GW 15

268 30 1
                                    

"Jangan terlalu baik kepada oranglain, sebab kabaikanmu mempermudah jalan baginya untuk membohongimu"

"Mas, kapan kamu lamar aku?" Ucap seorang wanita seraya bergelayut di lengan seorang laki-laki yang merupakan kekasihnya dengan manja.

Laki-laki itu melepas tangan wanita itu, sebab mereka kini tengah berada di sebuah mall. Ia takut jika ada yang melihatnya "Nanti, kalau waktunya sudah tepat" Ucap laki-laki itu yang memakai pakaian rapi lengkap dengan setelan jasnya.

"Kenapa tangan aku kamu lepas? kamu gak suka aku dekat-dekat sama kamu kayak gitu" Ucap wanita itu seraya membuang muka ke samping.

Laki-laki itu tersenyum simpul lalu kedua tangannya menyentuh bahu wanita di depannya dan membalikkan tubuhnya agar menghadap kearahnya "Jangan ngambek dong, entar cantiknya luntur loh" Goda laki-laki itu namun wanita yang berada di hadapannya itu masih saja membuang muka ke samping, enggan untuk menatapnya.

Kedua tangan Laki-laki itu lalu beralih menyentuh wajah wanita di hadapannya dan membalikkan wajahnya yang sebelumnya melihat ke arah samping menjadi menatapnya.

"Aku janji sama kamu, aku bakalan nikahin kamu secepatnya" Ujar laki-laki itu seraya menatap manik mata milik wanita dihadapannya.

"Udah berapa kali kamu janji sama aku, tapi sampe sekarang kamu belum nepati janji kamu. Aku capek mas jadi selingkuhan kamu selama 2 tahun" Ucap wanita itu dengan mata yang berkaca-kaca. Ia capek di cibir sana-sini oleh tetangganya, karena terus membawa laki-laki kerumahnya di saat anak laki-lakinya tengah tidak ada di rumah.

"Jangan pernah bicara kalau kamu itu selingkuhan aku. Kamu itu satu-satunya wanita yang paling aku sayang" Ucap laki-laki itu, mencoba menenangkan kekasihnya.

"Kamu emang gak anggap aku sebagai selingkuhan kamu. Tapi selama masih ada istri kamu, aku tetap di anggap sebagai selingkuhan oleh orang-orang" Ucap wanita itu yang kini sudah meneteskan air mata.

Laki-laki berjas itu mengelap air mata yang jatuh di pipi wanitanya menggunakan ibu jarinya "Jangan dengerin kata orang. Aku janji akan selalu ada buat kamu dan bikin kamu bahagia" Ucapnya, lalu ia menarik tubuh wanita dihadapannya ke dalam dekapannya. Tangannya lalu mengusap-usap rambut wanitanya untuk menenangkannya "Aku janji sama kamu"

Suara buku yang terjatuh ke lantai, membuat laki-laki berjas itu sontak melepaskan pelukannya. Lalu matanya mencari sumber suara tersebut. Sementara wanita dengan setelan dress selutut itu langsung berdiri dari duduknya begitu melihat seorang anak perempuan yang sangat dekat dengan keluarganya tengah mengambil buku-bukunya yang terjatuh.

"Kamu mau kemana?" tanya laki-laki berjas itu begitu melihat wanitanya beranjak dari tempatnya.

"Kamu tunggu bentar disini" Jawabnya, lalu ia berjalan menghampiri anak perempuan yang sangat ia kenal. Wanita itu berjongkok, lalu membantu anak perempuan itu mengambil beberapa bukunya yang terjatuh ke lantai "Sarah sama siapa ke sini?" Ucapnya basa-basi membuat yang punya nama sontak langsung menoleh ke arahnya.

"Eh tante Risa" Ucap Sarah lalu ia mencium punggung tangan wanita itu yang bernama Risa, "Sendiri tan" Ucap Sarah lagi lalu ia berdiri setelah mengambil bukunya begitupun dengan Risa.

"Kamu sejak kapan ada disini?" Tanya Risa, ia memastikan apakah Sarah melihatnya berpelukan atau tidak.

"Kalau ke mall nya udah dari tadi tan, tapi baru sempat mampir ke sini buat beli makanan" Jelas Sarah membuat Risa bisa bernafas dengan lega.

"Kalau gitu kamu makan bareng tante aja, kebetulan tante juga mau makan" Ajak Risa yang langsung diiyakan oleh Sarah.

Risa dan Sarah berjalan ke arah laki-laki berjas itu yang menatap ke arahnya, "Duduk Ra" titah Risa setibanya mereka di hadapan laki-laki itu seraya menarik kursi agar Sarah bisa duduk.

Perempuan KahfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang