bab 21

10K 218 5
                                    

Seperti biasanya Alexander sudah menunggu Christine yang tak kunjung bangun. Lelaki tampan itu terus mengusap puncak kepala sang istri dengan lembut. Dan sesekali menyanyikan sebuah lagu untuk Christine, agar istrinya mau bangun dan menatapnya. Dia begitu merindukan mata Christine yang sangat dia suka, jika istrinya itu sedang menatapnya dengan kesal. Dia rindu Christine yang mengomelinya, merengek manja padanya, dan sikap keras kepala Christine, yang bisa membuatnya jengkel kapan saja.
" Chris apa kau tidak merindukan aku?" tanya Alexander dengan lembut

Alexander kembali meneteskan air matanya, karena istrinya tetap tidak mau bangun dan menyapanya. Bahkan setiap kali dia menyapa Christine tidak merespon sama sekali. Dua Minggu istrinya berbaring dengan luka-luka di tubuhnya. Membuat Alexander semakin terpuruk, dia hanya bisa menangis. Hingga air matanya menetes dengan derasnya di tangan Christine. Dan ajaib, dia merasakan pergerakan pada jemari tangan Christine.
" Chris.. kau bangun? " tanya Alexander dengan mata berbinar

Perlahan mata indah Christine mulai terbuka. Alexander segera menekan tombol agar dokter datang untuk memeriksa Christine. Istrinya bangun. Alexander terus menggenggam tangan mungil istrinya dengan erat, dan membiarkan dokter memeriksa Christine.
" Kondisi istri anda sudah membaik Mr. William's, tapi tetap harus menjalani pengobatan seperti biasanya karena kondisi istri anda masih sangat lemah " tutur dokter itu sebelum undur diri
" Hai sayang, apa yang sakit? Beri tahu aku " tanya Alexander lembut
" Alex, dimana anakku, kenapa perutku...?" perkataan Christine terhenti karena Alexander mencoba menenangkannya
" Ssstttt, putri kita selamat, dia sangat cantik seperti mommynya, apa kau ingin bertemu dengannya ?" tawar Alexander
" Iya aku ingin memeluknya, aku rindu dia " jawab Christine bersemangat meskipun terkesan lemah

Alexander menelpon keluarga dan sahabat-sahabatnya untuk memberitahukan bahwa Christine sudah sadar. Dalam waktu kurang dari satu jam mereka semua datang untuk menjenguk Christine.
" Chris kenapa lama sekali tidur mu, kau tau putri cantik mu itu ingin di gendong orang tuanya " cerocos Caroline
" Apa Alexander tidak pernah menggendong putranya ini? " tanya Christine bingung
" Tidak pernah, istriku yang menggendong putrimu " jawab Joshua sengit
" Ya, jangan sebut Shallya istri, kau belum menikahinya meskipun sudah menjebolnya berkali-kali hingga punya dua anak " maki Justin tidak terima yang membuat semua orang tertawa terbahak-bahak, tapi tidak untuk Joshua yang tampak kesal
" Dasar kau, lagi pula aku akan segera menikahinya kalian tenang saja, dan tunggu undangan dari kami " sombong Joshua
" Jangan mimpi di siang bolong seperti ini Josh, orang tua Shallya mengijinkan kalian menikah setelah usia anak kalian sudah 4 tahun " sergah Lucas menyepelekan

Semuanya jadi bahagia ketika tau Christine sudah sadar dari tidur panjangnya. Yang sempat membuat semua orang panik karena tak kunjung bangun. Bahkan para dokter sempat menyerah.
" Josh apa kau benar-benar ingin menikah dengan Shallya? " tanya Maxie tiba-tiba
" Tentu, aku kan sudah sangat mencintai Shallya ku ini " jawab Joshua dengan percaya diri
" Jawab pertanyaan ini, Lucas tanyakan " suruh Justin
" Jika Shallya memiliki penyakit mematikan, dan dokter telah mendiaknosa tidak bisa sembuh juga umurnya sudah tidak lama lagi.." ucapan Lucas harus terpotong karena Joshua sudah tidak tahan dengan omongan Lucas yang mengumpamakan umur Shallya tidak akan lama
" Stop stop, aku tidak mau kehilangan Shallya, kenapa harus Shallya yang di umpamakan kenap bukan yang lain? " tolak Joshua jika Shallya menjadi perumpamaan
" Ya karena ini adalah pertanyaan untuk mu Josh " jawab Justin santai
" Biar ku lanjutkan. Lalu Shallya memintamu untuk menikahi gadis lain, yang sudah dia percaya. Dan Shallya tidak menerima penolakan jika kau benar-benar mencintai aku maka menikahlah dengan dia, jika Shallya sudah berkata seperti itu apa kau akan menolak ?" tanya Lucas
" Tentu saja tidak, aku hanya mencintai Shallya jadi aku tidak mau menikahi perempuan lain, secantik apapun dia " jawab Joshua mantap dengan memeluk pinggang Shallya possesife
" Tapi jika itu permintaan Shallya untuk terakhir kalinya, dan sebagai pembuktian cintamu bagaimana? " sergah Justin memojokkan Joshua
" Aku tetap tidak mau " jawab Joshua ngotot
" Berarti kau tidak benar-benar mencintai ku, jika kau benar-benar mencintaiku maka kau akan melakukan itu untuk ku Josh " sekarang giliran Shallya yang bicara
" Apa kau ingin membunuhku dengan menyuruhku menikahi orang lain ?" Joshua jadi emosi dengan pernyataan Shallya
" Sudah-sudah kenapa jadi tegang begini " Alexander mulai mencairkan suasana

Hari sudah mulai gelap, semua sudah pamit pulang dan menyisakan pasangan yang sudah lama tidak bertegur sapa. Alexander memeluk istri dan anaknya dengan possesife, seakan tak ingin terpisah jauh dari salah satunya. Putri cantik yang sejak tadi berada dalam dekapan Christine akhirnya tertidur pulas.
" Aku bahagia akhirnya kau mau bangun dan menemuiku juga Nancy " ucap Alexander
" Yah, karena aku sangat merindukan kalian berdua. Jadi aku putuskan untuk kembali " jawab Christine lalu mencium bibir suaminya lembut
" Kau benar-benar nakal ya sekarang. Sudah berani mencium ku tanpa permisi " kaya Alexander setelah ciuman mereka selesai
" Aku ingin cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit yang membosankan ini " Christine mengalihkan pembicaraan karena malu dengan yang barusan dia lakukan

Jam menunjukkan pukul tengah malam, Christine tidak ingin tidur. Dia ingin melihat bintang bertebaran di langit bersama suaminya. Setelah putri cantiknya di bawa pulang oleh orang Alexander. Senyum yang terus mengembang membuat keduanya merasa sangat bahagia dengan kesunyian malam, yang mereka nikmati saat ini.
" Kau tahu Chris, selama kau koma aku merasa bodoh dan tidak berguna menjadi seorang suami. Aku hampir menyerah dan ingin menjemputmu di sana, jangan tinggalkan aku dan Nancy lagi meskipun hanya satu detik. Karena aku tidak sanggup untuk jauh dari mu " pinta Alexander dengan merengkuh tubuh Christine dengan erat
" Aku berjanji akan selalu ada di dekatmu dan juga Nancy, sudah malam ayo tidur " ajak Christine lembut sembari mengelus dada bidang suaminya

Keduanya pun tidur di ranjang rumah sakit tempat Christine, ranjang yang bisa di tiduri untuk dua orang. Dan sangat nyaman karena itu ruang inap VVIP, tidak sembarang orang yang bisa menggunakan ruangan itu. Kecuali keluarga William's selaku pemilik rumah sakit terbesar di Italia ini.

" Aku berjanji akan selalu menjaga mu juga Nancy apapun yang terjadi Chris. Bahkan aku akan mempertahankan nyawa sekalipun agar kalian aman dan bahagia. Aku berjanji untuk itu " janji Alexander dalam batin sebelum pergi ke alam mimpi

" Terimakasih tuhan, kau telah memberikan aku kesempatan hidup dan menyapa Putri ku yang baru lahir juga suamiku yang menunggu lama. Aku akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Alexander terimakasih telah menungguku selama aku tidur panjang. Aku berjanji padamu akan menjadi istri dan ibu yang baik untuk putri cantik kita Nancy. Maafkan aku karena tidur terlalu lama dan membuatmu khawatir akan hal itu. Aku mencintaimu Alexander " batin Christin sebelum iku pergi ke alam mimpi menyusul Alexander














🤔Garing ya ceritanya??😭😪
Yang selanjutnya aku kasih yang seru.
Insyaallah 😊🤗😉















Salam peluk dari aku yang mau vote dan komen naughty wife yaaa🤗🤗😉

Naughty Wife ( Complet )Where stories live. Discover now