bab 20

10.2K 218 3
                                    

Brakk

Alexander menatap pilu istrinya yang tengah diikat tak berdaya dengan banyaknya luka di seluruh tubuhnya. Kemudian menatap Diana yang tampak kaget sekaligus takut. Perlahan Alexander maju untuk menyelamatkan istrinya yang tampak sangat lemah dengan darah yang terus mengalir, akibat luka di tubuhnya.
" Berhenti, atau aku akan menusuk perut besar istrimu Alexander " cegah Diana yang mengacungkan pisau ke arah perut Christine
" Shut, kau ingin mati rupanya, jangan macam-macam atau aku akan memusnahkan seluruh keluargamu " ancam Alexander tajam
" Jika kau maju selangkah saja aku pastikan istri dan anakmu tidak akan selamat " Diana balik mengancam Alexander

Alexander tetap maju dan dengan cepat memegang tangan Diana yang memegang pisau. Wanita itu tampak kesetanan, dia terus meronta hingga melukai wajah Alexander dengan pisaunya. Tapi Alexander tak merasa sakit sedikitpun, dia malah semakin kuat merebut pisau di tangan Diana. Sedangkan Diana melangkah mendekat ke arah Christine, kemudian menendang kursi yang diduduki wanita tak berdaya itu, hingga terjatuh ke lantai.
" Arghhhh " teriak Christine saat tubuhnya sudah berada di lantai
" Christine " Jade yang baru masuk langsung kaget melihat Christine, dan membantu sahabatnya itu
" Caroline, Justin bantu aku " teriak Jade

Alexander langsung menembak Diana dengan dua pistolnya, tepat mengenai kaki dan pinggang wanita itu yang mau kabur. Sedangkan teman-teman dan anak buahnya yang lain mengurus anak buahnya Diana di luar.
" Chris.. bertahanlah aku akan membawamu ke rumah sakit " pinta Alexander yang sudah menggendong istrinya menuju mobil
" Dylan, Luca tolong kalian urus mereka semua. Kami akan ikut Alexander kerumah sakit " pinta Joshua

Christine sudah hilang kesadaran seja Alexander menggendongnya tadi. Membuat Alexander semakin kalut dan sedih melihat istrinya tak berdaya seperti sekarang ini. Sesampainya di rumah sakit Alexander dan yang lain masih merasa tidak tenang akan kondisi Christine yang parah. Seorang dokter perempuan keluar, membuat semua orang menatap penuh tanya.
" Tuan William's, istri anda sangat kritis, dia kehilangan banyak sekali darah karena luka di tubuhnya begitu banyak. Dan juga mengalami pendarahan hebat, jadi istri anda harus melahirkan anak kalian sekarang ini, atau anda akan kehilangan keduanya. Tapi mengingat kondisi istri anda yang sangat lemah kemungkinan untuk selamat sangat kecil. Bisa salah satu yang selamat atau tidak sama sekali " jelas dokter berusia 30 tahunan itu, penjelasan dari dokter membuat semua orang sedih dan iba.
" Lakukan apa saja yang penting istri dan anakku selamat, jika harus memilih selamatkan istriku dulu. Yang penting istriku bisa bangun lagi, lakukan yang terbaik untuk Christine dokter " pinta Alexander dengan tangisnya yang tak bisa di tahan
" Baiklah, kami akan berusaha agar istri dan anak anda sama-sama terselamatkan " ucap dokter itu lalu kembali masuk ke ruangan Christine di tangani

Sudah dua jam Christine di tangani oleh beberapa dokter, tapi masih belum tau kondisi wanita cantik itu. Sedangkan Alexander terus menangis dan meringkuk mengingat istrinya tengah berjuang sendiri, untuk memperjuangkan hidupnya. Orang tua Christine juga tak henti-hentinya menangisi putri tunggal mereka. Juga orang tua Alexander yang tampak sangat terpukul melihat anak satu-satunya yang selalu tampak kuat sekarang sangat rapuh pasalnya, Christine yang sedang sekarat di dalam ruangan ICU.

Cklekk

Suara pintu ICU terbuka, menampilkan sosok dokter yang tengah menggendong bayi perempuan yang cantik. Alexander langsung menghampiri dokter itu dengan penuh tanya.
" Dia putri anda tuan " beritahu dokter yang tengah menggendong anaknya
" Bagaimana istriku, apa dia selamat?" tanya Alexander, tanpa memperdulikan putrinya yang baru lahir
" Kami bisa menyelamatkan istri dan anak anda tuan, tapi istri anda masih sangat kritis, sedang putri anda juga sangat lemah, permisi kami akan memberikan putri anda dulu " pamit dokter

Alexander masih bisa bernafas lega, saat tau istrinya juga putrinya selamat, meskipun dalam kondisi yang sama-sama tidak baik. Setidaknya dia tidak kehilangan salah satunya, dan masih memiliki harapan. Alexander memasuki ruangan khusus bayi, untuk melihat putrinya.
" Hallo baby girl, maafkan Daddy yang tidak bisa menjagamu dan mommy, kamu tau? Mommy sangat menyayangimu sayang, dia sudah menunggu kehadiranmu. Saat mommy sadar pasti dia akan sangat senang melihat putri cantiknya ini " Alexander terus mengajak putrinya berbicara panjang, padahal putrinya masih setia dengan alam mimpinya sendiri

Setelah tiga puluh menit, Alexander memilih keluar dan pergi ke ruangan istrinya yang sedang koma. Air matanya kembali luruh dengan derasnya, ketika melihat istrinya terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Kondisi Christine sangat miris, tubuh penuh dengan perban dan beberapa selang yang membantu untuk pengobatan wanita cantiknya.
" Halo sayang, bahagiaku karena kau menyelamatkan putri kita. Dan kebahagiaan itu tak terasa begitu spesial karena istriku sedang berbaring tak berdaya di hadapanku. Cepatlah sadar sayang Putri cantik kita menunggu mu, dia butuh asi dari mommynya, dia butuh pelukan hangat darimu sayang. Aku juga sangat membutuhkan mu di sisiku " Alexander terus menangis, dan berbicara meskipun Christine tak kunjung bangun dan meresponnya

***
Sudah satu Minggu Christine tak kunjung bangun, istrinya ini masih betah berlama-lama tidak, dan tidak mau bangun untuk menyapanya juga putrinya. Sedangkan Putri cantiknya sudah membaik dan sudah mulai sering menyapanya. Sekarang hanya putri cantiknya yang menjadi kekuatan Alexander.
" Hallo sayang, apa kabar ? Apa kau merindukan Daddy ? Wah sekarang kau tambah cantik dan menggemaskan. Hemm kau wangi sekali, kau baru selesai mandi ya " Alexander tengah menemani putrinya yang baru selesai mandi

" Hai dude, bagaimana apa Christine ada perkembangan? " tanya Justin yang baru masuk ke ruangan bayi" Dia masih sama, tidak mau bangun " jawab Alexander sedih" Sudah jangan sedih, aku yakin istrimu akan segera sadar dan berkumpul lagi bersamamu ju...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Hai dude, bagaimana apa Christine ada perkembangan? " tanya Justin yang baru masuk ke ruangan bayi
" Dia masih sama, tidak mau bangun " jawab Alexander sedih
" Sudah jangan sedih, aku yakin istrimu akan segera sadar dan berkumpul lagi bersamamu juga putrinya kalian " hibur Lucas
" Siapa nama putrimu, dia sudah berusia seminggu tapi kau masih belum memberinya nama " tanya Joshua
" Aku tidak tau, aku masih belum menyiapkan nama untuknya " jawab Alexander sedih
" Halo baby girl, kasihan sekali kau Daddy mu tidak mempunyai nama " sapa Maxie dengan sedikit menyindir Alexander agar segera memberi nama putrinya

Sekarang semua orang berkumpul di ruangan Christine, Alexander yang tak berani menggendong putranya meminta Shallya untuk menggendong anaknya, dan mendekatkan ke arah Christine yang tak kunjung bangun.
" Halo sayang, lihat ini putri kita kau tahu aku tidak bisa menggendongnya karena takut jadi aku meminta Shallya yang menggendongnya, aku ingin memberinya nama, karena dia masih belum memiliki nama sejak lahir " Nancy Christiana Aguilera William's " apa kau suka? Aku sengaja memberikan nama Christiana karena dia akan menjadi perempuan pemberani dan mandiri seperti mommynya. Cepatlah bangun Chris kami membutuhkan mu di sini " Alexander kembali menitikkan air matanya saat Christine tetap tak mau meresponnya
" Alexander ayolah jangan menangis di depan Christine, dia bisa semakin sedih jika kau serapuh ini. Beri dia semangat dan ajak dia bicara banyak hal agar Christine mau bangun dan menemui kalian " ujar Jade, dia merasa sangat iba pada kondisi sahabatnya yang sangat mengesankan
" Christine wanita yang sangat kuat kau tenang saja, aku yakin dia akan segera bangun. Mungkin dia hanya merasa lelah, oleh karena itu dia ingin istirahat panjang kau tenanglah " hibur Caroline, agar Alexander tidak terlalu terpuruk
" Alexander aku dan Joshua harus pulang, anak-anak pasti sudah menunggu kami " pamit Shallya, yang sudah memberikan Nancy pada Queenzie
" Dude, aku pergi dulu besok kami akan datang lagi " pamit Joshua
" Terimakasih Josh, Shallya kalian sudah banyak membantu " ucap Alexander tulus

Hari sudah mulai gelap, Alexander masih setia menemani istrinya. Sedangkan teman-temannya sudah pamit pulang, sekarang tinggal dia dan Christine yang sudah tertidur sejak seminggu lalu. Putrinya pun sudah di bawa pulang oleh orang tuanya juga orang tua Christine. Kondisi Putri cantiknya sudah stabil dan boleh di bawa pulang.














Baca terus naughty wife yaaaa.. jangan lupa untuk vote, komen dan follow juga yah kakak-kakak..😁😉😊







Kasihan Alexander yaa dia nunggu Christine yang masih betah berlama-lama tidur, padahal suami dan anaknya sudah menunggu lama..😭😪😭

Naughty Wife ( Complet )Where stories live. Discover now