GW 12

270 31 1
                                    

"Ketika marah menghampiri bukan berarti tak bisa peduli terhadap orang lain"

Matahari begitu terik memancarkan sinarnya, seolah ikut bersemangat melihat siswa 11 ipa 3 yang tengah berolahraga bola basket. Guru olahraga yang mengajar sudah pergi sedari tadi karena ada urusan mendadak. Reno sang ketua kelas diberi amanah untuk mengkordinir semua teman-temannya.

Kali ini giliran siswa cewek yang bermain bola basket, sementara siswa cowok istirahat di pinggir lapangan dan memilih menonton para siswa cewek yang tengah bermain bola basket. Permainan bola basket cewek lebih unik dibanding cowok, pasalnya mereka lebih banyak berteriak histeris begitu bola di lempar ke arahnya dibanding mainnya.

Tim Sarah maupun Tim Katya sudah beberapa kali mencoba menshoot, namun tak pernah masuk membuat mereka makin histeris berteriak.

"Lo sebenarnya bisa main gak sih, Jen" teriak Katya frustasi pada Jeni yang merupakan teman satu timnya, Setiap kali Katya  mengoper bola pada Jeni ia selalu saja tidak bisa menangkapnya dan malah berteriak. Membuat Katya ingin menelan Jeni sekarang juga.

"Santai kali Kat, ini cuman olahraga doang kali. Gak perlu teriak-teriak gitu" Ujar Jeni.

"Gimana gue gak teriak coba, lo dari tadi main gak bener. Bikin emosi aja" Ucap Katya. "Jagain tuh si Rana jangan sampe lolos" teriak Katya lagi

Jeni tidak menanggapi ucapan Katya. Ia lalu berlari menghadang bola yang tengah di bawa oleh Rana yang merupakan tim lawannya.

"Lo sih teriak-teriak mulu kalau dioperin bola, jadi marah kan teman gue" Ujar Rana seraya terkekeh melihat ekspresi wajah  Jeni dengan tangannya yang terus mendribel bola.

"Temen lo aja sensian. Udah tau gue suka syok kalau dilempar secara tiba-tiba" Ucap Jeni seraya terus merebut bola yang tengah Rana dribel. Namun usahanya tak berhasil.

Rana berhasil lolos dari hadangan Jeni, ia mendribel bola tersebut hingga sampai ke dekat ring. Lalu mengoperkannya pada Sarah yang sudah stay di dekat ring. Sarah langsung menangkap bola basket begitu Rana melemparkan kearahnya. Sarah pun langsung menshoot bola tersebut ke ring dan bola itu masuk ke dalam ring. Membuat Sarah dan timnya teriak kegirangan. Sebab mendapatkan point pertama setelah sebelumnya selalu gagal dalam menshoot.

Mereka lalu melanjutkan lagi permainan bola basket dengan bola yang berada di bawah kendali Katya. Katya mendribel bola tersebut hingga ke ring lawan dan langsung mengoperkannya pada Jeni. Namun lagi-lagi Jeni tidak bisa menangkapnya, malah Sarah yang berhasil menangkapnya membuat Katya makin geram melihat Jeni.

Sarah lalu berniat mengoperkannya pada Sinta teman satu timnya yang berada di sudut lapangan untuk mengoperkannya lagi pada Rana, namun arah lemparan Sarah melenceng hingga terkena tubuh seseorang yang tengah meneguk air mineral dan sontak saja membuat air mineral tersebut yang tengah ia teguk tumpah ke seragamnya.

Sarah terkejut, begitupum semua teman-temannya yang menyaksikkannya. Pasalnya seseorang yang terkena lemparan Sarah adalah Kai. Kai tidak mengikuti pelajaran, ia datang terlambat dan tidak diizinkan untuk mengikuti proses belajar mengajar, Alhasil ia berkeliaran diluar. Kai marah, terlihat dari Kai yang mengepalkan tangannya lalu berjalan ke arah lapangan basket.

"Siapa yang berani nimpuk gue pake bola ini" teriak Kai dengan bola yang berada di tangannya. Emosi Kai semenjak kejadian putusnya dengan Feby belum surut ditambah timpukan bola yang membuat seragamnya basah membuatnya makin emosi.

Tidak ada yang menjawab, semua yang berada di lapangan ketakutan melihat raut wajah Kai "Siapa yang lempar bola ini" teriak Kai dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Lalu dengan langkah ragu-ragu Sarah maju menghampiri Kai "Saya yang melempar bola itu, saya minta maaf" Ucap Sarah seraya menunduk.

Kai melempar bola basket itu dengan keras kesamping Sarah membuat Sarah terkejut. Lalu secara tiba-tiba Kai membuka baju seragamnya dan menyisakan kaos oblong yang ia pakai. Kai lalu melempar bajunya ke hadapan Sarah membuat Sarah Sontak memejamkan matanya refleks "Gue gak mau tau, lo harus keringin baju gue. Jam istirahat nanti lo harus kembaliin baju gue dengan keadaan seperti semula" Ucap Kai lalu ia melenggang pergi.

Perempuan KahfiWhere stories live. Discover now