Aksara Nata [ SEGERA TERBIT ]

Aksara Nata || 1. Dimulai.

"Tidak memiliki, bukan berarti berhenti Mencintai."

- Daniel

Aksara Nata dimulai,

· · • • • ✤ • • • · ·

"PERLENGKAPAN Satu siap?"

Lelaki dengan rambut licin itu menaikkan resleting jaketnya, "Siap!"

"Perlengkapan wajah siap?" sedangkan gadis kecil di depannya menatap lelaki itu dengan pandangan serius.

Sebuah masker menutupi wajah lelaki tua, kemudian ia mengangguk sebagai balasan dari pertanyaan gadis yang berdiri depannya. 

"Senjata siap?"

Lelaki tua itu mengangkat spatula di tangan kanannya, berbeda dengan tangan kirinya yang memegang tutup panci. "Pasukan siap?"

"SIAP."

Gadis itu mengerenyitkan dahinya ketika orang di depannya mengambil telur dengan wajah ketakutan, "Apa anda butuh perleng--"

"Tidak." Tolak laki-laki itu seraya tersenyum percaya diri, "Saya bisa!"

"YAAAAAA!?" terlihat Danau berminyak di dalam kuali sudah panas. 

"SEKARANG TEMBAKKAN PELURUU!?"

Sebutir telur dengan spontan di lemparkan ke wajan begitu saja, senggolan tangan membuat seisi wajan tumpah ke lantai. 

"AYAAHHHHHHH!?!!?"

Bukan suara lembut, atau mungkin lakon yang cerewet. Tapi suara berat itu cukup membangunkan tidur Nata yang lelap. Atau mungkin sarapan dengan telur mata sapi, juga nasi goreng sosis.

Sarapan dengan nasi goreng yang sedikit gosong juga lumayan, telur dengan kuning yang pecah juga tidak terlalu buruk.

"Asal makanannya buatan Ayah, udah enak banget kok." Nata tersenyum, memakan suapan terakhir nasinya, lalu ia mengangguk. "Ayah masakannya naik level loh." Serunya.

"Masa sih?" Ayah menoleh kearah Nata, melirik sebentar anaknya yang asyik makan. Namun tangannya tidak berhenti mencuci gelas di wastafel.

"Ya, 20 tahun lagi lahh, baru bisa jadi chef." Nata menahan tawanya, segera ia beranjak dari kursi.

"Ngatain Ayah tuh."

"IHH NGGAK." Nata menggeleng, "Viewers video Ayah udah berapa?"

"Baru 90, sedikit ya. Lagu Ayah jelek apa faktor muka?" tanya Ayah.