12. 마스크 - Mask

1.7K 128 24
                                    

Votee''''

Happy Reading💚🐨🐱

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading💚🐨🐱

   Rasanya aneh, bukan apapun tapi masakan Yoongi sangat asin, ini membuatku sedikit pusing, hingga Yoongi meminta izin pada managernya untuk meminta libur satu hari. Aku sudah menolaknya karna aku baik-baik saja. Tapi Yoongi tetap memaksa dan aku hanya bisa diam karna ini bukan apartemenku melainkan Yoongi aku tidak bisa berbuat apapun kecuali diam. Aku terlalu lelah untuk bangkit dari ranjang empukku. Rasanya nyaman. Tidak ingin berpisah.

“Kau yakin, hanya ingin tidur?” Yoongi berkata, aku bergumam kecil.

“Kau saja suka tidur kenapa aku tidak.” Jawabku datar, aku hanya sedikit malas. Aku dapat merasakan dari belakang jika Yoongi suda berada di belakang ku berdiri tegak sembari menatapku. Perlahan aku dapat merasakan jika ranjang sebelahku tersentuh.

“Ehm, terserah kau saja. Tapi nanti malam kau harus ikut denganku.” Aku diam. Membeku. Suara Yoongi mampu menyapu telingaku lembut rasanya seperti es krim yang tersentuh dilihat dingin dan manis. Belum sempat menjawab Yoongi sudah menghilang dari kamarku.

Sial!

*****🐨

Yoongi menang, aku sudah menolak ajakannya selama 50 kali. Aneh! Tapi itu benar. Perkataan Yoongi yang terakhir dapat menghipnotisku. Rasanya sangat senang jika apartemen ini akan disini satu mahkluk lagi. Tentu senang, aku sudah meminta pada Yoongi berulang kali tapi sayangnya baru kali ini dia menurutinya, setelah aku ikut dengannya. Apartemen ini akan tidak akan sepi lagi. Membayangkan apartemen ini terisi satu orang lagi membuatku terbang.

“Kau senang?” aku menoleh kearah Yoongi pelan, mengangguk samar dan tersenyum, “Ehm, tentu.”

Aku kembali menatap kedepan, dengan tangan yang ku yang menbelai rambut panjang ku lembut, rasanya senang dan kacau. Yoongi benar-benar membuatku melayang rasanya aneh. Tapi dia bisa kembali membuatku jatuh cinta untuk nya. Aku berkata jujur. Jika aku akan kembali mencintainya. Kembali memiliki perasaan yang sama seperti dulu. Seperti dimana aku berjuang tapi sekarang berbeda, mungkin aku tidak berjuang sendirian melainkan berdua.

Aku dan Yoongi mulai berhenti, mataku masih memandang sekeliling bangun tinggi di depanku, rasanya sedikit asing dan aneh. Tangan Yoongi membuyarkan lamunan ku, seketika aku menatapnya bertanya.

“Bangunan didepan yang kau lihat adalah rumah orang tuaku.” Ucap Yoongi jelas. Sangat jelas. Bahkan aku merasa ini hanya mimpi. Tidak ini bukan mimpi, lebih tepatnya harapanku yabg tak bisa terkabulkan. Aneh kenapa Yoongi membawaku untuk bertemu orang tuanya. Ini tidak benar—kurasa aku hanya bermimpi. Aku mulai mencubit tanganku dan terasa sakit. Jadi yang aku dengar dan lihat ini bukanlah mimpi. Ini nyata. Benar-benar nyata.

Overnight[✔]Where stories live. Discover now