bab 32

6K 162 5
                                    

   Jade tengah menatap keluar jendela dengan pandangan kosong, sejak pagi terus saja murung dan melewatkan sarapan juga makan siangnya. Pikirannya kacau mengingat suami yang dirindukannya menangis tepat di depan matanya sendiri. Hatinya sesak melihat Lucas yang begitu kuat dan tidak pernah mengeluarkan air matanya selama di kenalnya dulu. Perjalanan air matanya jatuh mengingat Lucas semalam, meminta maaf padanya, dengan tangis dan bahkan bersimbah di depannya. Suara pintu kamarnya terbuka membuat Jade buru-buru menghapus air matanya.
" Ma aku ingin keluar sebentar " ucap Felix meminta izin
" Ya, pergilah tapi ingat jangan lama-lama dan bawa bodyguard mu " pesan Jade tanpa melihat putranya
" Baik, thanks ma " ucap Felix

   Tidak biasanya Jade tak menatap Felix, ketika putranya akan pergi ke luar rumah. Membuat Felix sedikit hawatir dengan ibunya yang sejak tadi tidak berhasil dia bujuk untuk keluar rumah. Felix kembali melangkah keluar karena tidak ingin mengganggu Jade yang terus menatap keluar jendela. Meskipun dalam hati kecilnya, Felix sangat ingin bertanya ada hubungan apa antara ibunya dengan orang yang di kenalnya sebagai uncle Lu itu.

   Felix memilih untuk keluar rumah karena ingin bertemu dengan Lucas, dia sekarang menuju hotel dimana Lucas dan yang lain menginap. Sebelumya dia sudah menyuruh anak buahnya untuk mencari tahu. Saat di resepsionis Felix menyuruh anak buahnya untuk menanyakan kamar Lucas. Felix langsung menuju kamar hotel Lucas tanpa bodyguardnya, dan menyuruh semua untuk menunggu di depan pintu hotel saja. Kamar hotel Lucas terletak di lantai lima, jadi Felix bisa sampai dengan cepat.
" Uncle Lu " panggil Felix cepat ketika melihat Lucas keluar dari kamar dengan seorang gadis cantik
" Felix " gumam Lucas

   Lucas langsung berlari ke arah Felix dan memeluk putranya dengan erat, menyalurkan betapa rindunya dia pada sang buah hati. Yang sejak di dalam kandungan ibunya tidak pernah di ketahuinya. Dan sekarang anak itu sudah besar dan tumbuh menjadi anak lelaki yang sangat tampan.
" Uncle Lu " cicit Felix ragu
" Oh maafkan aku, aku terlalu merindukanmu Fel setelah 10 tahun berlalu " ucap Lucas dengan melepaskan pelukan mereka
" Iya, tidak apa aku juga merindukanmu uncle Lu " kata Felix santai
" Oh iya ini Nancy, apa kau masih ingat " tanya Lucas
" Tidak, aku tidak mengingatnya, tapi dia bertumbuh menjadi gadis cantik sekarang " puji Felix sembari melihat Nancy
" Aku cantik sudah dari dulu bodoh " maki Nancy
" Wah kau benar-benar berubah, sangat kasar dan penampilan mu ini, astaga. Bukannya kau anak orang kaya ? Lalu kenapa pakaian mu kekurangan bahan seperti ini ?" tanya Felix yang melihat penampilan Nancy dari ujung kepala hingga ujung kaki
" Jangan melihat ku seperti itu, bisa-bisa kau jatuh cinta pada ku nanti " kata Nancy dengan percaya diri
" Terserah kau saja mau bicara apa " jawab Felix
" Kebetulan kau di sini, uncle Lu aku tidak jadi pergi dengan mu. Dan kau antar aku berkeliling Korea, tidak ada penolakan " pinta Nancy dengan memaksakan kehendak

   Felix tidak bisa berkata apa-apa lagi jika gadis itu mengatakan tidak ada penolakan. Pasalnya Nancy memang seorang yang pemaksa.

***
   Lucas sekarang sudah berada di depan rumah mewah Jade, dia akan meminta maaf dan kesempatan untuk yang terakhir. Setelah kemarin Felix datang ke hotel dimana dia menginap, Lucas sempat bertanya alamat rumahnya. Dengan penuh harap Lucas berharap Jade mau menemuinya dan mendengarkan penjelasannya.

   Jade sangat kaget saat asisten rumah tangganya mengatakan ada tamu, seorang lelaki tampan memiliki lesung pipi. Dia takut tamunya adalah Lucas suaminya sendiri. Jade tidak ingin menemui Lucas karena tidak ingin lepas kendali dan memeluk tubuh kekar suaminya yang begitu di rindukannya. Karena dia sudah bertekad untuk tidak kembali ke dalam hidup Lucas, dan tak ingin merasakan sakit untuk yang kedua kalinya, juga penolakan ibu mertuanya yang sangat menentang hubungan mereka meskipun sudah menikah. Dan ketakutannya benar tamunya adalah Lucas, seketika tubuhnya menegang dan tidak ingin menemui suaminya. Tapi panggil lelaki itu membuatnya tunduk dan duduk berhadapan.
" Untuk apa kau ke mari, apa masih belum puas menyakitiku, apa kau ingin kita berpisah secara resmi di meja pengadilan ?" ketus Jade tanpa melihat Lucas
" Tidak aku tidak ingin menyakitimu lagi ataupun mengajakmu berpisah untuk kedua kalinya, aku ingin kita kembali seperti dulu lagi. Berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya dari awal " pinta Lucas dengan memelas
" Maaf aku tidak bisa, hidupku sudah damai seperti ini bersama putraku " tolak Jade mantap
" Aku mohon beri aku kesempatan sekali ini saja, untuk menjadi suami dan ayah yang baik untuk Felix " mohon Lucas dengan mata yang kembali berkaca-kaca
" Jika kau ingin menjadi suami yang baik untukku itu tidak perlu lagi, tapi jika kau ingin menjadi ayah yang baik untuk Felix, tunggu dulu kenapa kau mengatakan seakan-akan Felix adalah putra mu ?" tanya Jade bingung
" Aku tau dia putraku itu karena kau meninggalkan rumah saat itu dalam keadaan hamil, kau lupa tidak menyimpan alat pengecek kehamilan itu, jadi aku yakin jika dia putraku " jelas Lucas dengan sedikit harapan mungkin istrinya mau memberinya kesempatan
" Baiklah, jika kau memang ingin menjadi ayah yang baik untuk Felix, kau bisa datang untuk menemuinya tapi sebagai uncle Lu yang dia kenal buka sebagai ayahnya " kata Jade dengan datar
" Aku mohon Jade beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya dan hidup bahagia seperti dulu " pinta Lucas pilu
" Aku tidak bisa mempertaruhkan kebahagiaan putraku, mengingat ibumu yang begitu kejam telah merencanakan sesuatu yang buruk dan memfitnah ku. Aku tidak mau Felix merasakan hal yang sama sepertiku, jadi percuma jika kau ingin meminta kesempatan aku tidak bisa, pergilah dari rumahku sekarang juga sebelum Felix datang " Jade beranjak dari duduknya meninggalkan Lucas yang masih duduk dengan air mata yang terus mengalir deras melihat kepergian sang istri

Dengan langkah berat Lucas juga beranjak dari duduknya untuk meninggalkan rumah Jade. Lelaki tampan itu tampak kacau dengan air matanya yang terus berjatuhan.

***
   Sepulangnya Lucas dari rumahnya dua jam yang lalu, sekarang Jade kedatangan tamu lagi. Mereka adalah sahabat yang sudah di anggap sebagai soudarinya sendiri. Tangis merek pecah seketika setelah sekian lama sahabatnya itu menghilang. Tapi acara tangis itu segera berakhir karena celetukan dari Emilly dan Nancy tentunya.
" Jadi bagaimana bisa kau menghapus jejak serapi itu, hingga kami tidak bisa melacak keberadaan kalian ?" tanya Christine dengan wajah yang di buat garang
" Hahaha, aku hanya mengubah identitas saja " jawab Jade dengan tawa tak berdosa
" Ishh, Kenapa kau malah tertawa, asal kau tahu selama ini aku dan Alexander sering menelantarkan putri kami, itu karena ingin mencari keberadaan mu. Bodoh " maki Christine seraya melemparkan potongan apel yang baru selesai di kupas Caroline
" Heiii, kau baleh saja kesal tapi jangan melempar apel yang baru ku kupas, lempar saja dengan yang utuh " Caroline jadi ikut kesal tatkala Christine melempar apelnya
" Iya aku juga sering menelantarkan anak-anak ku karena terus mencari keberadaan kalian " kesal Shallya
" Baiklah- baiklah, maafkan aku, aku terlalu terpuruk saat itu jadi tidak berfikir untuk menghubungi siapapun " ucap Jade tulus

   Felix dan yang lain sekarang juga ikut gabung setelah tadi berada di lantai atas untuk berbincang. Mata Jade tampak terkejut dengan kedekatan putranya dengan Nancy, tadi saat bertemu mereka langsung berdebat dan sekarang Felix malah menggendong Nancy di belakang untuk menuruni tangga. Tapi tidak untuk Christine, dia masih ingat dengan kesehatan anaknya dengan Felix. Sejak berlibur di Australia sepuluh tahun yang lalu.






" Apakah putraku memiliki perasaan atau hubungan khusus dengan Nancy ?" Batin Jade, saat melihat putranya yang sedang asik memakan camilan berdua dengan nancy








" Apakah putraku memiliki perasaan atau hubungan khusus dengan Nancy ?" Batin Jade, saat melihat putranya yang sedang asik memakan camilan berdua dengan nancy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Felix ...17 tahun

17 tahun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Nancy... 18 tahun

















Bantu follow akun punya ku dong kak,, dan vote dan komen juga 😁😁

Maaf ya aku jadi banyak mau 🤣😂

Naughty Wife ( Complet )Where stories live. Discover now