati, ingin rasanya aku menjerit..

"Gue nggak ada perasaan setitik pun sama lo. Dasar buaya darat, coba nyemplung aja ke kali sono, biar ilang lo dari mata gue..!"

Tapi untung.. Aku nggak akan pernah setega itu untuk nyakitin laki-laki di hadapanku sekarang.

Trauma di masa lalu,

itu udah cukup buat bikin aku jadi dewasa menghadapi masalah kali ini. Masalah pubertas dan cinta-cintaan.

"Gue sumpain.. Lu! Eh denger ya,
Gue sumpain lu jadi GADIS TUA! "

Umpatan Brayen, cowok yang dulu aku tolak mentah-mentah waktu SMP.

Aku tersenyum pahit,

bingung, lapar, bercampur aduk di situasi sekarang ini, jika semuanya dijadikan satu wadah, ibarat rujak kali ya.

Meix!
Teman kelas yang akhir-akhir ini kesambet geledek, baru deket  denganku, padahal waktu kelas X, XI, dan sekarang.. kami udah satu kelas.

Mukanya lu ma yan ganteng, badannya tinggi berisi, wajar..  Anak Voli. Tapi sayang..  PLAYBOY."

Sorry, aku jujur berlebihan yak? But, itulah kenyataannya.

"Aku serius.. Kali ini memang serius.. Tolong... terima ya?"

Meix menatapku dengan tatapan andalannya.

HAHHh
"Sejak kapan lo ngomong serius kalo masalah cinta?"

Aku bergidik ngeri, memilih diam karena sudah lelah menjawab. Dan mengulang-ngulang kalimat yang sama dari tadi

"Apaan sih!"

Iya soalnya cuma kalimat itu yang ada di otakku sekarang. Selebihnya loading di otakku tertulis "LAPAR"..

Aku lebih milih menunggu Meix lelah sampai akhirnya berhenti bilang..

"Gue serius... "

Serius... serius... serius... SeriusXn

Tapi kayaknya kali ini Meix berencana menahanku lebih lama,

"Ni anak nggak lapar kali ya? Eh maksudku nggak nyerah-nyerah ya?"

Aku harus pergi dari tatapan Meix yang sekarang tak ku balas. Dengan sigap aku segera beranjak cepat memaksa tubuhku yang di tahan olehnya,
sialan, kedua tangannya refleks merentang tiap kali aku berusaha mengambil celah untuk kabur.

"Eitss, jangan pergi dulu"
Meix merentangkan kedua tangannya.

"Meix... Kamu apa-apaan sih!"

"Apanya gimana? Kamu belum dikasih izin untuk ke luar, makanya jawab dong!"

Mulutku berdesis.

"Enggakkk gue nggak mau sama lo!.."

Tapi lagi-lagi alam sadarku masih aktif. Kalimat itu masih tergantung di tenggorokan.

"Minggir gak! Ayolah Meix..  gue capek tau"

"Aku nggak!"

"Ihhhh"

Aku menginjak kaki Meix kesal, Meix seketika mengaduh, tapi aku nggak peduli kali ini. Aku tetap mencoba lari dari hadapan orang yang kesambet ini.

Tiba-tiba tanganku ditarik paksa. Dia menggengam tanganku kuat sekali.

Gila itu tangan apa kawat besi?

"Jangan kabur lo"

Aku memekik.

Pipiku terasa panas 50 derajat celsius, kali ini bagiku Meix benar-benar sudah kelewatan,

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh.. Fiuhhh"

"Eh lo lagi ngapain jentikin jari segala, lo lagi baca mantra ya?"

Aku mengatur napasku, kali ini suhu pipiku kembali normal.

"Iya! dasar Play boy!!"

Aku menoleh ke belakang, memastikan tidak ada yang terganggu dengan jeritanku barusan.

Untung hanya ada si kembar Lita dan Lika yang pura-pura tak mendengar. Mungkin mereka tahu, pemandangan layaknya sinetron ini bukan hari ini saja live. Tapi dari kemarin, dari kemarin lusa.. Dan kemarin-kemarin sebelumnya.

Mendengar jeritanku, Meix seketika menjatuhkan tangannya. Dengan ekspresi yang tak berubah sama sekali, cengiran palsunya, ia membiarkanku pergi ke luar.

"Ehem, COBA DARI TADI! "

Aku bergegas setengah berlari menyusul teman-temanku yang sudah duluan ke Kantin. Dan.. bebas dari tingkah Meix yang kekanak-kanakan. Meski sebenarnya aku merasa ada sesuatu yang nggak enak di hati.

"Tadi gue kasar amat sama Meix, ya..  tapi kan, salah dia juga!. Ngapain juga nahan-nahan anak orang seenaknya."

Aku menoleh ke belakang, Meix ke luar dari kelas berjalan dengan PDnya menghiraukan tatapan semua orang yang dilaluinya dengan mulut menggembung, lalu kempes perlahan diiringi tawa desis ketika melihat gambar hello kitty di punggung Meix, persis seperti balon yang dilepas ikatannya.

TASKUUUU!

"Dasar ceroboh!, itu artinya aku harus meladeni si anak kesambet itu lagi sebelum tasku kembali -_"

-------------
😆 kalian punya gak teman kelas yang sifatnya sama dengan Meix?

Lanjut>>>>

Novel Remaja: R Kuadrat (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang