PENDAHULUAN

1.6K 248 461
                                    

"Perihal Penyesalan, Luka, dan Cinta. Itulah Aksara Nata."

- Aksara Nata

· · • • • ✤ • • • · ·

"EMM, alo teman teman, nama ku Nata. Nama panjang aku itu Natanael Arga anak Ayah sama Ibu."

Perlahan jemari itu mengusap permukaan buku dengan lembar kertas halus penuh diksi anak kecil, mata laki-laki itu menitipkan atensinya untuk berpijak pada jamuan cerita lucu dalam buku harian seorang gadis yang lugu.

"Pertama-tama Nata akan bercerita tentang Ibu. Ibuku suka sekali memasak, tapi kadang kita harus beli panci baru karena Ibu sering lupa mematikan kompor dan pancinya gosong."

Di antara untai-untai tali dan pesawat plastik buatan yang tertempel dalam nuansa coklat muda sebuah ruangan selaksa sirat kebahagiaan. Laki-laki itu berdiri di dekat laci yang ia buka tadi, di hadapan jendela serta sorot cahaya yang menggodanya.

"Ini gambar Ibu dan Nata, hehehe Ibuu Nata memang tampan! Coba kalian lihat kumisnya, badan Ibu juga kekar lohh. Dan, Ibuku botak hihihi."

Seperti kata-kata yang menggelitik di hatinya, memaksa bibirnya untuk berderit. Dan tersenyum.

"Oh ya, teman-teman. Nata akan bercerita tentang Ayah. Emm, Ayah dan Ibu Nata sebenarnya orang yang sama. Soalnya kata Ayah, kalo teman-teman tanya tentang Ibu. Jawab saja kalo Ayah itu adalah Ibu Nata!

Tapi kadang teman-teman suka bingung, kenapa Ibu Nata bisa punya kumis? Kata mereka Ibu itu seharusnya cantik, tapi Nata bangga karena punya Ibu yang sangaaaat tampan!"

Sekali lagi ia tergelitik dengan derai diksi anak kecil yang lugu, mengundang aksara yang makin lama makin pilu, silih berganti dengan tawa di kemudian waktu. Hanya guratan pensil yang mengisahkan perihal yang acak, namun diam-diam menyelundup di sela hatinya.

"Nata juga punya sahabat, namanya Daniel. Sedari kecil Nata senantiasa dijaga Daniel, Nata berharap Daniel nggak akan pernah bosan bersahabat sama Nata."

"Danieeeel, katanya mau ajarin Nata trigonometri." Pintu kayu ruangan itu dibuka kencang, bersamaan dengan bibir gadis yang menganga karena terkejut. 

Oh Tidak! Buku hariannya dibaca! Dasar Daniel nakal!

"DANIEL, KAN NATA BILANG JANGAN DIBUKA-BUKA!"

Salam kenal, pecinta diksi anak kecil yang lugu. Memang sedari awal decit sepatu diksi kisah ini akan melangkah menuju jalan yang menyakiti mata penikmatnya. Perihal dusta yang manis dan sebuah cinta yang bisu, kupersembahkan dengan setinggi-tingginya.

Aksara Nata.

Aksara Nata [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now